Oleh : Naomy
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Menjelang perayaan Nyepi yang jatuh pada 29 Maret 2025, sejumlah simpul transportasi di Bali akan menutup layanannya.
Baca Juga:
Dampak Penurunan Harga Tiket Pesawat Domestik, Penumpang Meningkat 7,7% di H-7 Lebaran
Penutupan jasa layanan transportasi ini dilakukan untuk menjaga kondusifitas dan ketenangan Umat Hindu Bali dalam menjalankan ibadah Nyepi.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Budi Rahardjo mengungkapkan, penutupan simpul transportasi ini biasa dilakukan setiap tahun saat Nyepi.
Baca Juga:
Ditjen Hubud dan Boeing Kerja Sama Gelar Pelatihan SMS dan SSP
"Penutupan akan dilakukan secara menyeluruh baik pada moda darat, laut, dan udara," tuturnya, Rabu (26/3/2025).
Penutupan operasional layanan baik di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, Pelabuhan Penyeberangan Padang Bai, Pelabuhan Benoa, Pelabuhan Sanur, Pelabuhan Nusa Penida, serta simpul transportasi lainnya dimulai serentak pada Sabtu (29/3/2025) pukul 00.00 WITA.
Baca Juga:
Masyarakat Bepergian Meningkat pada Masa Libur Isra Miraj dan Imlek
Selanjutnya, seluruh simpul transportasi tersebut, akan dibuka kembali pada Minggu 30 Maret 2025 pukul 06.00 WITA.
Kemenhub mengimbau masyarakat yang akan melakukan perjalanan baik masuk maupun keluar Bali, untuk kembali memerhatikan dan mengatur jadwal perjalanannya.
Hal ini perlu dilakukan agar masyarakat yang akan keluar atau menuju Bali tidak terjebak atau mengalami penundaan perjalanan.
“Untuk masyarakat yang akan merayakan Nyepi atau Mudik Lebaran dari dan ke Bali, kami mengimbau untuk dapat melakukan pengecekan kembali jadwal perjalanannya atau melakukan perjalanan lebih awal, supaya tidak terjebak pada saat penutupan simpul transportasi di Bali pada 29 Maret 2025”, imbuh Budi.
Sementara itu, pada pantauan Kemenhub melalui Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2025, sejak 21 Maret 2025 didapati telah terjadi peningkatan aktivitas pada beberapa simpul transportasi di Bali seperti Bandara dan Pelabuhan Penyeberangan, baik untuk aktivitas masuk maupun keluar wilayah Bali.
“Beberapa simpul transportasi yang telah mengalami peningkatan aktivitas yaitu di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk, dan Pelabuhan Nusa Penida, yang disebabkan peningkatan pergerakan masyarakat perantau dari dan ke Bali sebelum perayaan Nyepi dan Idul Fitri 2025," ungkap Budi.
Saat ini, Bandara I Gusti Ngurah Rai telah mengalami peningkatan pergerakan penumpang dan menduduki posisi tertinggi kedua sebagai bandara terpadat pada periode angkutan lebaran 2025.
Sejak H-10 s.d. H-6 (21 s.d. 25 Maret 2025) tercatat sebanyak 1.778 pergerakan pesawat, 278.053 pergerakan penumpang, dan 1.177,32 ton kargo telah datang dan pergi dari Bandara Ngurah Rai.
Selain bandara, aktivitas penyeberangan juga mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari PT ASDP untuk periode perjalanan tanggal 21 sd. 25 Maret 2025 atau H-10 s.d H-6, jumlah penumpang yang menuju ke Pelabuhan Gilimanuk dari Pelabuhan Ketapang sebanyak 122.472 orang penumpang. Sedangkan untuk jumlah penumpang dari Pelabuhan Gilimanuk ke Pelabuhan Ketapang sebanyak 234.105 orang penumpang.
“Kemenhub juga berpesan kepada para calon penumpang untuk dapat membeli tiket sebelum memasuki kawasan Pelabuhan dan terus mengedepankan aspek keselamatan dan juga keamanan selama perjalanan demi mudik Nyepi dan Idul Fitri tenang dan menyenangkan,” pungkas Budi.
Posko Pusat Angkutan Lebaran 2025 berlangsung 24 jam selama 22 Hari, mulai dari 21 Maret sampai dengan 11 April 2025.
Selain Kemenhub, instansi lain yang mengisi posko terdiri dari Kementerian Komunikasi dan Digital, Kementerian Pariwisata, Korlantas Polri, Basarnas, BMKG, KNKT, PT Jasa Marga (Persero), Astra Infra Toll Nusantara, PT Jasa Raharja (Persero), PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT KCIC, PT Pelni (Persero), PT Angkasa Pura Indonesia, Perum LPPNPI/AirNav, Senkom Mitra Polri, RAPI dan ORARI. (omy)