Mantap, Batik Bakal Menggema di Ruang Sidang UNESCO di Abu Dhabi

  • Oleh : Naomy

Selasa, 26/Sep/2023 12:08 WIB
Ilusttasi parade batik Ilusttasi parade batik

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Mantap, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) akan mengelar pagelaran busana batik dalam rangka mempromosikan batik ke kancah intenasional sebagai identitas bangsa.

Baca Juga:
Selama Transisi Nomenklatur, Program Pemasaran Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Tetap Dimaksimalkan

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya menjelaskan, pada 2 Oktober 2009, batik menggema pertama kali di ruang sidang UNESCO yang bertempat di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. 

Melalui sidang Intergovernmental Committee for the Safeguard of the Intangible Cultural Heritage, batik resmi menjadi Warisan Budaya Takbenda (WBTb) milik Indonesia.

Baca Juga:
Kemenparekraf Tingkatkan Kunjungan Wisatawan ke Keraton Kasepuhan Cirebon

“Istana Berbatik menjadi bagian untuk merayakan hari batik nasional yang dirayakan setiap 2 Oktober. Pagelaran ini menjadi momentum untuk mempromosikan batik ke kancah internasional,” ujar Nia Niscaya di Jakarta, Senin (25/9/2023).

Sementara itu, Plt. Direktur Event Nasional dan Internasional Kemenparekraf/Baparekraf Ni Komang Ayu Astiti mengemukakan, Istana Berbatik akan dilaksanakan 1 Oktober 2023 di Istana Merdeka, Jakarta yang diisi dengan fashion show, pertunjukan musik dan tari, serta eksibisi batik dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional.

Baca Juga:
Kunjungan Wisman Meningkat 23,78% di Periode Januari hingga Mei

“Kegiatan ini akan dihadiri oleh Presiden RI beserta Ibu Negara, Wakil Presiden RI beserta Ibu, jajaran Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju, Duta Besar dari negara sahabat, Keluarga Keraton, figur publik, dan juga masyarakat,” katanya.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, nilai ekspor batik dan produk batik pada 2022 mencapai 64,56 juta dolar AS atau meningkat sebesar 30,1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. 

Pada tahun ini ditargetkan nilai ekspor dapat mencapai 100 juta dolar AS.

“Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan mengajak berbagai lapisan masyarakat agar dapat mencintai dan melestarikan budaya Indonesia, dalam hal ini batik sebagai warisan budaya bangsa yang telah mendapatkan pengakuan dari UNESCO.

"Batik sendiri merupakan entitas budaya bangsa yang tidak hanya menjadi milik salah satu suku tertentu, namun menjadi milik seluruh Nusantara,” ungkapnya.

Selain dukungan dari lintas Kementerian, Kepolisian, dan TNI, acara ini juga didukung oleh Pemda DKI, Yayasan Batik Indonesia, Komisi Nasional Indonesia untuk Unesco, Jakarta Fashion Week, MNC Media dan sponsor di antaranya BRI, BNI, Pertamina, PLN, Telkom, Freeport, Bank Mandiri, BTN, Telkomsel, BSI, IFG, MIND ID, dan Injourney.

Untuk House of Designers mencakup Batik Keris, PT Iwan Tirta, Batik Danar Hadi, Oscar Lawalata Culture, Binhouse, AnSoe, Tulola, Rinaldy Yunardi, Era Soekamto dan Manjusha Nusantara. (omy)