Insiden Kapal Ikan China Terbalik di Samudra Hindia: Tidak Ada yang Selamat, Termasuk WNI?

  • Oleh : Fahmi

Selasa, 23/Mei/2023 19:38 WIB
Kapal ikan Lu Peng Yuan Yu 208. Foto: North Pacific Fisheries Commission Kapal ikan Lu Peng Yuan Yu 208. Foto: North Pacific Fisheries Commission

BEIJING (BeritaTrans.com) - Tidak ada yang selamat setelah kapal penangkap ikan yang membawa 39 awak kapal dari Tiongkok, Indonesia dan Filipina terbalik pekan lalu di Samudra Hindia. 

Ini dikeluarkan dari hasil penyelidikan awal Pemerintah Tiongkok yang dirilis pada Selasa 23 Mei 2023.

Baca Juga:
Kapal LCT Bora V Tenggelam di Sulut Sudah Ditemukan, 10 Orang Selamat, 2 Meninggal dan 6 Masih Hilang

"Dari analisis terhadap kapal yang terbalik diperkirakan tidak ada yang selamat dari kapal tersebut," kata Kementerian Transportasi Tiongkok dalam sebuah unggahan media sosial resmi, seperti dikutip AFP.

Kapal ikan Tiongkok itu terbalik pada 16 Mei, membawa 17 warga Tiongkok, 17 warga Indonesia dan lima warga Filipina.

Baca Juga:
Kemenhub Fasilitasi Serah Terima Hak dan Asuransi Kematian Awak Kapal Korban di Mauritius

“Kapal itu terbalik di wilayah pencarian dan penyelamatan Australia yang luas,” kata duta besar Beijing untuk Canberra, Kamis, mencatat jaraknya 5.000 kilometer di sebelah barat Perth, ibu kota negara bagian Australia Barat.

Kementerian transportasi Negeri Tirai Bambu pada Selasa mengatakan tim penyelamat telah menjelajahi area seluas sekitar 48.400 kilometer persegi, dan "tidak menemukan tanda-tanda korban selamat".

Baca Juga:
Tim SAR Gabungan dari Kemenhub, Basarnas dan TNI-Polri Temukan 2 Korban Kapal Dewi Indah Noor 1 yang Tenggelam di Perairan Kepulauan Seribu

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri menuturkan, telah menerima informasi mengenai hilangnya kapal penangkap ikan berbendera Tiongkok dengan 17 ABK WNI di dalamnya. Kapal itu berawak total 39 orang.

"Kemenlu telah menerima informasi dari Kedubes Tiongkok di Jakarta mengenai hilangnya kapal penangkap ikan berbendera Tiongkok Lu Peng Yuan Yu 028 pada tanggal 16 Mei 2023," ucap Judha.

"Kapal tersebut berawak total 39 orang terdiri dari 17 warga Tiongkok, 17 WNI dan 5 warga Filipina," sambungnya.

Judha mengatakan, Kemenlu telah berkoordinasi dengan Basarnas terkait hal ini.

"Melalui penjejakan pancaran sinyal EPIRB (emergency positional indicator radio beacon), diketahui lokasi EPIRB Lu Peng Yuan Yu 028 berada di Samudera Hindia," imbuh Judha.

Mengingat lokasi tersebut berada dalam koordinasi SAR Australia, Basarnas telah berkomunikasi dengan AMSA Australia.

Selanjutnya, ucap Judha, AMSA Australia telah melakukan operasi SAR di sekitar lokasi dengan mengerahkan asset baik pesawat dan kapal, termasuk meminta dukungan dari kapal niaga yang sedang berlayar di sekitar lokasi.