Kapal Kayu Tenggelam di Lepas Pantai Tunisia, 19 Pencari Suaka Tewas

  • Oleh : Fahmi

Senin, 27/Mar/2023 20:31 WIB
Foto:Ilustrasi Foto:Ilustrasi

TUNIS (BeritaTrans.com) - Setidaknya 19 pengungsi dan migran dari Afrika sub-Sahara dilaporkan tenggelam di lepas pantai Tunisla ketika mencoba menyeberangi Mediterania dan mencapai ltalia. Hal itu diungkapkan sebuah kelompok hak asasi manusia.

Laporan kematian datang lebih awal pada Minggu (26/3/2023), ketika kantor berita Italia, ANSA mengatakan lebih dari 2.000 pencari suaka telah tiba di pulau Lampedusa talia dalam waktu 24 jam. ANSA menggambarkan arus pengungsi itu sebagai "rekor".

Baca Juga:
Kapal LCT Bora V Tenggelam di Sulut Sudah Ditemukan, 10 Orang Selamat, 2 Meninggal dan 6 Masih Hilang

Romdhane Ben Amor, seorang pejabat di Forum Hak Sosial dan Ekonomi (FTDES), mengatakan kepada kantor berita Reuters, bahwa kematian terjadi ketika sebuah kapal yang membawa para pengungsi dan migran tenggelam di lepas pantai Mahdia Tunisia setelah perjalanan yang dimulai dari pantai Sfax.

"Penjaga Pantai Tunisia berhasil menyelamatkan lima orang dari kapal, kata Amor. Pihak berwenang Tunisia tidak segera tersedia untuk dimintai komentar.

Baca Juga:
Kemenhub Fasilitasi Serah Terima Hak dan Asuransi Kematian Awak Kapal Korban di Mauritius

Dalam empat hari terakhir, setidaknya lima kapal yang membawa pengungsi dan migran tenggelam di lepas pantai selatan kota Sfax, menyebabkan 67 orang hilang dan sembilan orang tewas.

Sebelumnya, Penjaga Pantai mengatakan telah menghentikan sekitar 80 kapal yang menuju Italia dalam empat hari terakhir dan menahan lebih dari 3.000 orang, kebanyakan dari negara-negara Afrika sub-Sahara.

Baca Juga:
Tim SAR Gabungan dari Kemenhub, Basarnas dan TNI-Polri Temukan 2 Korban Kapal Dewi Indah Noor 1 yang Tenggelam di Perairan Kepulauan Seribu

Pantai dekat Sfax telah menjadi titik keberangkatan utama bagi orang-orang yang melarikan diri dari kemiskinan dan konflik di Afrika dan Timur Tengah dengan harapan mendapatkan kehidupan yang lebih baik di Eropa.

Bencana terbaru datang di tengah kampanye penangkapan oleh otoritas Tunisia terhadap orang Afrika sub-Sahara yang tidak berdokumern. Menurut data PBB, setidaknya 12.000 orang yang mencapai talia tahun ini berlayar dari Tunisia, dibandingkan dengan 1.300 orang pada periode yang sama tahun 2022.

Menurut statistik FTDES, penjaga pantai Tunisia mencegah lebih dari 14.000 pengungsi dan migran berangkat dengan perahu selama tiga bulan pertama tahun ini, dibandingkan dengan 2.900 selama periode yang sama tahun lalu.

Penjaga pantai Italia mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka telah menyelamatkan sekitar 750 pencari suaka dalam dua operasi di lepas pantai selatan Italia.

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mengatakan pada hari Jumat bahwa Eropa berisiko melihat gelombang besar pengungsi dan migran tiba di pantainya dari Afrika Utara jika stabilitas keuangan di Tunisia tidak dijaga.(fhm)