Lintas Ketapang-Gilimanuk Siap Layani Pemudik, Menhub Minta Antisipasi Cuaca Ekstrem

  • Oleh : Naomy

Kamis, 04/Apr/2024 21:22 WIB
Menhub, Panglima TNI, Kapolri, dan Dirut ASDP di Pelabuhan Gilimanuk Menhub, Panglima TNI, Kapolri, dan Dirut ASDP di Pelabuhan Gilimanuk

GILIMANUK (BeritaTrans.com) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan penyeberangan lintas Ketapang - Gilimanuk yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali, siap melayani pemudik pada periode Angkutan Lebaran 2024.

Hal ini disampaikannya di sela kunjungan kerjanya bersama Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana-Bali, Kamis (4/4/2024).

Baca Juga:
Hingga Oktober, Realisasi PNBP Kemenhub Tembus Rp9,49 Triliun

Menurut Menhub, sebagai salah satu aspek penentu keselamatan, keamanan dan kenyamanan penyeberangan, maka perlu dilakukan antisipasi kondisi cuaca ekstrem. 

"Kami terus berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau perkembangan cuaca di seluruh wilayah Indonesia. Pihak pelabuhan juga kami perintahkan untuk terus berkomunikasi dengan BMKG setempat," tutur Menhub.

Baca Juga:
Gelar Penyuluhan P4GN, BKKP Gandeng BNN

Selat Bali dinilai cukup rawan dan dibutuhkan suatu koordinasi dengan BMKG yang lebih intens agar mengetahui apa yang terjadi. 

"Apabila ada suatu berita yang kurang baik, agar segera menginformasikan kepada masyarakat sehingga mereka bisa menunda perjalanan,” kata Menhub.

Baca Juga:
Ditjen Hubla Susun Aturan Standar Minimal Fasilitas Penampungan di Pelabuhan

Menhub juga mengapresiasi atas apa yang dilakukan ASDP berkaitan dengan penambahan kapal, penambahan dermaga, pengerukan, dan pengaplikasian pembelian tiket Ferizy. 

Pihak ASDP menyampaikan bahwa sudah tidak ada lagi penjualan tiket di pelabuhan. Karena itu, masyarakat sebisa mungkin sudah bertiket pada H-1 keberangkatan. 

Terkait volume to capacity ratio atau V/C ratio di Pelabuhan Gilimanuk, Menhub meminta agar skalanya dapat terjaga di bawah 0,7 persen. 

Salah satu caranya adalah dengan memaksimalkan fungsi pelabuhan yang tersedia. V/C ratio merupakan perbandingan volume kendaraan dengan kapasitas. 

Apabila nilai V/C ratio telah mencapai nilai 0,8 persen atau lebih besar, maka dapat dikategorikan arus kendaraan telah mendekati kapasitas, sehingga perlu dilakukan tindakan manajemen dan rekayasa lalu lintas.

Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI Agus Subiyanto juga meminta setiap kementerian dan lembaga terkait untuk selalu berkoordinasi di posko terpadu selama periode mudik dan balik Lebaran 2024.

Selain itu, Dia juga meminta agar semua instansi menggunakan sarana prasarana yang ada di satuan untuk membantu kelancaran arus mudik, memitigasi gangguan keamanan, aksi teror, peredaran narkoba, dan kemungkinan terjadinya bencana alam.

Sementara itu, Kapolri Listyo Sigit Prabowo meminta jajarannya untuk mempersiapkan dan mendukung ASDP dalam menerapkan delaying sistem di Pelabuhan Gilimanuk. Ini penting untuk meminimalisir potensi antrean di area tersebut.

Selaim itu, aspek keselamatan menjadi salah satu prioritas utama dalam layanan Angkutan Lebaran ini, dengan melakukan pemeriksaan atas kesiapan armada yang dioperasikan beserta peralatan keselamatan. 

"Sebelum arus mudik dimulai, kami dari berbagai institusi melakukan pemeriksaan kelengkapan alat keselamatan di kapal-kapal. Semua itu agar mudik berjalan lancar dan aman," ujar Listyo.

