Soal Kerugian WIKA Akibat Proyek Whoosh: Ini Jawaban KCIC

  • Oleh : Redaksi

Rabu, 17/Jul/2024 06:05 WIB
Foto:Istimewa Foto:Istimewa

JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT KCIC memberikan tanggapan mengenai kerugian yang diinformasikan oleh PT Wijaya Karya (Persero) pada 2023, salah satunya akibat proyek. PT KCIC menegaskan bahwa pembangunan Kereta Cepat Whoosh telah mempertimbangkan sejumlah hal dengan matang.

VP Corporate Secretary PT KCIC Eva Chairunisa, menyatakan bahwa pembangunan Kereta Cepat Whoosh ditujukan untuk memajukan transportasi di Indonesia agar dapat meningkatkan konektivitas dan perekonomian antara Jakarta dan Bandung melalui transportasi massal ramah lingkungan yang modern. 

Baca Juga:
Tiket Whoosh Diskon hingga 20% untuk Perjalanan Rombongan di Masa Mudik Lebaran 2025, Ini Cara Pesannya!

"Dalam proses pembangunannya, proyek Kereta Cepat Whoosh sudah mempertimbangkan banyak hal yang telah dikordinasikan bersama seluruh stakeholder yang terlibat," ujar Eva, Selasa (17/7/2024).

Perihal klaim nilai penyertaan modal yang belum terbayarkan mencapai triliunan, KCIC menyebut seluruh prosesnya mesti sesuai prosedur supaya bisa dipertanggung-jawabkan.

Baca Juga:
Tiket Whoosh Bisa Dibeli H-25 Sebelum Keberangkatan di Periode Libur Lebaran

"Adapun terkait klaim sebesar 5T yang disampaikan pada sejumlah pemberitaan, dapat kami sampaikan bahwa dalam prosesnya semua yang berkaitan dengan penagihan di KCIC harus melalui prosedur administrasi agar semuanya dapat dipertanggungjawabkan dengan baik termasuk dari sisi keuangan sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik (GCG)," jelasnya.

Eva mengungkapkan, dalam beberapa bulan terakhir, operasional Whoosh terus mengalami peningkatan dimana jumlah perjalanan terus bertambah serta rata-rata volume penumpang mengalami peningkatan secara bertahap, dengan rekor tertinggi saat ini mencapai 24 ribu penumpang per hari.

Baca Juga:
Kereta Whoosh Siapkan 808 Ribu Tempat Duduk untuk Angkutan Lebaran 2025

"Saat ini, operasional Whoosh terus mengalami peningkatan dimana jumlah perjalanan terus bertambah dari 14 perjalanan reguler per hari di Oktober 2023, menjadi 48 perjalanan reguler perhari sejak Mei 2024. Selanjutnya pada awal tahun 2025 di programkan jumlah perjalanan kereta dapat mencapai hingga 62 per hari," ungkap Eva.

Diberitahukan, pada sebelumnya di awal beroperasi pada oktober 2023. rata-rata volume penumpang whoosh sekitar 9000 per hari. "Saat ini Berdasarkan data Juli 2024 rata-rata perhari sudah mencapai 17 s.d 18 ribu per hari pada saat weekday dan 18 s.d 22 ribu penumpang per hari pada saat akhir pekan atau weekend dengan rekor tertinggi 24 ribu pada 5 Juli 2024," lanjut terang Eva.

Sejumlah peningkatan terus dilakukan KCIC salah satunya memberikan kemudahan untuk masyarakat dapat menjangkau stasiun whoosh dengan menghadirkan Integrasi antarmoda. saat ini seluruh stasiun whoosh yang beroperasi sudah terintegrasi dengan berbagai moda transportasi lainnya.

Di stasiun halim tersedia layanan LRT Jabodebek, Bus Transjakarta, Bus menuju Bandara Soekarno-Hatta, Shuttle menuju Bandara Halim Perdanakusuma, serta Taksi dan Transportasi Online.

Di stasiun Padalarang tersedia layanan KA Feeder, Commuter Line, Bus Trans Metro Pasundan, Shuttle menuju Kawasan Kota Baru Parahyangan serta Taksi dan Transportasi Online.

Di Stasiun Tegalluar tersedia layanan Shuttle menuju Bandung, Bus menuju kawasan Summarecon Bandung, serta Taksi dan Transportasi Online.

KCIC juga memberikan kemudahan masyarakat untuk melakukan transaksi tiket melalui beragam inovasi yang terus dilakukan. saat ini masyarakat sudah dapat melakukan pembelian melalui Aplikasi Whoosh, situs ticket.kcic.co.id, Ticket Vending Machine, Loket serta aplikasi mitra seperti Access by KAI, Livin by Mandiri, BRImo, dan BNI Mobile Banking.

Melihat tinggi nya pemesanan untuk perjalanan rombongan, saat ini kcic juga telah memiliki layanan khusus rombongan melalui saluran WA 0815-1032-0909 yang dapat memudahkan pemesanan tiket dalam jumlah banyak akan dibantu langsung untuk mendapatkan tempat duduk berdekatan serta pendampingan jika dibutuhkan pada agenda tertentu. 

Layanan edutrip dengan tarif khusus untuk perjalanan rombongan para pelajar juga telah dihadirkan dan menjadi salah satu program yang diminati berbagai lembaga pendidikan nasional dan internasional.

Meningkatnya minat masyarakat menggunakan whoosh untuk perjalanan Jakarta - Bandung juga terlihat melalui hadir nya penumpang rutin yang menjadi pengguna setia Whoosh, KCIC juga telah menghadirkan layanan kartu berlangganan melalui Frequent Whoosher yang bisa di beli di stasiun Whoosh Halim, Padalarang dan Tegalluar.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) atau WIKA Agung Budi Waskito, sempat mengungkapkan perusahaan mengalami kerugian besar pada 2023. Salah satu penyebabnya yaitu proyek Kereta Cepat.

Dalam agenda Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR, Agung membeberkan penyebab besar kerugian perseroan adalah PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI). PSBI adalah konsorsium berisi beberapa BUMN yang terlibat dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, sekarang Whoosh.

Mengutip dari situs KCIC, konsorsium tersebut terdiri dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) 51,37%, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 39,12%, PT Perkebunan Nusantara I 1,21%, dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk 8,30%.

Pada 16 Oktober 2015 PSBI dan konsorsium perusahaan perkeretaapian China, melalui Beijing Yawan HSR Co. Ltd membentuk perusahaan patungan yang dinamakan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Selain PSBI, faktor tingginya beban bunga juga menjadi pemicu kerugian.

"Kita itu memang yang paling besar karena dalam penyelesaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Pak, yang memang dari penyertaan saja kita sudah Rp 6,1 triliun, kemudian yang masih dispute atau kita belum dibayar sekitar Rp 5,5 triliun, pak, sehingga hampir Rp 12 triliun," ujar Agung Budi di DPR, Senin (8/7/2024).