Tantangan Besar Dunia Penerbangan: Drone, Kota Bandara hingga Revolusi Low Cost Carrier

  • Oleh : Redaksi

Jum'at, 01/Mar/2024 18:10 WIB
Pesawat terbang. (Pixabay) Pesawat terbang. (Pixabay)

BALI (BeritaTrans.com) - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan menggelar Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Rencana Strategis Ditjen Hubud Tahun 2025-2029, di Bali, Kamis (29/2/2024).

Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Cecep Kurniawan mengungkapkan, ada isu strategis seperti kapasitas bandara dan rute jaringan penerbangan, serta proyeksi jumlah penumpang, menjadi bahasan utama dalam penyusunan rencana strategis lima tahun ke depan.

Baca Juga:
Ditjen Perhubungan Udara Bahas 5 Tantangan Besar Dunia Penerbangan

"Lima tahun ke depan, tantangan besar dunia penerbangan adalah kemajuan teknologi dan inovasi seperti pesawat udara tanpa awak (drone), Artificial Intelligence and Robotics, cyber security, perubahan lingkungan (climate change), Kota Bandara (airport city), dan revolusi low cost carrier,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Cecep Kurniawan.

Dibahas pula program Jembatan Udara dan Angkutan Udara Perintis untuk meningkatkan konektivitas dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, khususnya di wilayah Terdepan, Terluar, Tertinggal, dan Perbatasan (3TP). 

Baca Juga:
Terminal 2 Bandara Hang Nadim Kembangkan Teknologi Modern dan Kearifan Lokal, Ini Rancangannya!

Sebagaimana diketahui, pada tahun 2020-2024 terdapat empat Bandara Baru yang selesai dibangun dan beroperasi yaitu Bandara Mentawai, Bandara Douw Aturure Nabire, Bandara Fakfak, Bandara Ewer. 

Sedangkan enam bandara yaitu Bandara Banggai Laut, Bandara Pahuwato, Bandara Bolmong, Bandara Sobaham, Bandara Singkawang, Bandara Mandailing Natal ditargetkan selesai dibangun dan beroperasi pada tahun 2024 ini. Selain itu bandara yang merupakan Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yaitu Bandara Dhoho Kediri telah selesai dibangun dan siap dioperasikan.  (fhm/omy)