Selamat dari Kapal Tenggelam di Perairan Jepang, Kemenhub Fasilitasi Pencetakan Dokumen Pelaut Ryan

  • Oleh : Naomy

Jum'at, 05/Apr/2024 13:34 WIB
Dirkapel saat berjumpa dengan Ryan Dirkapel saat berjumpa dengan Ryan

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut memfasilitasi proses cetak ulang dokumen pelaut atas nama Ryan Yudatama Lizar yang sebelumnya tenggelam di perairan Shimonoseki, Jepang, Kamis (4/4/2024). 

Ryan merupakan satu-satunya korban selamat dari delapan WNI yang ada di Kapal Keoyoung Sun berbendera Korea Selatan.

Baca Juga:
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan 6 Jenazah ABK Kecelakan Kapal Keoyoung Sun di Perairan Jepang

“Sesampainya Ryan di Indonesia, kami terus berkoordinasi dan bergerak cepat untuk memfasilitasi pencetakan dokumen-dokumen pelaut yang hilang saat beliau mengalami tragedi kapal tenggelam Maret silam,” ungkap Direktur Perkapalan dan Kepelautan Hartanto. 

Terkait tujuh korban lainnya, pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan ship manning agency (agensi pengawakan kapal) masing-masing ABK WNI terkait pemenuhan hak-hak para pelaut tersebut.

Baca Juga:
6 ABK WNI Wafat di Kecelakaan Kapal Korea di Perairan Jepang, Kemenhub Fasilitasi Pemulangannya

"Kami juga berterima kasih kepada Kemenlu yang sangat koorperatif dan kolaboratif untuk bersama-sama memfasilitasi hak-hak para pelaut dalam tragedi tenggelamnnya kapal Keoyoung Sun. Tentunya, Kemenhub akan terus mengawal, berkoordinasi, dan memfasilitasi sampai terpenuhinya hak-hak para korban dan diharapkan tidak ada permasalahan-permasalahan yang terjadi kedepannya,” tambahnya.

Dari delapan korban WNI, Japan Coast Guard mengkonfirmasi jenazah  enam WNI telah ditemukan, satu ABK WNI selamat bernama Ryan Yudatama Lizar, sedangkan satu ABK WNI lainnya hilang dan masih dalam pencarian.

Baca Juga:
Sidang IMO MEPC ke-81, Perlindungan Lingkungan Maritim Jadi Bahasan

Pada kesempatan tersebut, Ryan yang hadir langsung di Gedung Kemenhub Jakarta mengapresiasi Ditjen Perhubungan Laut yang dalam hal ini telah membantu proses sejak awal pemulangan sampai pengurusan dokumen-dokumen yang hilang. 

“Saya pribadi berterima kasih dan merasa terbantu atas peran Kemenhub yang telah memfasilitasi proses pencarian di Jepang hingga saya tiba di Indonesia. Saya juga turut menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya tujuh rekan ABK lainnya,” tutupnya. (omy)