Railink Kerja Sama dengan Perusahaan Kereta Api Korsel Dawonsys

  • Oleh : Fahmi

Sabtu, 09/Sep/2023 16:41 WIB
Pada penandatanganan perjanjian antara pihak Dawonsys dan Dirut Porwanto Handry Nugroho. Pada penandatanganan perjanjian antara pihak Dawonsys dan Dirut Porwanto Handry Nugroho.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT Railink atau KAI Bandara resmi menandatangani perjanjian kerja sama dengan perusahaan industri kereta api asal Korea Selatan (Korsel) DAWONSYS. 

Pada penandatanganan perjanjian dilakukan oleh Direktur Utama Bapak Porwanto Handry Nugroho.

Baca Juga:
KA Bandara YIA - Yogyakarta Rabu Ini Batal Imbas Kereta Anjlok

“Saat ini KAI Bandara telah resmi bekerja sama dengan perusahaan perkeretaapian besar asal Korea Selatan yakni Dawonsys. Diharapkan momen ini dapat menjadi titik awal semakin berkembangnya KAI Bandara khususnya melalui lini bisnis Maintenance, Operation, Spare Part and Services atau MOSS,” tutur Porwanto dalam keterangan resmi, Sabtu (9/9/2023).

Kerja sama yang disepakati KAI Bandara dengan Dawonsys mencakup pengadaan kereta api baru, retrofit kereta api lama, serta suku cadang kereta api seperti AC (air conditioner), SIV (static inverter), dan suku cadang lainnya. 

Baca Juga:
KAI Bandara Medan Bagi-Bagi Roti ke Penumpang Anak pada Peringatan Hari Anak Nasional 2023

“Kerja sama dengan Dawonsys membuat KAI Bandara dapat semakin memantapkan diri menjadi mitra strategis Grup KAI maupun eksternal, dalam hal perawatan sarana kereta api,” ujar Porwanto.

Adapun MOSS merupakan lini bisnis KAI Bandara yang bergerak di perdagangan besar suku cadang dan jasa, guna mendukung Grup KAI maupun mitra eksternal lainnya dalam hal pemeliharaan sarana kereta api dengan baik dan andal. 

Baca Juga:
Railink Layani 67 Ribu Lebih Penumpang Kereta Bandara Yogyakarta dan Medan Sepanjang Libur Idul Adha

Pelebaran sayap MOSS diharapkan dapat turut menjadi penggerak tumbuhnya KAI Bandara secara keseluruhan, melengkapi kiprahnya sebagai operator KA Bandara di Medan dan Yogyakarta serta KA Bandara di kota-kota lainnya di Indonesia pada masa mendatang.(fhm)