Mantap, Garuda Catat Peningkatan Pendapatan Hingga 48,32 Persen Pada Kuartal III-2023

  • Oleh : Naomy

Rabu, 01/Nov/2023 19:56 WIB
Armada Garuda Indonesua Armada Garuda Indonesua

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Mantap, Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia terus mencatatkan pertumbuhan fundamental bisnis yang konsisten. 

Baca Juga:
Garuda Indonesia Terbangkan 28 Ton Bantuan ke Sudan, Yaman, dan Palestina

Hal tersebut terefleksikan dalam capaian pendapatan usaha Perusahaan secara group hingga periode Kuartal 3 Tahun 2023 (Q3-2023) yang tumbuh sebesar 48,32 persen menjadi US$2.233,25 juta jika dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama di tahun sebelumnya. 

Konsistensi pencapaian positif atas pendapatan usaha di sepanjang tahun 2023, turut memperkuat pertumbuhan, di mana pembukuan pendapatan usaha Garuda Indonesia Group hingga Q3-2023 tumbuh sebesar 60 persen dibandingkan pendapatan usaha pada akhir periode Kuartal 2 Tahun 2023 (Q2-2023).

Baca Juga:
Rayakan Kehadiran 25 Tahun Garudamiles, Ada Program Menarik A Moment to ReMember

"Sebagaimana disampaikan dalam Laporan Keuangan Konsolidasian Garuda Indonesia di Q3-2023, pertumbuhan pendapatan usaha Garuda hingga Q3-2023 tersebut turut dikontribusikan oleh pernahendapatan usaha perseroan dihasilkan dari penerbangan berjadwal yang meningkat 49,02% year-on-year (YoY) menjadi US$1,72 miliar, penerbangan tidak berjadwal meraih pendapatan sebesar US$274,25 juta, dan pendapatan lainnya mencapai US$234,91 juta, " urai Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, Rabu (1/11/2023).

Dia mengungkapkan, setelah berhasil merampungkan restrukturisasi utang pada akhir 2022, Garuda terus mengakselerasikan berbagai langkah transformatif perbaikan kinerja.

Baca Juga:
Pertumbuhan Pendapatan Usaha Garuda Indonesia 18,27 Persen Pada Semester 1-2024

“Dengan indikator kinerja keuangan yang semakin membaik, termasuk posisi EBITDA serta rasio cash flow Perusahaaan, outlook pemulihan kinerja kami harapkan secara bertahap dapat terus berangsur membaik secara konsisten," ungkapnya. 

“Menjelang akhir tahun 2023, kami optimistis fundamental kinerja usaha yang semakin solid pasca-restrukturisasi akan terus berlangsung on the track. Di tengah fase pemulihan sektor aviasi pasca-pandemi, tentunya kami menyadari bahwa langkah pemulihan kinerja perlu dilakukan secara prudent dengan memerhatikan shifting behavior masyarakat dalam bermobilisasi usai pandemi dinyatakan berakhir. Selain itu, isu supply chain di tengah gerakan masif restorasi armada berbagai maskapai global menjadi salah satu tantangan tersendiri dalam upaya kami memaksimalkan ketersediaan alat produksi."

Irfan menjelaskan, langkah tersebut akan diselaraskan dengan berbagai inisiatif strategis seperti peningkatan kapasitas produksi, di mana sejak pertengahan tahun 2023 Garuda mulai merealisasikan proses delivery lima.armada narrow body secara bertahap. 

“Di sisi lain, optimalisasi jaringan penerbangan juga akan terus kami laksanakan melalui peningkatan frekuensi penerbangan pada berbagai rute berkinerja positif, " katanya. 

Melalui optimalisasi jaringan penerbangan tersebut, Garuda berhasil mencatatkan peningkatan rata-rata trafik penerbangan mencapai 5 ribuan penerbangan per bulan pada kuartal 3 tahun ini. 

Hal tersebut turut tercermin dalam tingkat utilisasi armada sebesar 9:12 per hari pada periode September 2023 untuk keseluruhan operasional penerbangan.

Solidnya pertumbuhan kinerja usaha juga terlihat dari tren pertumbuhan kinerja operasi, di mana hingga periode Q3-2023 (YTD September 2023) Garuda Indonesia secara Group berhasil mengangkut sebanyak 14,28 juta penumpang, tumbuh 36,05 persen dibandingkan capaian angkutan penumpang pada periode yang sama di tahun sebelumnya. 

