Di Pertemuan ke-44 ASEAN MTWG di Vietnam, Delegasi Indonesia Sampaikan Dukungan Program Dekarbonisasi

  • Oleh : Naomy

Rabu, 10/Mei/2023 17:25 WIB
Tim Delegasi Indonesia di ASEAN MTWG Vietnam Tim Delegasi Indonesia di ASEAN MTWG Vietnam


DA NANG (BeritaTrans.com) - Kementerian Perhubungan ambil bagian dalam Pertemuan ke-44 ASEAN Maritime Transport Working Group (MTWG) yang digelar di Da Nang, Vietnam 9-11 Mei 2023.

Pertemuan ke-44 ASEAN MTWG itu dihadiri Sekretaris Jenderal International Maritime Organization (IMO) Kitack Lim dan seluruh anggota ASEAN.

Baca Juga:
KLM Indosiren Terbakar di Perairan Raja Ampat, Tim Aksi Cepat Ditjen Hubla Berhasil Evakuasi Korban

Bertindak selaku Chairman Mr. Hoang Hong Giang dari Vietnam dan Vice Chairman dipegang Mr. Mohd Bahreen Dato Haji Hamzah dari Brunei Darussalam. 

Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Kawasan dan Lingkungan Perhubungan, Capt. Antoni Arif Priadi ikut terlibat dalam pembahasan agenda penting yang perlu ditindaklanjuti oleh Pemerintah Indonesia, antara lain terkait dengan dekarbonisasi dan lingkungan maritim. 

Baca Juga:
Ditjen Hubla Fasilitasi Pemberian Santunan ABK Meninggal Saat Bertugas di Kapal MV. Cahaya Mustika Laut

Pada kesempatan tersebut, Sekjen IMO minta agar Indonesia dapat meningkatkan peran aktifnya dalam Shipping Decarbonisation Program yang akan ditetapkan dalam siding IMO – MEPC pada Juli 2023.  

Sejalan dengan hal tersebut, Indonesia memiliki pandangan yang sama dengan IMO terhadap dekarbonisasi dan berharap bahwa strategi dekarbonisasi akan memberikan manfaat kembali kepada anggota IMO dalam bentuk lain untuk mendukung atau mengisi kesenjangan antara negara anggota yang berkembang dan maju. 

Baca Juga:
Pertemuan ANF KE 29 di Surabaya Bahas Evaluasi dan Program Kenavigasian di Selat Malaka Periode 2024-2028

"Strategi tersebut harus mempertimbangkan keragaman negara anggota seperti negara kepulauan, selat tersibuk, serta hal lain yang dicerminkan oleh besarnya arus lalu lintas laut di wilayah tersebut," kata Capt. Antoni.

Indonesia memandang IMO memainkan peran yang penting dalam mengoordinasikan kerja sama maritim antarnegara anggotanya. 

"Untuk itu, kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Sekjen IMO atas kerja keras dan dedikasinya bagi perbaikan sektor maritim global serta kontribusinya dalam meningkatkan kerjasama di bawah kerangka IMO, khususnya di bidang lingkungan dan iklim maritim,” katanya.

Pada pertemuan tersebut disampaikan juga hasil Pertemuan 54th ASEAN Senior Transport Officials Meeting yang dilaksanakan pada 14-15 Oktober 2022 dan 28th ASEAN Transport Minister Meeting pada 16 Oktober 2022 di mana Indonesia menjadi Tuan Rumah dan Menteri Perhubungan bertindak sebagai Chairman Pertemuan 28th ASEAN Transport Minister Meeting tersebut.

Pada pertemuan ASEAN MTWG ke-44 ini, negara-negara ASEAN diminta untuk menyampaikan informasi terbaru tentang mekanisme koordinasi nasional antara infrastruktur di pelabuhan dan jalan untuk akses yang lebih baik ke pelabuhan.

“Terkait hal ini, Indonesia menyampaikan Daftar Proyek Strategis Nasional Tahun 2022 di bidang transportasi laut, di antaranya pengembagan Pelabuhan Patimban, New Makassar Port dan Benoa untuk mendukung Bali Maritime Tourism Hub,” jelas Capt. Antoni.

Kemudian pembahasan terkait dengan rute lintas penyeberangan Bitung-Davao/Gensan di mana Indonesia dan Filipina menyampaikan komitmennya terus mendukung keberlangsungan rute ini.

“Terkait persiapan operasionalisasi RoRo Dumai-Melaka, saat ini pekerjaan peningkatan di Pelabuhan Dumai sedang berlangsung untuk memastikan fasilitas pelabuhan akan memenuhi standar internasional,” ungkap dia.

Selain itu, Delegasi Indonesia juga menyampaikan presentasi tentang Inaportnet serta menyampaikan usulan dan kemajuan kerjasama di bidang transportasi, termasuk kerja sama peningkatan capacity building yang telah dilakukan IMO, Jepang, China, dan Korea Selatan yang juga hadir pada pertemuan tersebut.

"Melalui ASEAN MTWG, negara-negara Anggota ASEAN akan menjalin kerjasama dengan mitra dialog seperti Cina, Jepang, dan Republik Korea, serta mitra internasional seperti Organisasi Maritim Internasional (IMO) mengenai kepentingan bersama untuk meningkatkan konektivitas, efisiensi, keselamatan, dan keberlanjutan dalam sektor transportasi laut," imbuh dia.

Turut hadir Delegasi Indonesia perwakilan dari Direktorat Kerja Sama Ekonomi ASEAN Kementerian Luar Negeri, Atase Perhubungan Kuala Lumpur Capt. Supendi dan perwakilan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan yakni Kasubdit Sistem Informasi dan Sarana Prasarana Angkutan Laut Eko Sudarmanto, Kasubdit Perambuan dan Perbengkelan Direktorat Kenavigasian Yudhonur Setyaji serta Sekretaris Jenderal INSA Budi Halim. (omy)