Top, Garuda Akan Lunasi Sebagian Surat Utang & Sukuk dengan Skema Tender Offer

  • Oleh : Naomy

Selasa, 05/Des/2023 05:53 WIB
Pesawat Garuda di salah satu Bandara AP II Pesawat Garuda di salah satu Bandara AP II

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Top, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (Garuda Indonesia atau Perusahaan) telah mengumumkan rencana aksi korporasi pelunasan sebagian surat utang dan sukuk melalui skema tender offer kepada pemegang surat utang dan sukuk yang merupakan kreditur Garuda dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). 

Baca Juga:
Garuda Raih Peringkat IdBBB dari Pefindo

Sebagaimana telah diumumkan pada 1 Desember 2023 melalui Disclosure of Information pada laman Singapore Exchange ("SGX"), periode partisipasi dalam tender offer tersebut akan berlangsung hingga 15 Desember 2023 dan pelunasan sebagian yang direncanakan akan dilaksanakan 21 Desember 2023.

Dalam rencana pelunasan sebagian Surat Utang dan Sukuk tersebut, Garuda telah mengalokasikan dana sebanyak-banyaknya US$ 50.000.000 untuk nilai pokok (principal). 

Baca Juga:
Hadirkan Layanan Airport Transfer Service pada Rute Internasional, Garuda Gandeng SmartRyde

Jumlah tersebut tidak termasuk pembayaran bunga terutang atau pembayaran jumlah distribusi periodik yang terutang yang nilainya akan ditentukan kemudian.

"Alokasi dana tersebut bersumber dari kas internal Perusahaan, sejalan dengan kebijakan pengelolaan kas (cash management) Perusahaan yang salah satunya diprioritaskan untuk penyelesaian kewajiban Perusahaan kepada para kreditur, " tutur Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, Senin (4/12/2023).

Baca Juga:
KirimAja-Aprindo Kerja Sama, Hadirkan Sistem Layanan Kargo 48 Ribu bagi Gerai UMKM

Dia mengungkapkan bahwa rencana pelunasan sebagian surat utang dan sukuk ini merupakan bagian dari langkah proaktif Perusahaan untuk perbaikan kinerja ekuitas, melalui pengelolaan secara aktif atas aset, liabilitas dan ekuitas untuk mengoptimalkan efektivitas profil arus kas serta fundamental kinerja operasi Perusahaan. 

Aksi korporasi ini juga menjadi representasi goodwill secara berkelanjutan Perusahaan dalam memastikan proses penyelesaian kewajiban terhadap para kreditur dapat menjadi semakin agile dan prudent. 

"Pelunasan sebagan ini juga telah mempertimbangkan volatilitas pasar yang terjadi saat ini termasuk peningkatan suku bunga di pasar mata uang dolar AS," ungkapnya.

Hal-hal lebih teknis terkait dengan mekanisme pelunasan sebagian tersebut dapat dirujuk pada keterbukaan informasi pada SGX.

"Langkah korporasi yang kami laksanakan jelang penutupan tahun 2023, turut merepresentasikan komitmen Perusahaan untuk terus bergerak adaptif dalam mengoptimalkan langkah perbaikan fundamental kinerja operasi, dengan memerhatikan secara seksama outlook ekonomi makro guna menjaga momentum pemulihan kinerja Perusahaan,” pungkas Irfan. (omy)