KNKT Terjunkan Tim Investigasi Kecelakaan Kereta Api Turangga-Commuter Line Bandung Raya

  • Oleh : Naomy

Jum'at, 05/Janu/2024 14:03 WIB
Kecelakaan KA Turangga dan KA CL Bandung Raya Kecelakaan KA Turangga dan KA CL Bandung Raya

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pada pagi ini (5/1/2024) pukul 06.03 WIB, terjadi kecelakaan yang melibatkan Kereta Api (KA) Turangga relasi Surabaya Gubeng - Bandung dan Commuter Line Bandung Raya di km 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur - Stasiun Cicalengka.

Dalam upaya penyelidikan lebih lanjut terkait kecelakaan tersebut, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah mengambil langkah cepat dengan menurunkan tim investigasi ke lokasi kejadian. 

Baca Juga:
KNKT Ungkap Penyebab KA Pandalungan Anjlok di Stasiun Tanggulangin: Wesel Patah

Tim yang bertugas terdiri dari Gusnaedi Rachmanas (lC), Aditya W.S Yudishtira dan Yogi Arisandi (Anggota), Agus Marson (Tenaga Ahli). 

"Kegiatan investigasi berlangsung selama empat hari, terhitung mulai hari ini sampai 8 Januari 2024," jelas Ketua KNKT Serjanto Tjahjono. 

Baca Juga:
KNKT: Anjlokan KA Argosemeru di Wates Dampak Rel Bergelombang

Pihaknya kini sedang melakukan pengumpulan data dan informasi faktual, termasuk keterangan para saksi sambil menunggu hasil investigasi dari teman-teman investigator di lapangan.

"Kami akan melakukan analisis menyeluruh terhadap faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian
kecelakaan, serta melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait," tuturnya. 

Baca Juga:
KNKT Ungkap Hasil Investigasi Kecelakaan KA 350 CL Bandung Raya KA 65A Turangga

Saat ini KNKT belum bisa memberikan keterangan terkait penyebab terjadinya kecelakaan.

Soerjanto turut menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban dan berharap agar para korban yang terluka segera pulih dengan cepat. 

Selama proses penyelidikan, KNKT
akan memberikan pembaruan secara berkala kepada masyarakat. 

"KNKT akan bekerja keras untuk memastikan bahwa hasil penyelidikan dapat memberikan pencerahan yang memadai dan tindakan yang tepat untuk meningkatkan keselamatan transportasi kereta api di Indonesia," tutup Soerjanto. (omy)