Kecelakaan Kereta di India Tewaskan 233 Orang, Kenapa Terjadi?

  • Oleh : Fahmi

Sabtu, 03/Jun/2023 11:19 WIB
Penduduk setempat berkumpul setelah Coromandel Express tergelincir setelah menabrak kereta barang di dekat stasiun Bahanaga di Balasore pada Jumat (3/6/2023).(ANI via Hindustan Times) Penduduk setempat berkumpul setelah Coromandel Express tergelincir setelah menabrak kereta barang di dekat stasiun Bahanaga di Balasore pada Jumat (3/6/2023).(ANI via Hindustan Times)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Lebih dari 230 orang tewas dalam insiden tabrakan sejumlah kereta di Odisha Timur, India. Diduga salah satu penyebab kecelakaan karena infrastruktur jaringan kereta api di India yang telah menua.

Dilansir CNN, Sabtu (3/6/2023), kepala sekretaris negara bagian India, Pradeep Jena melaporkan tabrakan terjadi antara dua kereta penumpang dan satu kereta barang di kota Balasore di negara bagian Odisha Timur pada Jumat kemarin.

Baca Juga:
KA Gajayana Tertabrak Minibus di Perlintasan yang Sudah Tertutup, Ini Kata KAI Daop 3 Cirebon

Kemudian, pihak berwenang India melaporkan, tabrakan mematikan itu terjadi setelah satu kereta penumpang bertabrakan dengan gerbong kereta penumpang yang sudah tergelincir dan terlempar ke jalur yang berlawanan. Kedua kereta pun tergelincir.

Infrastruktur Kereta di India

Baca Juga:
Kecelakaan KA di Perlintasan Sebidang Terjadi Lagi, KAI: Sudah Darurat Tinggi

Adapun infrastruktur kereta api di India didominasi oleh kondisi yang telah menua serta perawatan yang buruk. Kondisi ini sering menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan kereta di sana.

Menurut laporan National Crime Records tahun 2021, sekitar 16.431 orang tewas dalam hampir 18.000 kecelakaan kereta api di seluruh negeri. "Mayoritas (67,7%) kasus kecelakaan kereta api dilaporkan (sebagai) jatuh dari kereta/tabrakan dengan orang di jalurnya," bunyi laporan tersebut.

Baca Juga:
KAI Daop 5 Purwokerto Ingatkan Masyarakat untuk Disiplin dan Berhati-hati Saat Melintasi Perlintasan Sebidang

Jena mengatakan, penyebab kecelakaan dahsyat itu belum ditentukan. Ia juga menekankan saat ini pihaknya berfokus pada operasi penyelamatan yang sedang berlangsung.

Sementara itu, 233 orang tewas dan 900 orang lainnya luka-luka. Jena mengatakan, jumlah korban tewas diperkirakan meningkat saat tim melakukan operasi penyelamatan besar-besaran

Korban tewas pada kecelakaan di Odisha tersebut telah melampaui salah satu insiden kecelakaan kereta paling terkenal dan mematikan dalam beberapa tahun terakhir, yakni pada 2016. Pada kala itu, lebih dari 140 orang tewas lantaran kereta tergelincir di negara bagian Uttar Pradesh.

Menteri Perkeretaapian, Komunikasi, Elektronik, dan Teknologi Informasi India pun telah mengumumkan, pihaknya akan memberikan santunan US$ 12.136 atau Rp 180,82 juta (kurs Rp 14.900) kepada keluarga yang anggotanya meninggal dunia.

Sementara itu, Ketua Menteri Odisha Naveen Patnaik juga mengatakan, dirinya akan mengunjungi lokasi kecelakaan pada Sabtu pagi untuk meninjau situasi tersebut.
(fhm)

?>
https://svps17huda.com/