Menteri Trenggono Jajaki Kerja Sama dengan Kota Maritim Tiongkok untuk Tingkatkan Ekspor Perikanan

  • Oleh : Fahmi

Sabtu, 27/Mei/2023 07:31 WIB
Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono bertemu Mr. Lin Bao Jin Anggota Komite Tetap Komite Provinsi Fujian Partai Komunis China (CPC) yang juga Sekretaris Komite CPC Fuzhou, dalam kunjungan kerjanya di kota maritim Fuzhou, Provinsi Fujian, Republik Rakyat Tiongkok, Jumat (26/5/2023). Kunjungan kerja Menteri Trenggono di Negeri Tirai Bambu dalam rangka kerja sama Two Countries Twin Park antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah RRT, khususnya di bidang kelautan dan perikanan. Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono bertemu Mr. Lin Bao Jin Anggota Komite Tetap Komite Provinsi Fujian Partai Komunis China (CPC) yang juga Sekretaris Komite CPC Fuzhou, dalam kunjungan kerjanya di kota maritim Fuzhou, Provinsi Fujian, Republik Rakyat Tiongkok, Jumat (26/5/2023). Kunjungan kerja Menteri Trenggono di Negeri Tirai Bambu dalam rangka kerja sama Two Countries Twin Park antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah RRT, khususnya di bidang kelautan dan perikanan.

FUJIAN (BeritaTrans.com) - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono tengah menjajaki potensi kerja sama di sektor perikanan dengan pemerintah Kota Fuzhou, Republik Rakyat Tiongkok. 

Fuzhou merupakan Ibu Kota Provinsi Fujian dan dijuluki sebagai Kota Maritim lantaran letak wilayahnya dan perkembangan industri kelautannya yang sangat pesat.

Baca Juga:
KKP: Cold Storage Bantu Distribusi dan Stabilitas Harga Ikan Selama Ramadan

"Pagi tadi kami sempat meninjau beberapa industri perikanan di Fuzhou dan kami memandang Indonesia bisa bekerja sama dan ada banyak produk perikanan Indonesia yang bisa diekspor ke Fuzhou," ungkap Menteri Trenggono saat bertemu Anggota Komite Tetap Partai Komunis China (CPC) Provinsi Fujian yang juga Sekretaris Komite CPC Fuzhou, Lin Bao Jin di Fuzhou, Jumat (26/5/2023).

Kunjungan Menteri Trenggono ke Fuzhou dalam rangka kerja sama Two Countries Twin Park antara Pemerintah Indonesia dengan RRT, khususnya di bidang kelautan dan perikanan. Menteri Trenggono juga bertemu dengan Walikota Pemerintah Rakyat Kota Fuzhou Mr Wu Xiande, serta sejumlah pelaku industri perikanan.

Baca Juga:
KKP Menyatakan Berhasil Tekan Inflasi Komoditas Perikanan Capai 2,61% dari Target 3+1%

RRT termasuk pasar strategis produk perikanan Indonesia, di mana nilai ekspor tahun lalu mencapai USD1,12 miliar atau meningkat 26,29% dari tahun 2021. Produk perikanan utama ekspor mencakup udang, cumi sotong gurita, rumput laut, serta rajungan kepiting.

Selain potensi kerja sama perdagangan, Menteri Trenggono menawarkan kerja sama di bidang lain seperti perikanan budidaya, tangkap, hingga industri pengolahan untuk dapat dikembangkan di Indonesia.  

Baca Juga:
Cegah Konflik Horisontal Antar-Nelayan, KKP Amankan 2 Kapal Ikan di Selat Makassar

"Indonesia juga memiliki sumberdaya perikanan tangkap dan budidaya yang besar, didukung teluk yang menarik dan pesisir yang luas. Tata kelola perikanan Indonesia juga mengedepankan prinsip ekonomi biru yang mengutamakan keberlanjutan," paparnya.

Sementara itu Lin Bao Jin, Anggota Komite Tetap Partai Komunis China Provinsi Fujian yang juga Sekretaris Komite Kota Fuzhou menyambut baik usulan kerja bidang perikanan antara KKP dengan Pemerintah Fuzhou. 

Terlebih keduanya memiliki komitmen yang sama dalam menjaga keberlanjutan ekologi kelautan, dan telah memiliki payung kerja sama yang lebih besar yakni Two Countries Twin Park. 

"Kita punya pendapat yang baik tentang pendalaman kerja sama strategis antara China dan Indonesia, pendalaman implementasi pembangunan "Dua Negara, Dua Taman", dan penguatan pertukaran dan pertukaran antara Indonesia dan Fuzhou, Provinsi Fujian," ungkap Lin Bao Jin.

Asisten Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Doni Ismanto menambahkan dalam agenda kerjanya di Fuzhou, Menteri Trenggono diantaranya telah mengunjungi Group Perikanan Hongdong dan Mawey Mingceng Aquatic Product Market yang menjadi bagian industri perikanan modern di wilayah itu. (Fhm)