Telkom Antisipasi Ribuan Serangan Siber selama Piala Dunia U-17

  • Oleh : Naomy

Kamis, 23/Nov/2023 20:41 WIB
Konores Telkom Konores Telkom

 

SOLO (BeritaTrans.com) – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk memastikan, ribuan serangan siber yang berupaya mengganggu penyelenggaraan Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia, telah berhasil dihalau. 

Baca Juga:
Diam-diam Telkom Mau Gandeng SpaceX Elon Musk, Bikin Apa ya?

Keamanan siber akan ditingkatkan hingga kejuaraan ini mencapai laga final.

General Manager Telkom Wilayah Telekomunikasi (Witel) Solo Nanang Setyo Utomo, menyebut pihaknya telah menyiapkan prosedur khusus untuk memantau gangguan-gangguan yang menyasar jaringan FIFA, selama Piala Dunia U-17 2023.

Baca Juga:
Telkom Tebar Dividen Rp 16,64 Triliun, Dibagikan Paling Lambat 2 Juli 2021

"Kami juga sudah menyiapkan threat map. Ini digunakan untuk menghitung berapa kali kami diganggu oleh serangan siber. Threat map ini dapat memantau gangguan ke FIFA dan gangguan ke URL yang sedang diakses oleh teman-teman FIFA," ungkap Nanang, dalam konferensi pers di Pusat Informasi Piala Dunia U-17 2023 di Hotel Solia Zigna Kampung Batik, Solo, Kamis (23/11/2023).

Menurut catatan Telkom, puncak serangan siber sempat terjadi pada Sabtu (18/11/2023). Namun, sistem pengamanan firewall yang disiapkan Telkom, mampu menangkis gangguan tersebut.

Nanang menjelaskan, sistem proteksi ini berlaku secara internasional. 

Ancaman yang sudah muncul ini juga menjadi peringatan tersendiri bagi Telkom bahwa Piala Dunia U-17 2023 tak luput dari incaran serangan siber.

"Sejak dibukanya posko, puncak serangan siber terjadi 18 November 2023. Ada lebih dari 4 ribu serangan. Sedangkan, pada tanggal 17, serangannya kurang dari seribu. Lalu pada 19 juga kurang dari seribu," katanya.

Sejauh ini, sudah ada berbagai bentuk serangan siber yang berusaha menyusupi server FIFA. Upaya penyusupan inilah yang terdeteksi di Piala Dunia U-17 2023 dan berhasil ditangkal oleh sistem pengamanan.

"Bentuk serangannya  banyak dan bermacam-macam. Potensinya membuat situs tidak bisa diakses, atau mengarahkan kepada situs palsu, mengalihkan traffic. Itu sudah termasuk sebagai serangan siber," tutur Nanang.

"Serangan ini juga langsung menyasar ke FIFA. Jadi pemantauan kami tidak hanya di Solo saja, tetapi di gateway internasional. Dari pantauan satu titik ini saja, kita sudah bisa melihat semuanya."

Berdasarkan potensi ancaman-ancaman tersebut, Nanang memastikan jika tim Cyber Security yang sudah dibentuk, akan terus melakukan proteksi secara lebih maksimal, terutama mendekati fase final Piala Dunia U-17 2023.

"Kami selalu mengukur setiap ada ancaman terhadap address yang digunakan oleh FIFA Ini akan selalu kami monitor secara day-to-day, terutama menjelang final Piala Dunia U-17 2023, karena kapasitas Stadion Manahan kurang besar," imbuhnya.

Pihaknya memperkirakan akan lebih banyak serangan-serangan itu dalam sisa masa perhelatan. 

"Tim kami sudah siap untuk memback-up. Sebelumnya, kami sudah menyiapkan divisi khusus untuk menangani Cyber Security," pungkasnya (art/omy) .