Oleh : Fahmi
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan sudah ada 2.040 Km jalan tol yang terbangun di bawah kepemimpinannya sejak menjabat di tahun 2014.
Hal itu diungkapkan Jokowi menjawab banyaknya pihak yang menyindir kebijakan pembangunan infrastruktur besar-besaran, khususnya jalan tol. Menurutnya, pembangunan jalan tol yang masif bukan cuma di Indonesia, namun di negara maju juga melakukannya.
Baca Juga:
Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi Ditargetkan Mulai Dibangun Akhir 2024
"Meskipun awal-awal ini banyak yang menyampaikan apa gunanya bangun infrastruktur? Apa gunanya bangun jalan tol? Nah kalau nggak ada gunanya, negara-negara maju nggak ada yang bangun jalan tol," ungkap Jokowi saat memberikan arahan kepada Relawan Bara JP, ditulis Senin (19/6/2023).
Lebih lanjut dia menyampaikan sampai saat ini pemerintah yang dipimpinnya berhasil membangun 2.040 kilometer jalan tol.
Baca Juga:
Tol IKN Segmen SP Tempadung-Jembatan Pulau Balang Rampung Juni 2024
"Kita sampai saat ini alhamdulillah sudah bisa membangun 2.040 kilometer jalan tol," beber Jokowi.
Menurutnya, alasan utama pembangunan jalan tol adalah untuk membuat Indonesia bisa bersaing dengan negara lain dengan cara penurunan biaya logistik dan kecepatan mobilitas barang.
Baca Juga:
Jalan Tol IKN Bakal Beroperasi Agustus 2024
"Kalau negara lain bisa 6 jam, kita masih 12 jam ditinggal jauh kita. artinya kecepatan mobilitas barang dan jasa kita kalah. biaya logistik pasti kita kalah," kata Jokowi.
"Jadi ini adalah untuk persaingan, untuk daya saing kita dengan negara lain," tegasnya.
Dia pun memaparkan keuntungan pembangunan jalan tol yang dilakukan pemerintah selama ini, menurutnya kini banyak sekali perjalanan antar daerah dapat dipangkas waktu tempuhnya.
Misalnya saja, dahulu Jokowi mengaku sering bolak-balik Jakarta-Solo dengan menggunakan jalur darat. Tanpa jalan tol waktu tempuhnya bisa 13 jam, dengan jalan tol bisa cuma 5-6 jam saja.
"Kalau ke Solo dulu saya biasanya 13 jam naik mobil. Sekarang 6 jam. Ngebut 5 jam, agak biasa 6 jam. Ini kecepatan. Ini yang saya bilang kita ini bersaing dengan negara lain," kata Jokowi.
Jokowi Bangun Jalan Desa 311.000 Km
Sejak menjabat di tahun 2014, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sudah membangun jalan tol sepanjang 2.040 kilometer (Km). Namun, menurutnya pemerintah di bawah kepemimpinannya bukan cuma membangun jalan tol saja yang aksesnya harus berbayar.
Dia mengatakan pemerintah juga membangun jalan yang aksesnya gratis, dalam hal ini adalah jalan desa. Menurutnya, pemerintah yang dipimpinnya sudah membangun 311.000 Km jalan desa.
"Yang kita bangun bukan jalan tol saja. Ada 311.000 km yang nggak pernah disampaikan, tidak pernah diangkat 311 ribu kilometer jalan desa. Sudah terbangun dalam 9 tahun ini 311 ribu kilometer jalan desa, entah perkerasan aspal, entah perkerasan cor," beber Jokowi saat memberikan arahan kepada Relawan Bara JP, ditulis Senin (19/6/2023).
Menurutnya pembangunan jalan desa dapat mendekatkan sentra produksi masyarakat ke pasar. Jalan desa menurutnya memiliki peran penting sebagai jalan produksi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerah.
"Itu adalah jalan produksi untuk mendekatkan sektor pertanian di petani sektor perkebunan petani ke sebuah pasar. Orang nggak lihat itu," ujar Jokowi.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu menyebutkan 311.000 kilometer jalan desa yang dibangun pemerintah dapat membuat biaya logistik masyarakat berkurang.
"Bayangkan kalau jalan di desa, lihat jalan berlubang-lubang. Ongkos angkut dari desa menuju ke pasar di kota pasti berlipat-lipat 3 kali, 4 kali. Kalau jalanannya baik, harganya pasti normal dan kecepatan itu ada," kata Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi mendapat kritik keras dari Anies Baswedan, bakal calon Presiden yang diusung Partai Nasional Demokrat. Anies memberikan kritik keras soal pembangunan infrastruktur jalan di zaman kepemimpinan Jokowi yang hanya banyak membangun jalan tol yang berbayar. Sementara itu, pembangunan jalan nasional yang tidak berbayar justru jauh lebih sedikit.
"Jalan tak berbayar yang digunakan secara gratis yang menghubungkan mobilitas penduduk dari sudut desa ke perkotaan, yang membawa produk pertanian, perkebunan, perikanan, dari sentra sentra tempat dihasilkan ke wilayah pasar baik jalan nasional, provinsi, ataupun jalan kabupaten, terbangun 19.000 km di pemerintahan ini," ungkap Anies saat menghadiri perayaan Milad ke-21 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5/2023).(fhm)