Maskapai Lion Air, Batik Air dan Super Air Jet Kerja Sama dengan Airbus untuk Tingkatkan Layanan

  • Oleh : Fahmi

Sabtu, 30/Sep/2023 06:02 WIB
Foto:Istimewa Foto:Istimewa

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Lion Air , Batik Air, dan Super Air Jet bekerja sama dengan Airbus untuk menciptakan efisiensi dalam pemeliharaan dan operasional penerbangan.

Dengan demikian, ketiga maskapai tersebut kini telah resmi mengadopsi solusi Airbus Skywise Health Monitoring (SHM) dan NAVBLUE N- Flight Planning (N-FP) sebagai alat manajemen kinerja armada.

Baca Juga:
Lion Air Group Tawarkan Opsi Umrah dan Wisata, Terbang Langsung dan Transit di Kuala Lumpur

Total kontrak yang ditandatangani ini mencakup hingga 110 pesawat yang terdiri dari pesawat Airbus A320 dan A330.

Presiden Airbus Asia-Pasifik Anand Stanley mengapresiasi ketiga maskapai ini telah bekerja sama dengan Airbus untuk mengadopsi sistem SHM dan NAVBLUE N- Flight Planning (N-FP) guna meningkatkan efisiensi armada dan memantau kesehatan pesawatnya.

Baca Juga:
Alasan Penumpang Tidak Boleh Bercanda Bom di Pesawat!

Katanya, kontrak ini menjadi bukti pulihnya pasar penerbangan di Indonesia, sekaligus menunjukkan kepercayaan penuh maskapai terhadap solusi digital Airbus.

“Kami berharap dapat terus mendukung pelanggan kami di Indonesia seiring dengan pertumbuhannya,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Selasa (26/9/2023).

Baca Juga:
Faktor Penyebab Keterlambatan Penerbangan dan Strategi Lion Air Group Menjaga Ketepatan Waktu

Sebagai informasi, SHM yang memanfaatkan teknologi cloud dan big data dari platform data penerbangan Skywise dapat mengumpulkan dan memusatkan sistem peringatan kinerja pesawat secara real-time, efek dek penerbangan, pesan perawatan, dan lain-lain.

Kemudian juga memprioritaskan dan menghubungkannya dengan prosedur penyelesaian masalah yang relevan; menyoroti dampak operasional; dan memberikan riwayat pemeliharaan sistem, sehingga memungkinkan penanganan insiden di pesawat secara efektif.

Secara keseluruhan, SHM menghemat waktu bagi maskapai penerbangan dan mengurangi biaya pemeliharaan tidak terjadwal karena SHM memungkinkan maskapai penerbangan mengambil keputusan berdasarkan data.

Selain itu, Lion Air, Batik Air, dan Super Air Jet terus mengandalkan NAVBLUE untuk berbagai layanan penerbangan, termasuk peta navigasi, database navigasi Flight Management System (FMS), dan kalkulator kinerja pesawat (Flysmart+).

Kini, layanan ketiga maskapai tersebut telah diperluas dengan penambahan N-Flight Planning (N-FP), solusi lengkap untuk mengoptimalkan perencanaan penerbangan, serta menawarkan kemudahan integrasi dengan sistem pihak ketiga.

Fitur otomatisasi dan peringatan berdasarkan insiden di pesawat dapat meningkatkan produktivitas dan memungkinkan penerapan pendekatan manajemen berdasarkan pengecualian (manage by Exception).