Oleh : Naomy
SEMARANG (BeritaTrans.com) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, kehadiran transportasi massal menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan kemacetan di Bali.
Baca Juga:
Perlunya Terobosan Agar Lebih Banyak Daerah Berpihak pada Transportasi Massal Perkotaan
"Jangka panjangnya kita akan bangun kereta LRT di Bali dari bandara ke sejumlah titik yang selama ini lalu lintasnya padat, seperti di Sunset Road, Legian, dan Canggu," ujar Menhub di Semarang, Sabtu (30/12/2023).
Menurutnya, untuk membangun LRT membutuhkan waktu kurang lebih tiga sampai empat tahun.
Baca Juga:
Angkutan Barang ODOL Perlu Penindakan Tegas
"Minggu lalu kami sudah bertemu pihak dari Korea Selatan yang memberikan grant untuk Feasibility Study (FS) dan akan memberikan Official Development Assistance (ODA) Loan, untuk pembangunan LRT Tahap 1 dari bandara sampai Sunset Road," tuturnya.
Kehadiran LRT diharapkan dapat mengatasi permasalahan kemacetan di Bali yang seringkali terjadi, khususnya di hari libur nasional dan keagamaan.
Baca Juga:
Terminal Leuwipanjang jadi Model Percontohan Pengembangan Terminal Tipe A
Menanggapi kejadian macet di jalan tol menuju Bandara Ngurah Rai, Bali pada Jumat (29/12/2023), Menhub mengungkapkan, telah melakukan koordinasi dengan Pemprov Bali dan Kepolisian untuk melakukan upaya penanganan di lapangan.
"Kepadatan lalu lintas di akhir tahun sudah kami prediksi sebelumnya, tetapi kemarin terjadi kepadatan yang ekstrem," kata Menhub.
Untuk menangani kepadatan dari dan menuju Bandara Ngurah Rai, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat bersama Dinas Perhubungan Provinsi Bali menyediakan shuttle bus gratis bagi masyarakat ataupun wisatawan di Bali.
Adapun rute dari shuttle bus adalah Simpang Pesanggaran-Bandara, Nusa Dua-Bandara, Dan Sentral Parkir-Bandara. Titik pemberangkatannya berada di Akses Jalan Tol Pesanggaran, Sentral Parkir Nusa Dua, dan Sentral Parkir Kuta.
Shuttle bus gratis ini akan beroperasi hingga 1 Januari 2024 mulai pukul 16.00 hingga 24.00 WITA dengan lima armada bus, yang masing-masing berkapasitas 20 penumpang.
Shuttle bus yang digunakan adalah Bus Trans Sarbagita dan Trans Metro Dewata. Bus Transit Sarbagita merupakan Bus Rapid Transit (BRT) Teman Bus dengan layanan Buy The Service yang disediakan Ditjen Perhubungan Darat, sementara Bus Trans Sarbagita merupakan bus perkotaan yang dikelola Pemprov Bali.
Selain menyediakan shuttle bus gratis, Kemenhub bersama Dinas Perhubungan Provinsi Bali dan Kepolisian juga akan melakukan rekayasa lalu lintas berupa pengalihan sebagian lalu lintas ke arah jalan tol Bali Mandara. (omy)