Wisata ke Danau Toba Cuma 1,5 Jam Lewati Tol Ini, Target Rampung Akhir Tahun

  • Oleh : Fahmi

Rabu, 11/Okt/2023 05:30 WIB
Foto:Istimewa Foto:Istimewa

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendorong penyelesaian pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Ruas Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (Kutepat), tepatnya Seksi 1 hingga 4 segmen Tebing Tinggi-Pematang Siantar, yang dikelola oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Hutama Marga Waskita.

Dikutip dari keterangan tertulis BPJT, Selasa (10/10/2023), ruas tol Kutepat akan semakin mempermudah akses dari Medan ke Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Danau Toba, Sumatera Utara. Dari awalnya 3,5 jam perjalanan menjadi 1,5 jam saja lewat tol ini.

Baca Juga:
Progres Proyek Tol Serang-Panimbang Sepanjang 83,57 Km, Ini Dia Detailnya!

Progres pembangunan Seksi 1 Tebing Tinggi-Indrapura sepanjang 20,40 km saat ini sudah selesai 100%, Seksi 2 Indrapura-Kuala Tanjung sepanjang 18,05 km mencapai 95,36%, Seksi 3 Tebing Tinggi-Serbelawan sepanjang 30 km sudah 87,68%, dan Seksi 4 Serbelawan-Pematang Siantar sepanjang 28 km telah mencapai 68,71%.

Ditargetkan keempat seksi tersebut selesai konstruksinya pada akhir tahun 2023. Sementara Seksi 5 Pematang Siantar-Seribudolok sepanjang 22,30 km dan Seksi 6 Seribudolok Parapat sepanjang 16,70 km yang merupakan dukungan pemerintah masih dalam tahap finalisasi desain.

Baca Juga:
Pembangunan Tol Jogja-Bawen Seksi 1 Capai 51 Persen Lebih, Ini Detail Progresnya

Nantinya Jalan Tol ini akan tersambung langsung dengan Jalan Tol yang berada di Sumatera Utara, yakni Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi dan Jalan Tol Indrapura-Kisaran.

Jalan Tol Kutepat merupakan Jalan Tol yang masuk ke dalam program Proyek Strategis Nasional (PSN) sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 109 Tahun 2022 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Baca Juga:
Jalan Tol Ruas Bayung-Lencir-Tempino Ditargetkan Rampung 2024, Progresnya Hampir 50 Persen

Jalan Tol ini juga menjadi konektivitas distribusi logistik (jalur backbone) di Sumatera Utara, khususnya dari dan menuju Pelabuhan Kuala Tanjung. Serta menjadi konektivitas pendukung menuju Pelabuhan Kuala Tanjung dan KEK Sei Mangkei.(fahmi)