Pemudik Mulai Ramai Berangkat Lebih Dini dari Terminal Bekasi

  • Oleh : Fahmi

Minggu, 02/Apr/2023 14:03 WIB
Sejumlah pemudik di Terminal Bekasi memilih pulang kampung lebih awal pada Ahad (2/4/2023). Sejumlah pemudik di Terminal Bekasi memilih pulang kampung lebih awal pada Ahad (2/4/2023).

BEKASI (BeritaTrans.com) - Sejumlah penumpang bus di Terminal Induk Kota Bekasi, Jawa Barat, memilih mudik lebih awal pada pekan ke dua bulan Ramadhan.

Pada Ahad (2/4/2023) terminal tersebut tampak ramai, antusias perantau untuk pulang kampung halaman mulai terasa ramai sejak pagi. 

Baca Juga:
Bus Rombongan Sekolah di Sidoarjo Kecelakaan di Tol Ngawi, Satu Guru Meninggal

"Ini sebenarnya lebaran sih, masih lama lagi. Ya kita mudik lebih awal saja, karena nanti ramai di jalan dan pasti macet. Jadi sekarang menghindari macet," ujar salah satu penumpang bus Irsan yang hendak ke Ranau, Ahad (2/4/2023).

Irsan menyebutkan jika mendekati Lebaran suasana di jalan makin ramai. Dari pengalamannnya dia bisa di jalan selama dua hari untuk sampai ke kampung halaman. 

Baca Juga:
Terminal Bekasi Ramai Dipadati Penumpang Akhir Tahun

Penumpang lain juga memilih mudik lebih awal karena memiliki anak kecil. Bayi yang masih kecil dirasa sang ibu kasihan jika berlama-lama ikut terjebak macet saat mendekati lebaran.

"Iya ini mudik. Saya kan bawa anak kecil, jadinya takut nanti semakin ramai jadi makin lama di jalannya. Sekarang tiket juga masih murah," ungkap Lena. 

Baca Juga:
Naik TransJabodetabek Bekasi-Jakarta, Penuh Juga Hari Jumat Pagi

Lena juga menyebutkan, memilih pulang kampung lebih awal karena harga tiket masih stabil. 

Diungkapkan salah seorang agen tiketing di terminal tersebut. Harga tiket saat ini masih stabil. Namun direncanakan akan ada kenaikan tiket karena adanya tarif tol dan penyeberangan yang naik menjelang Lebaran.

"Saat ini memang bus kita berangkat sudah mulai terasa penuh dari pada hari sebelumnya kaiak kemarin," ungkap Sony.

"Harga tiket pasti ada kenaikan, tapi untuk jumlah dan kapan belum bisa diputuskan. Soalnya itu kan yang mengeluarin juga Pemerintah," tambah Sony.(fhm)