InJourney Group Gelar Familiarization Trip Spiritual Borobudur

  • Oleh : Naomy

Kamis, 10/Agu/2023 14:12 WIB
Suasana di kawqsan Candi Borobudur Suasana di kawqsan Candi Borobudur


MAGELANG (BeritaTrans.com) – Menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo tentang pentingnya mengenalkan Spiritual Tourism di destinasi Candi Borobudur dan kawasan, maka Holding BUMN Pariwisata dan Pendukungnya, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney berkolaborasi dengan anak usahanya yaitu PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) dan PT Angkasa Pura I (AP1), menggelar Familiarization Trip (Famtrip) di Candi Borobudur. 

Hal ini dilakukan untuk menguatkan posisi Candi Borobudur sebagai Spiritual Destination khususnya bagi wisatawan mancanegara dengan segmentasi wisata minat khusus.

Baca Juga:
Libur Waisak, InJourney Target Pengunjung Candi Borobudur Tembus 60.000

InJourney hadir sebagai Holding BUMN pada sektor aviasi dan pariwisata pertama di Indonesia yang siap membawa keramahtamahan dan keragaman budaya Indonesia kepada dunia. 

InJourney menjadi nafas baru bagi industri pariwisata di Indonesia untuk mendorong kebangkitan industri pariwisata. 

Baca Juga:
Candi Borobudur Siap jadi Pusat Perayaan Waisak

Lebih lanjut, InJourney juga berperan menjadi wadah untuk berkolaborasi dan berintegrasi dalam misi pengembangan pariwisata Indonesia. 

Hal ini lah yang melandasi InJourney untuk memperkuat kolaborasi dengan anak usaha yakni TWC dan AP1, untuk menggaungkan ruh Spiritual Tourism Candi Borobudur ke mata dunia," ujar Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney Maya Watono, Kamis (10/8/2023).

Baca Juga:
Sirkuit Mandalika Jadi Magnet, Tahun ini Sudah 200 Hari Terpesan untuk Gelaran Event Otomotif

Dicanangkannya Candi Borobudur sebagai spiritual tourism destination, menurutnya, sejalan dengan komitmen InJourney dalam hal membangun destinasi Candi Borobudur yang inklusif, termasuk menjadi tempat beribadah bagi penganut agama Buddha. 

Dalam rencana induk Borobudur, kawasan Candi Borobudur diprioritaskan untuk empat fungsi. 

Pertama, konservasi karena keberlanjutan Borobudur sebagai cagar budaya sangat penting. 

Kedua, fungsi sebagai lokasi spiritual karena kita ingin mengembalikan Borobudur sebagaimana fungsinya sebagai tempat peribadatan sehingga ada soul-nya. 

Dua fungsi berikutnya adalah edukasi dan pariwisata. 

"Dengan fungsi pariwisata diharapkan memberikan dampak langsung kepada masyarakat sekitar," kata Maya.

Ke depannya, Borobudur menjadi destinasi wisata spiritual yang dapat menampung lebih dari kunjungan 20 juta wisatawan domestik dan mancanegara.

TWC selaku pengelola destinasi Taman Wisata Candi Borobudur sangat antusias dalam menggelar acara Famtrip berbasis Spiritual Tourism ini. 

"Program ini tentunya menjadi pintu masuk baru untuk mendatangkan wisatawan ke destinasi pariwisata yang dikelola oleh TWC," ungkapnya.

Famtrip ini adalah upaya untuk mengenalkan dan mempromosikan Candi Borobudur sebagai Spiritual Destination kepada inbound tour operator khususnya dari Thailand dan negara Asia berbasis Buddhist, komunitas Buddhist, spiritual leader, maupun spiritual enthusiast yang tumbuh pesat pascapandemi. 

Borobudur memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata pilgrim dunia karena merupakan candi Buddha terbesar di dunia dengan nilai sejarah dan spiritual yang luar biasa. 

Nilai-nilai universal tentang kebajikan dan filosofi kehidupan yang terukir dalam relief dan arsitektur Candi Borobudur tidak hanya relevan untuk umat Buddha, namun juga untuk semua wisatawan yang mencari pengalaman spiritual sekaligus budaya. 

Maya mengatakan, famtrip ini diharapkan dapat membangun kerjasama yang berkelanjutan dengan inbound tour operator dalam mengembangkan paket pilgrim tour mancanegara.

Selain itu ditambahkan Direktur Pemasaran, Pelayanan dan Pengembangan TWC Hetty Herawati,  kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan berbasis spiritual dan budaya, serta mendorong akselerasi pertumbuhan ekosistem pariwisata di Kawasan DPSP Borobudur secara luas.

Hetty juga menuturkan bahwa kegiatan Famtrip ini merupakan salah satu wujud nyata tumbuhnya Spiritual Tourism di kawasan Candi Borobudur, menyusul event-event spiritual yang telah dilakukan termasuk Festival Purnama Waisak. 

Aktivitas keagamaan di destinasi TWC juga bagian dari program Quality and Sustainable Tourism karena memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. 

Hal ini selaras dengan komitmen TWC dalam mengembangkan kawasan Candi Borobudur berbasis pada keseimbangan empat pilar fungsi, yaitu Konservasi, Spiritual, Edukasi dan Pariwisata.

“Hingga tahun akhir 2023 ini direncanakan 10 kali Fam Trip, dengan Fam Trip pertama pada 8 - 11 Agustus 2023, di destinasi Candi Borobudur. Para peserta Famtrip terdiri oleh Bhante dari Thailand, inbound tour operator dari Thailand, dan tour operator dari Indonesia. Para peserta Famtrip disuguhkan rangkaian pengalaman spiritual, meditasi, pengalaman budaya serta kuliner khas daerah dalam kemasan story telling tematik," ungkapnya.

Para peserta menikmati indahnya Candi Borobudur disinari matahari terbit dari atas bukit Dagi dan melakukan meditasi dengan view Candi Borobudur. 

Dilanjutkan dengan serangkaian kegiatan doa, puja dan Pradaksina di bagian atas monumen Candi Borobudur, di mana peserta merasakan energi spiritual dan memandang keindahan lansekap Saujana Borobudur yang magis. (omy)