Oleh : Fahmi
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengumumkan bahwa pada tahun ini TNI Angkatan Laut akan menerima sejumlah alat utama sistem pertahanan (alutsista) baru yang akan memperkuat pertahanan maritim Indonesia.
Pada bulan Januari, TNI Angkatan Laut menerima empat pesawat fix wing dan satu helikopter produksi dalam negeri yang merupakan bagian dari produksi anak bangsa. Alutsista tersebut terdiri dari Pesawat CN 235-220 MPA, Helikopter Bell 505 Jet Ranger X (JRX), Piper Archer PA-28-181, dan akan memperkuat Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal).
Baca Juga:
Pentingnya Konservasi Bakau untuk Wisata Pesisir dan Pelabuhan Ramah Lingkungan
Selain itu, pada tanggal 11 Januari 2023, TNI Angkatan Laut juga menerima satu unit kapal pengangkut Tank atau LST KRI Teluk Wondama-527 yang akan memperkuat jajaran Koarmada III Sorong. Kapal ini memiliki dimensi panjang 117 meter dan lebar 16,4 meter, serta mampu membawa 10 unit Man Battle Tank (MBT) kelas Leopard atau 12 unit Tank BMP-3F.
Menurut KSAL, akan ada beberapa alutsista baru yang akan diterima tahun ini, seperti kapal korvet Bung Karno yang khusus untuk VIP yang kemungkinan akan siap pada pertengahan tahun ini, serta dua kapal patroli cepat dan kapal penyapu ranjau dari luar negeri, yaitu kapal pemburu ranjau yang lebih canggih.
Baca Juga:
Pakai Kapal Perang, TNI AL Distribusi Logistik Pemilu ke Daerah Terpencil
"Dua kapal pemburu ranjau yang dimaksud adalah MCMV buatan A&R dari Jerman yang memesan dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI)," kata KSAL Laksamana Muhammad Ali di Mabesal Cilangkap, Jakarta Timur, Senin, 13 Februari 2023.
Kapal perang ini memiliki beberapa keistimewaan, seperti berbahan baja non-magnetik, degausing system untuk mengurangi kemagnetan kapal, dan dilengkapi penggerak motor elektrik untuk mengurangi tingkat kebisingan.
Baca Juga:
Pertahanan Laut Rusia Bikin Kapal Selam Nuklir Baru, Bawa Rudal Hipersonik
Kapal penyapu ranjau ini juga dilengkapi dengan peralatan sonar terbaru yang dapat mendeteksi dan mengklasifikasi kontak bawah air, serta dapat difungsikan sebagai kapal survey bawah laut.
Namun, saat ditanya tentang pengadaan kapal selam, KSAL mengatakan bahwa rencana pengadaan kapal selam masih digodok oleh Kemhan dan masih dalam tahap perencanaan.
Ia menyebutkan bahwa TNI Angkatan Laut mengusulkan beberapa opsi pilihan untuk kapal selam, dan akan disesuaikan dengan anggaran yang cocok dengan Angkatan Laut.
KSAL berharap bahwa ada anggaran dari luar negeri yang bisa mendukung pengadaan kapal selam.
"Kapal selam masih dalam perencanaan. Jadi, itu semua diproses oleh Kemhan. Kita mengusulkan beberapa opsi pilihan untuk kapal selam.Nanti, menhan atau kemenhan akan menentukan mana yang disesuaikan dengan anggaran yang cocok dengan Angkatan Laut," kata Muhammad Ali.