Kementerian-KP Lepas Ekspor Ikan Labuan Bajo ke Malaysia dan Singapura

  • Oleh : Fahmi

Sabtu, 11/Nov/2023 14:48 WIB
Foto:Istimewa Foto:Istimewa

BIMA (BeritaTrans.com) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melepas ekspor 483 kg ikan segar dari Bandara Komodo Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) ke Malaysia dan Singapura.  

Kegiatan ini merupakan yang pertama kali oleh CV Labuan Bajo Fishery, sebagai eksportir yang mendapatkan bimbingan sekaligus quality assurance dari Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP). 

Baca Juga:
KKP dan Unsyiah Banda Aceh Teken Kerja Sama guna Dukung Pengawasan Sektor Kelautan Perikanan

"Selama ini pengiriman hanya domestik, tapi setelah melalui proses quality assurance akhirnya bisa ekspor perdana," ujar Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Bima, Jonison Petrus di kantornya. 

Jonison mengatan, sebagai salah satu unit pelaksana teknis (UPT) BPPMHKP, jajarannya melakukan quality assurance untuk memastikan mutu dan keamanan komoditas perikanan yang akan dilalulintaskan dari/ke NTT. Quality assurance tersebut meliputi pemeriksaan kesehatan ikan dan bimbingan teknis pengecekan sarana pelaku usaha hingga terbitnya sertifikat kesehatan (health certificate) ikan. 

Baca Juga:
Kementerian-KP Tawarkan Peluang Hilirisasi Perikanan di IABF 2024

Khusus hari ini, komoditas yang diekspor meliputi 35 kg ikan tenggiri segar, 78 kg ikan kakap merah segar dan ikan kerapu segar diekspor menuju negara Malaysia. Selain itu, sebanyak 254 kg ikan tenggiri segar dan 116 kg ikan kerapu segar diekspor menuju negara Singapura yang diekspor CV Labuan Bajo Fishery. 

"Ekspor perdana ini semakin terasa spesial karena bertepatan dengan KKP yang baru memperingati hari ulang tahun ke-24," terang Jonison. 

Baca Juga:
Paus Sperma Kerdil Terdampar di Gorontalo, Ini Langkah KKP

Jonison berharap ekspor perdana ini menginspirasi pelaku usaha lain untuk turut melakukan ekspor. Dikatakannya, Labuan Bajo sebagai daerah wisata juga memiliki potensi perikanan yang luar biasa. 

Dia menyebut SKIPM Bima secara terbuka menyediakan ruang konsultasi bagi mereka yang ingin menjangkau pasar luar negeri, khususnya dari sisi administrasi. 

"Semoga ini menjadi pembuka bagi lain, kami tentu terbuka untuk melakukan pendampingan dari sisi persyaratan mutu jika ada yang mau melakukan ekspor," tuturnya. 

Sebagai informasi, ekspor perdana ini dihadiri Wakil Bupat Manggarai Barat, Kepala Bandar Udara Komodo, Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Manggarai Barat, Bea Cukai Labuan Bajo dan Instansi terkait lainnya. (Fhm)