Wamenparekraf Dorong Pengembangan Potensi Wisata Kampung Kaper Manggarai Barat

  • Oleh : Naomy

Kamis, 11/Mei/2023 15:56 WIB
Salah satu desa wisata di Labuan Bajo Salah satu desa wisata di Labuan Bajo


LABUAN BAJO (BeritaTrans.com) -  Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaparekraf), Angela Tanoesoedibjo mengunjungi Kampung Kaper di Desa Golo Bilas, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (10/5/2023). 

Kampung Kaper yang berjarak 7,4 kilometer dari Labuan Bajo ini dinilai memiliki potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang besar untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata  berbasis budaya khas Manggarai.

Baca Juga:
Hore, Kebun Binatang Surabaya Berhasil Bangkit Usai Pandemi

"Kita tahu Labuan Bajo merupakan bagian dari pengembangan pariwisata di Indonesia dan kuncinya adalah bagaimana kita mengembangkan aktivitas di darat, karena memang banyak yang ke laut. Jadi semoga pengembangan (potensi parekraf) Kampung Kaper oleh Otorita (BPOLBF) bisa menjadi bagian dari aktivitas dan daya tarik wisatawan ke depannya," tutur Angela.

Dia mengungkapkan, dengan mengemas kesenian tradisional secara baik, maka Kampung Kaper bisa menjadi salah satu pilihan wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo untuk menyaksikan kesenian khas Manggarai. 

Baca Juga:
Wamenparekraf: Batik Bagian Kehidupan Masyarakat dan Diplomasi Budaya Indonesia

Kalau wisatawan mau datang ke Labuan Bajo menurutnya, harus nonton tari caci di Kampung Kaper.

Selain itu, Angela juga mengajak masyarakat Kampung Kaper untuk memanfaatkan momen Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN untuk mempromosikan potensi parekraf yang ada di kampung mereka. 

Baca Juga:
Top Banget, Hotel Meruorah Kembali jadi Main Venue Asean Ministerial Meeting of Transnational Crime ke-17

"Semoga KTT ASEAN ini membawa manfaat bagi kita semua," kata Angela.

Dalam kunjungan ini Wamenparekraf Angela didampingi Direktur Komunikasi Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Yohanes De Brito Titus Haridjati dan Direktur Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina. (omy)