ASDP Diapresiasi Kemenkeu, Setor Dividen Rp101 Miliar Tepat Waktu

  • Oleh : Naomy

Minggu, 13/Agu/2023 19:36 WIB
Layanan ASDP di Pelabuhan Layanan ASDP di Pelabuhan


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kementerian Keuangan mengapresiasi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) atas pembayaran tepat waktu dan tepat jumlah terkait dividen tahun buku 2022 senilai Rp101 miliar.

Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak Sumber Daya Alam dan Kekayaan Negara Dipisahkan Direktorat Jenderal Anggaran Kemenkeu Rahayu Puspasari menyampaikan, ASDP turut andil dalam pematuhan perundang-undangan dalam hal ini adalah kewajiban pembayaran PNBP. 

Baca Juga:
Sepanjang Libur Lebaran, Penumpang ASDP Naik 3%, Kendaraan 9%

"Kami sampaikan apresiasi kepada ASDP yang telah berkontribusi dalam pencapaian target PNBP tahun anggaran 2023," ujar Rahayu, seperti dikutip dalam surat yang diterima ASDP, pekan lalu.

Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan, penyampaian dividen tersebut merupakan bentuk partisipasi ASDP dalam membangun negeri. 

Baca Juga:
Selama Angleb, ASDP Layani Hingga 4,14 Juta Penumpang di 8 Lintasan

"Sebagai agent of development, ASDP ingin terus berkontribusi untuk negara, khususnya dalam memenuhi kewajibannya," tuturnya, Ahad (13/8/2023).

Dia mengungkapkan, penyetoran dividen ASDP pada 2023 sebesar Rp101 miliar kepada negara atau sekitar 18 persen dari laba bersih perseroan pada tahun 2022 senilai Rp585 miliar. 

Baca Juga:
ASDP: Hampir 100 Persen Pemudik dari Sumatera via Penyeberangan Telah Kembali ke Jawa

Capaian laba bersih tersebut merupakan rekor laba bersih tertinggi sepanjang sejarah ASDP berdiri sejak 1973. 

Terdapat dua faktor utama yang membuat ASDP dapat mencetak rekor laba terbesar sepanjang sejarah tersebut. 

Dari sisi eksternal, adanya dampak pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang dilakukan oleh pemerintah, khususnya periode layanan Angkutan Lebaran dan disambung Natal dan Tahun Baru 2023 memengaruhi pergerakan penumpang dan kendaraan yang kembali normal, serta terus menunjukkan kenaikan.

Pelonggaran pergerakan kendaraan dan penumpang pascapandemi Covid-19 diperkuat dengan telah dilakukan pencabutan PPKM oleh pemerintah pada 30 Desember 2022, sehingga masyarakat lebih leluasa dalam melakukan perjalanan.

Selanjutnya, faktor internal yaitu pembenahan operasional dan perbaikan bisnis proses yang makin efektif dan efisien, termasuk digitalisasi tiket di seluruh pelabuhan ASDP.

Shelvy mengungkapkan, digitalisasi layanan secara berkelanjutan yang dijalankan ASDP tersebut mampu meningkatkan produksi pengguna jasa.

"Transformasi digital di seluruh aktivitas bisnis dan operasi ASDP termasuk layanan kepada pengguna jasa telah memberikan kontribusi signifikan bagi peningkatan produksi penumpang yang pada 2022 tercatat mencapai 7,6 juta orang," katanya.

Jumlah tersebut setara dengan kenaikan sebesar 73 persen dibandingkan 2021 yang tercatat sebanyak 4,4 juta penumpang.

Kinerja positif pada 2022 juga tercatat dari jumlah kendaraan roda 2 dan 3, yang mencapai sebanyak 4,1 juta unit atau naik 70 persen dibandingkan sebanyak 2,4 juta unit pada 2021.

Selanjutnya, jumlah kendaraan roda 4 atau lebih sebanyak 4,4 juta unit atau naik 51 persen dibandingkan 2021 yang 2,9 juta unit dan angkutan barang mencapai 1,3 juta ton atau turun 45 persen dari 2021 yang 2,4 juta ton.

Pendapatan ASDP menurutnya, telah melampaui total pendapatan dalam kondisi normal sebelum Covid-19 sebesar Rp3,12 triliun. 

"Berdasarkan laporan kinerja konsolidasian ASDP audited sejak Januari hingga Desember 2022, tercatat ASDP membukukan pendapatan sebesar Rp 4,38 triliun atau tumbuh 25,8 persen dibanding realisasi 2021 sebesar Rp 3,48 triliun," imbuhnya.

ASDP berkomitmen terus mengedepankan inovasi bisnis dan transformasi digital untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan serta pelayanan yang mampu memberikan kenyamanan bagi masyarakat. (omy)