BMKG: Waspadai Potensi Angin Kencang pada Periode Mudik Lebaran

  • Oleh : Fahmi

Jum'at, 14/Apr/2023 19:31 WIB
Angin kencang di laut. (Ilustrasi) Angin kencang di laut. (Ilustrasi)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyatakan prediksi cuaca pada musim mudik Lebaran 2023 ini aman untuk wilayah darat. Namun memasuki musim pancaroba terdapat prakiraan angin kencang di perlintasan penyeberangan.

"Kalau untuk kondisi darat, Insyallah aman dari segi cuaca hujan, seandainya ada hujan lebat pun durasinya singkat, karena ini sudah masuk musim kemarau," ungkap Dwikorita saat pembukaan Posko Pusat dan Rapat Koordinasi Kesiapan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2023 di Command Center, Kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat (14/4/2023).

Baca Juga:
Rute Kapal Baru Buleleng-Raas Dibuka untuk Antisipasi Lonjakan Pemudik dari Bali saat Lebaran

Dia mengatakan, saat ini memasuki pancaroba yang dikhawatirkan adalah kemungkinan angin kencang.

"Kondisi laut ini yang lebih perlu diwaspadai dibandingkan darat, yaitu terutama karena gelombang yang tinggi," sebutnya.

Baca Juga:
Mobilitas di Pelabuhan Penyeberangan Saat Libur Lebaran Diatur Kemenhub

Adapun kawasan laut yang diwaspadai yaitu di pantai selatan Jawa, Nusa Tenggara hingga Papua, di Samudera Hindia. Kemudian di pantai barat Sumatera yang menghadap ke Samudera Hindia, terutama di pulau-pulau kecil di sebelah barat Sumatra.

Dengan adanya pancaroba juga sebagian wilayah berpotensi terjadi banjir rob. "Ini terjadi juga di wilayah Sumatra yang sisi barat, kemudian Jawa yang sisi utara," kata Dwikorita.

Baca Juga:
3 Kapal Penyeberangan di Gorontalo Siap Beroperasi pada Angkutan Lebaran 2024

Untuk penyeberangan yang akan dilintasi pemudim, dikatakan juga diprediksi akan terjadi air pasang.

"Kondisi air pasang ini ada di beberapa wilayah termasuk di penyeberangan yaitu Banyuwangi pada tanggal 22 April dengan nilai pasang maksimum 0,9 meter, kemudian di Tanjung Priok ini hanya 0,4 meter, Ciwandan Banten Jateng Tanggal 22-25 April itu adalah pasang maksimum 0,3 meter, namun di Tanjung Perak pada tanggal 20-25 April nilai pasang maksimum satu meter," sebut Dwikorita.

BMKG menyatakan akan terus memperbaharui informasi ini secara sistem, termasuk langsung ke pengelola pelabuhan, pengelola bandara, dan juga di command center di bawah kordinasi korlantas.

Perlu dikethui, Posko Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2023 dimulai pada H-8 (14 April 2023) s.d H+9 (2 Mei 2023) selama 19 hari bertempat di Kantor Kementerian Perhubungan. 

Posko ini memiliki fasilitas Command Center yang dapat melakukan koordinasi secara daring dengan sejumlah petugas di lapangan dari berbagai daerah, dan memantau pergerakan arus penumpang di simpul-simpul transportasi yaitu di 48 terminal, 16 pelabuhan penyeberangan, 50 bandara, 51 pelabuhan, 9 Daerah Operasi (Daops) Kereta Api, dan 4 Divisi Regional (Divre) Kereta Api, dan juga pergerakan kendaraan di sejumlah jalan nasional (tol maupun non tol). (Fahmi)