ASDP Kembangkan Dermaga Moveable Bridge di Pelabuhan Gilimanuk

  • Oleh : Naomy

Kamis, 01/Jun/2023 16:20 WIB
Layanan di Pelabhhan Gilimanuk Layanan di Pelabhhan Gilimanuk

GILIMANUK (BeritaTrans.com) - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus berupaya meningkatkan layanan penyeberangan melalui pengembangan prasarana pelabuhan.

Di antaranya di lintas Ketapang-Gilimanuk yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali.

Baca Juga:
ASDP: Hampir 100 Persen Pemudik dari Sumatera via Penyeberangan Telah Kembali ke Jawa

Dalam rapat koordinasi antarstakeholder penyeberangan yang digelar ASDP bersama BPTD, INFA, Gapasdap, dan sejumlah pemangku kepentingan lainnya pada pekan lalu, tersampaikan rencana pengembangan dermaga di Pelabuhan Gilimanuk dari jenis Ponton menjadi dermaga Moveable Bridge (MB).

Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengungkapkan, pihaknya berkomitmen menghadirkan layanan prima berkualitas kepada pengguna jasa dengan pengembangan prasarana dermaga menjadi moveable bridge (MB). 

Baca Juga:
Dukung Kelancaran Selama Angleb, ASDP Bebaskan Pas Masuk Penumpang dan Sepeda Motor di Pelabuhan Jangkar

"Jenis dermaga ini dikenal sebagai jembatan bergerak yang mengikuti pasang surut air laut yang dapat membantu perpindahan kendaraan ke dermaga dan sebaliknya," ujar Shelvy, Kamis (1/6/2023). 

Di awal Juni ini, ASDP akan melaksanakan pengembangan dermaga MB di Pelabuhan Gilimanuk dari sebelumnya jenis Ponton. 

Baca Juga:
ASDP: Arus Balik Lancar, Pemudik Sudah Bertiket Saat Tiba di Pelabuhan Capai 98,2 Persen

"Rencana ini sebenarnya sudah dijadwalkan awal tahun, namun tertunda sementara dikarenakan ASDP memprioritaskan operasional layanan Angkutan Lebaran 2023 pada April lalu. Dengan demikian, kami lanjutkan kembali mulai Juni ini," paparnya.

Sebelumnya, ASDP mengoperasikan dermaga Ponton dengan kapasitas muatan 10 ton, dan kini akan dilakukan pengembangan moveable bridge atau dermaga gerak yang diharapkan dapat menunjang kelancaran operasional penyeberangan dengan kapasitas muatan kendaraan lebih besar yakni menjadi 30 ton. 

Dalam rapat koordinasi tersebut telah dipersiapkan perencanaan maupun teknis pengerjaannya agar tidak ada kendala selama proses berlangsung. 

Proses pengembangan MB dimulai dengan pengukuran tanah atau yang dikenal dengan istilah soil test. 

Kemudian tahapan pembangunan akan dilanjutkan dengan pemasangan tiang pancang sebagai pondasi dermaga dengan waktu pengerjaan sekitar kurang lebih 10 bulan.

"Saat ini, pengembangan dan  pembangunan dermaga MB menjadi fokus ASDP, termasuk di Pelabuhan penyeberangan Gilimanuk," kata Shelvy. 

Tercatat, ASDP hingga saat ini mengoperasikan total 58 dermaga MB di seluruh Indonesia.

Dia menambahkan, adanya pengembangan dermaga ini merupakan bentuk komitmen ASDP untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan bagi para pengguna jasa.

“Kami terus berusaha meningkatkan pelayanan baik di bidang operasional maupun non-operasional. Untuk itu harapannya para pengguna jasa khususnya yang membawa kendaraan dapat merasa lebih aman dan nyaman dalam melakukan penyeberangan dengan adanya dermaga gerak ini,” imbuhnya.

Selain itu, ASDP juga mengharapkan stakeholder penyeberangan terkait juga berkomitmen memberikan dukungan penuh atas pengerjaan peningkatan dermaga tersebut, demi hadirnya layanan prima bagi seluruh pengguna jasa. (omy)