Layanan Biskita Trans Pakuan Mulai 20 Mei 2023 Dikenakan Tarif Rp4.000

  • Oleh : Naomy

Rabu, 17/Mei/2023 18:16 WIB
Penumpang Biskita tap kartu sat naik bus Penumpang Biskita tap kartu sat naik bus

JAKARTA (BeritaTrans.com) Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan menyampaikan, layanan Biskita Trans Pakuan di Kota Bogor akan segera dikenakan tarif berbayar mulai 20 Mei 2023 sebesar Rp4.000/penumpang. 

Kepastian ini didapatkan setelah mendapatkan persetujuan dari Kementerian Keuangan dengan ditetapkannya PMK Nomor 55 Tahun 2023 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis PNBP yang bersifat Volatil atas Layanan Angkutan Perkotaan dengan Skema Pembelian Layanan (BTS) di Kementerian Perhubungan. 

Baca Juga:
BPTJ Gelar Rapat Persiapan Operasi Angleb 2024 di Wilayah Jabodetabek

Besaran tarif ini juga akan terus dievaluasi sehingga layanan Biskita Trans Pakuan tetap dapat menjadi layanan yang tidak hanya aman dan nyaman tapi juga terjangkau untuk semua kalangan. 

Direktur Angkutan BPTJ Tatan Rustandi menuturkan, tarif Rp4.000 tersebut akan dikenakan kepada penumpang per satu kali naik Biskita Trans Pakuan. 

Baca Juga:
Bersama BPTJ, Komisi V DPR Tinjau Kesiapan Angleb di Terminal Baranangsiang & Poris Plawad

Dengan begitu, jika dalam perjalanan penumpang perlu berpindah koridor atau rute maka penumpang akan dikenakan tarif lagi.

"Terkait pemberlakuan tarif integrasi dan tarif khusus untuk pelajar/lansia/disabilitas, saat ini kami masih melakukan kajian dan terus berkoordinasi dengan semua stakeholder terkait. Harapan kami ke depannya dapat segera diimplementasikan," ujarnya di Jakarta, Rabu (17/5/2023).

Baca Juga:
Hari Kedua Ramp Check Jelang Angleb, Dishub Kota Bekasi Temukan 4 Bus Tak Laik Jalan di Terminal

Tatan menguraikan, metode pembayaran Biskita Trans Pakuan tetap memberlakukan cashless payment, menggunakan kartu nontunai seperti sebelumnya ketika masih gratis.

Penumpang cukup menempelkan kartu nontunai di perangkat Tap on Bus (ToB) yang ada di dalam armada Biskita Trans Pakuan.

“Untuk kartu pembayaran nontunai yang dapat digunakan yaitu E-money dari Bank Mandiri, Tap Cash dari BNI, Flazz dari BCA serta Brizzi dari BRI,” jelas Tatan.

Layanan Biskita Trans Pakuan di Kota Bogor merupakan percontohan dari skema pembelian layanan/Buy The Service sebagai upaya dan strategi Kemenhub untuk menstimulan penyediaan dan pengembangan transportasi massal berkelanjutan (sustainable). 

Kehadiran bus yang nyaman dan aman merupakan hal yang selalu diutamakan. 

"Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Perhubungan yang menekankan pentingnya pengembangan angkutan massal perkotaan," kata dia.

Tatan berharap, dengan pemberlakuan tarif Biskita Trans Pakuan ini dapat memberikan stimulus terhadap pelayanan angkutan umum massal lain di Kota Bogor untuk meningkatkan kualitasnya sehingga tercipta iklim persaingan yang sehat. (omy)