Kapolri juga mengapresiasi pihak ASDP yang dalam waktu cepat bisa melakukan evaluasi untuk mempersiapkan potensi arus mudik dan arus balik terutama di Pelabuhan Gilimanuk dan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur.

Sementara itu, Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi pun memastikan ASDP terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan seluruh lembaga terkait, termasuk Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kepolisian, dan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) yang memiliki kewenangan dalam pengaturan jadwal kapal, untuk memeroleh informasi terbaru tentang kondisi cuaca dan perizinan berlayar sesuai jadwal yang ditetapkan. 

“Dampak paling signifikan dari cuaca ekstrem adalah terganggunya jadwal pelayanan kapal dan kemungkinan terhambatnya mobilitas penumpang serta barang. Oleh karena itu, ASDP memohon pengertian dan kerja sama seluruh pengguna jasa saat terjadi cuaca ekstrem, dan kebijakan regulator menyatakan bahwa pelayanan penyeberangan ditutup sementara hingga kondisi normal kembali," harapnya. 

Hal ini demi keselamatan dan keamanan pelayaran dan khususnya seluruh penumpang penyeberangan.

ASDP melakukan mitigasi dalam menghadapi cuaca ekstrem, di mana secara berkala memberikan pelatihan khusus kepada para nahkoda dan awak kapal dan memastikan mereka memiliki pengetahuan serta keterampilan yang memadai untuk menghadapi perubahan cuaca.

6 Kapal Perbantuan

Dalam mendukung kelancaran Angkutan Lebaran tahun ini di lintas Ketapang-Gilimanuk, ASDP menyiagakan enam kapal perbantuan sejak awal periode peak season dengan peningkatan kapasitas ±1.890 kendaraan kecil per hari. 

Dari segi infrastruktur, ASDP juga telah melakukan peningkatan kapasitas Dermaga Ponton menjadi Dermaga Moveable Bridge (MB) di Pelabuhan Gilimanuk yang berkapasitas 5.000 GT serta penggunaan Dermaga Bulusan sejak awal periode peak season dengan peningkatan kapasitas ±400 kendaraan kecil.

Berdasarkan data Posko Gilimanuk selama 24 jam (periode 03 April 2024 pukul 08.00 WIB hingga 04 April 2024 pukul 08.00 WIB) atau H-7, tercatat jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 31 unit kapal. 

Adapun realisasi total penumpang yang menyeberang dari Bali ke Jawa mencapai 30.503 orang atau turun 31% dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 43.930 orang. 

Total seluruh kendaraan tercatat 9.791 unit yang telah menyeberang dari Bali ke Jawa pada H-7 atau turun 25% dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 13.093 unit.

Sementara itu, memasuki H-6 Lebaran, trafik penumpang dan kendaraan pemudik di lintas penyeberangan Merak-Bakauheni terpantau ramai lancar. 

Berdasarkan pantauan data posko Merak per 24 jam (periode 3 April 2024 pukul 08.00 WIB hingga 4 April 2024 pukul 08.00 WIB) atau H-7, tercatat jumlah kapal yang beroperasi sebanyak 44 unit kapal. 

Adapun di lintas penyeberangan Jawa - Sumatera realisasi total penumpang pada H-7 mencapai 48,295 orang atau turun 34 % dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 73,456 orang.  

Sedangkan total seluruh kendaraan tercatat 10,972 unit yang telah menyeberang dari Jawa ke Sumatera pada H-7 atau turun 31% dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 15.871 unit.

Sebaliknya, data Posko Bakauheni pada H-7 (24 jam) tercatat realisasi total penumpang mencapai 32.354 orang atau turun 16% dibandingkan realisasi periode yang sama tahun lalu sebanyak 38.608 orang. 

Total seluruh kendaraan tercatat 6.990 unit yang telah menyeberang dari Jawa ke Sumatera pada H-7 atau turun 7 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 7.550 unit.

Melihat tren pergerakan kendaraan dan penumpang di lintasan tersibuk Merak - Bakauheni, pengguna jasa diwajibkan untuk segera lakukan pemesanan tiket secara mandiri melalui aplikasi dan web Ferizy yang sudah dapat dibeli sejak H-60 sebelum keberangkatan. (omy) 

 

?>
https://svps17huda.com/