Kemenhub Buka Peluang Airbus Ikut Kembangkan Industri Penerbangan di Indonesia

  • Oleh : Naomy

Rabu, 21/Feb/2024 05:18 WIB
Menhub dan Dirut Airnav di Singapore Airshow Menhub dan Dirut Airnav di Singapore Airshow

 

SINGAPURA (BeritaTrans.com) - Kementerian Perhubungan membuka peluang kolaborasi antara produsen pesawat Airbus dengan perusahaan penerbangan nasional guna pengembangan industri penerbangan di Indonesia. 

Baca Juga:
Periode Mudik Lebaran, Airnav Telah Layani 36.994 Penerbangan

Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di sela bertemu dengan President Airbus Commercial APAC Anand Stanley di Singapore Airshow 2024, Selasa (20/2/2024).

"Pemerintah telah menjalin kemitraan dan kolaborasi yang erat dengan Airbus. Oleh karena itu, dengan senang hati saya menegaskan bahwa kita terbuka dengan penjajakan kolaborasi dari Airbus dengan berbagai perusahaan penerbangan nasional di Indonesia," tutur Menhub.

Baca Juga:
Menhub Tekankan Antisipasi Permasalahan Balon Udara Saat Libur Lebaran di Jateng

Nantinya kata dia, kolaborasi bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, di antaranya dalam pembuatan suku cadang pesawat dan berbagai perlengkapan pendukung penerbangan lainnya. 

Menhub berharap kerja sama antara Airbus dengan perusahaan-perusahaan nasional bisa semakin diperluas.

Baca Juga:
Ruang Udara di Atas Kepri-Natuna Resmi Diatur Indonesia

Kerja sama antara Indonesia dengan Airbus sendiri sudah dimulai sejak 1976, yang terbaru, Airbus bekerjasama dengan  PT Dirgantara Indonesia (PTDI) untuk memproduksi komponen aerostruktur helikopter.

Selain itu, Airbus juga berencana menambah jumlah pesawat Airbus yang beroperasi di maskapai Indonesia, baik itu pesawat kecil (narrow body), maupun pesawat besar (wide body).

Hal ini dilakukan melihat tingginya permintaan penerbangan di Indonesia. 

Apalagi, pemerintah saat ini telah membuka berbagai bandara besar baru dengan landasan pacu (runway) 3.000 m, seperti Bandara Kertajati dan Bandara Dhoho Kediri.

"Pemerintah akan mendukung peningkatan jumlah pesawat melalui maskapai yang telah ada saat ini ataupun melalui maskapai-maskapai baru melalui kerjasama Indonesia dengan maskapai asing. Kami terbuka dengan kehadiran Airbus di maskapai Indonesia," imbuh Menhub.

Dia juga berharap, kerja sama dapat dilakukan di bidang sumber daya manusia (SDM), yakni peningkatan kapasitas SDM penerbangan di Indonesia melalui pelatihan-pelatihan dari praktisi industri aviasi.

"Indonesia telah memeroleh banyak manfaat dari kerja sama teknis yang berfokus pada pelatihan, seperti Program Keselamatan Negara (SSP), Sistem Manajemen Mutu (QMS), dan Proyek Navigasi Berbasis Kinerja (PBN). Saya berharap kerja sama Indonesia dan Airbus semakin kuat demi perkembangan industri penerbangan sipil yang lebih maju dan kuat," ujar Menhub.

Turut hadir dalam pertemuan, Duta Besar Indonesia di Singapura Suryo Pratomo dan Dirjen Perhubungan Udara Maria Kristi Endah. (omy)