Pada periode yang sama, Garuda sebagai main brand juga mencatatkan pertumbuhan angkutan penumpang sebesar 55,48 persen menjadi 5,76 juta penumpang—terdiri dari 4,58 juta penumpang domestik dan 1,18 juta penumpang internasional yang masing-masing tumbuh secara signifikan sebesar 41,44 persen dan 153,75 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Tren positif tersebut turut diperkuat oleh optimisme dari sisi tingkat keterisian pesawat atau Seat Load Factor (SLF), di mana pada periode YTD September 2023 Garuda Indonesia berhasil mencatatkan SLF sebesar 71,02 persen atau 7,72 persen lebih tinggi dibandingkan capaian pada tahun sebelumnya yang hanya sebesar 65,93 persen. 

"Selain itu, dengan komitmen yang tinggi terhadap service excellence, Garuda berhasil mempertahankan tingkat ketepatan waktu penerbangan (On Time Performance/OTP) dengan capaian 87,8 persen dari total 44.353 keberangkatan pada periode YTD September 2023," imbuh Irfan.

Lebih lanjut, tren pertumbuhan bisnis kargo Garuda Indonesia Group juga mulai terlihat melalui catatan angkutan kargo yang mencapai 44.180,27 ribu ton pada periode Q3-2023, atau tumbuh sebesar 14,17 persen dibandingkan angkutan kargo pada Q2-2023 yang tercatat sebesar 38.697,83 ribu ton. 

"Dengan peluang bisnis kargo yang semakin menjanjikan pascapandemi, pada pertengahan Oktober 2023 lalu, kami juga telah melakukan uji coba pengoperasian pesawat freighter narrow body, dengan fokus pengembangan pasar general commodity dan sektor komoditas ekspor," katanya. 

Harapannya, melalui uji coba tersebut, optimalisasi pasar kargo menggunakan pesawat freighter narrow body tersebut dapat segera direalisasikan mulai akhir tahun ini. 

Melalui berbagai capaian kinerja tersebut, outlook kinerja Garuda Indonesia terus menunjukkan peluang yang menjanjikan. Di tengah langkah akselerasi tersebut, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industri transportasi udara dengan alat produksi yang sebagian besar merupakan armada leasing, Garuda memahami bahwa terdapat kaidah pencatatan kinerja keuangan yang harus dipatuhi, termasuk di dalamnya penerapan standar akuntansi PSAK 73 yang mengatur pembukuan transaksi sewa pada beban operasi, volatilitas kurs hingga berbagai aspek makro ekonomi seperti fluktuasi harga avtur. 

Dengan kondisi tersebut, di tengah fundamen kinerja operasi yang mulai membaik, kinerja keuangan Garuda pada Q3-2023 ini membukukan rugi bersih sebesar US$72,07 juta. 

Di tengah momentum pulihnya industri aviasi global pascapandemi, yang turut memengaruhi perilaku wisatawan dalam merencanakan perjalanan, pertumbuhan kinerja Garuda diproyeksikan masih akan terus bergerak secara dinamis termasuk dalam melihat dan mengukur target kinerja yang akan direalisasikan di tahun ini. 

Perusahaan akan terus mendorong pertumbuhan capaian fundamental kinerja operasional Garuda pada keseluruhan tahun kinerja 2023, termasuk dengan meningkatkan kapasitas dan mengembangkan network secara prudent untuk menjawab tren yang ada.

“Dengan nature bisnis industri penerbangan yang sangat kompetitif khususnya dari aspek net profit margin, tentunya kami memahami langkah perbaikan kinerja harus terus dioptimalkan. Hal tersebut yang kedepannya kami akan terus akselerasikan melalui berbagai inisiatif strategis seperti optimalisasi segmentasi pangsa pasar Low Cost Carrier bersama anak usaha Citilink, pengembangan potensi ancillary revenue pada berbagai touch point layanan penerbangan, restrukturisasi rute penerbangans secara berkelanjutan, hingga kolaborasi strategis bersama berbagai stakeholder bisnis penerbangan dalam meningkatkan value bisnis perusahaan sebagai salah satu ekosistem group penerbangan terbesar di Indonesia,” pungkas Irfan. (omy) 

?>
https://svps17huda.com/