Sepanjang 2022, GMF Raih Pendapatan Bersih USD238,7 Juta

  • Oleh : Naomy

Rabu, 19/Apr/2023 08:49 WIB
Hanggar  GMF di Tangerang Hanggar GMF di Tangerang

 

TANGERANG (BeritaTrans.com) - Sepanjangan tahun 2022, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) berhasil meraih pendapatan bersih sebesar USD238,7 juta.

Baca Juga:
GMF Bersyukur Ada Perbaikan Kinerja pada Akhir Kuartal Tiga 2021

Ini artinya mengalami pertumbuhan 13,3% dari pendapatan usaha di tahun 2021. Catatan ini sejalan dengan tema bisnis Perseroan untuk memaksimalkan pemulihan berkelanjutan melalui restrukturisasi yang berimbang antara finansial maupun operasional.

"Kontribusi tertinggi pendapatan GMF di tahun 2022 didapatkan dari segmen bisnis Airframe Maintenance yang menyumbang 36% pendapatan dari total keseluruhan," jelas Direktur Utama GMFI, Andi Fahrurrozi dalam keterangannya, Rabu (19/4/2023).

Baca Juga:
GMF dan AP I Teken MoU Pemanfaatan Lahan Bandara Hasanuddin untuk Hanggar

Pertumbuhan pendapatan ini diiringi dengan capaian laba bersih senilai USD 2,6 juta.

Menurutnya, setelah mengalami hantaman pandemi Covid-19 yang cukup memberikan tekanan signifikan pada operasional Perseroan, tahun ini menjadi titik balik Perseroan untuk kembali membukukan keuntungan setelah terakhir mencatatkan laba bersih pada tahun 2018.

Baca Juga:
GMF dan BIFA Teken Kerja Sama Perawatan dan Modifikasi Pesawat

Capaian ini dipengaruhi oleh faktor kembali menggeliatnya penerbangan komersil dan strategi diversifikasi bisnis Perseroan yang mulai memperlihatkan hasil.

Walaupun telah mencatatkan keuntungan, Perseroan masih memiliki target pemulihan jangka panjang untuk kembali pada kondisi finansial seperti sebelum pandemi.  

Dalam Audit Laporan Keuangan yang dilakukan oleh auditor independen yakni Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis, & Rekan, disampaikan opini bahwa laporan keuangan konsolidasian disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsilidasian Grup pada 31 Desember 2022, serta kinerja keuangan konsolidasian dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.  

Dia menyampaikan, Perseroan cukup puas dengan capaian sepanjang 2022 di tengah berbagai ketidakstabilan industri dan ekonomi global.

“GMF, serta pelaku industri aviasi lain, masih dalam survival mode untuk membenahi kinerja setelah pandemi. Target kami tidak muluk dan mampu mencatatkan laba bagi kami sudah cukup baik di masa penuh tantangan ini” ungkap Andi.  

Strategi Perbaikan Lanjutan 

Catatan laba bersih pada laporan keuangan tahun buku 2022 bagi GMFI masih patut dijaga dalam tren positif demi mencapai pemulihan yang tak hanya bersifat temporer.

"Perbaikan gradual ditargetkan melalui target pertumbuhan pendapatan sebesar 7% hingga tahun 2026," imbuh Andi.

Target ini diharapkan dapat dicapai melalui tiga strategi utama yakni restrukturisasi utang, peningkatan profitabilitas, dan perbaikan ekuitas.

“Kami percaya saat ini kami berada dalam  track yang benar, di mana langkah restrukturisasi sudah kami lakukan secara serius, profitabilitas juga secara bertahap telah mampu dicapai, dan tentunya berbagai strategi pendukung tetap digalakkan untuk medukung tiga strategi utama kami,” tutup Andi. (omy)