Oleh : Naomy
DEPOK (BeritaTrans.com) - Tingkatkan layanan Buy The Service (BTS) di Bodebek, Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) hadirkan 10 halte yang ramah bagi disabilitas dan lima Tempat Pemberhentian Bus (TPB/bus setop).
PLT Kepala BPTJ, Tatan Rustandi, dalam monitoring yang dilakukan di Kota Depok, Kamis (16/8/204), menyampaikan bahwa dari 10 halte yang dibangun, dua halte berada di Kota Bekasi dan delapan halte berada di Kota Depok.
Baca Juga:
BPTJ Apresiasi Pemkab Bekasi Komit Sediakan Biskita dengan Skema Pendanaan APBD
"Sedangkan lima TPB yang disiapkan, satu di Kota Bekasi dan empat di Kota Depok," ujar Tatan.
Di Kota Bekasi, dua halte dan satu TPB berada di Jl. Ahmad Yani. Sementara di Kota Depok, lima halte dan satu TPB berada di Jl. Tole Iskandar dan satu halte tiga TPB berada di Jl. Raya Bogor, serta dua halte lainnya berada di Jl. Margonda.
Baca Juga:
BPTJ Kembali Sosialisasi Keselamatan Berkendara Melalui Safety Riding
"Halte-halte yang kami bangun telah dilengkapi dengan fasilitas disabiltas seperti guiding block dan area untuk kursi roda. Selain itu juga telah disediakan papan informasi rute, tempat duduk, charging station, kamera CCTV dan kipas angin guna meningkatkan kenyamanan serta keamanan pengguna Biskita," ungkapnya.
Pembangunan halte di Kota Bekasi saat ini telah selesai pengerjaannya. Sedangkan di Kota Depok, tiga halte sudah dapat dimanfaatkan sementara sisanya akan selesai dalam waktu dekat.
Baca Juga:
BPTJ Gelar Bimtek Tata Cara Pengereman Kendaraan Angkutan Penumpang
Pembangunan halte dan bus setop ini merupakan bagian dari upaya BPTJ untuk menyediakan fasilitas transportasi yang lebih nyaman dan aman bagi masyarakat.
"Dengan adanya guiding block dan area kursi roda diharapkan pengguna Biskita yang memiliki keterbatasan dapat tetap menggunakan layanan angkutan umum massal ini. Selain itu, untuk memudahkan pencarian informasi rute telah tersedia papan informasi rute sehingga pengguna bisa lebih mudah mengetahui jalur-jalur yang dilalui, sedangkan CCTV diharapkan dapat memberikan keamanan saat menunggu bus. Tidak lupa, tentunya tempat duduknya juga harus nyaman dan disediakan tempat sampah untuk menjaga kebersihan halte," ujar Tatan.
Dia menambahkan bahwa saat melakukan tinjauan lapangan hari ini, masih ada yang perlu ditingkatkan diantaranya akses.
"Kami akan segera melakukan koordinasi dengan Pemkot Depok untuk melakukan penyesuaian agar halte ini nyaman digunakan oleh masyarakat," tegasnya.
Tatan berharap fasilitas ini dapat dimanfaatkan dan dijaga dengan baik oleh masyarakat.
Fasilitas ini mohon untuk dijaga, tidak dicoret-coret dan digunakan untuk kepentingan umum.
Selain di Kota Bekasi dan Kota Depok, BPTJ juga telah menyerahkan 36 halte/shelter di Kota Bogor untuk layanan Biskita Trans Pakuan dengan rincian 24 halte permanen dan 12 halte portable.
Pembangunan ini diharapkan dapat mempercepat transformasi sistem transportasi di Jabodetabek menuju transportasi umum yang lebih modern dan efisien.
Dengan meningkatnya fasilitas, diharapkan lebih banyak masyarakat akan beralih ke transportasi umum, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, serta membantu mengurangi kemacetan dan polusi udara di kawasan perkotaan.
Dalam monitoring tersebut, turut hadir Sekretaris BPTJ, Direktur Prasarana BPTJ, dan Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok. (omy)