Oleh : Naomy
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat dan Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) menjalin aliansi sebagai usaha merintis laboratorium kewartawanan, yang mampu mendukung salah satu pilar demokrasi di Indonesia.
Baca Juga:
Tidak Ada Dualisme Pengurus, Hendry Tetap Ketua Umum PWI Pusat 2023-2028
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara kedua organisasi yang dilakukan Ketua Umum PWI Pusat Hendry Chairudin Bangun dan Rektor UPJ Yudi Samyudia di Kampus UPJ, Bintaro, Rabu (28/8/2024).
Dalam pertemuan tersebut, ikut mendampingi Ketua Umum PWI Pusat antara lain Sekjen PWI Pusat M Iqbal Irsyad, Bendahara Umum yang sebelumnya Ketua Bidang Pendidikan M Nasir, Ketua Satgas Anti Hoaks PWI Pusat Budi Nugraha dan Sekretaris Satgas Anti Hoaks PWI Pusat Tundra Meliala.
Baca Juga:
Pengurus PWI Pusat Alami Perubahan Personel
Sedangkan Rektor UPJ Yudi Samyudia didampingi perwakilan Prodi Ilmu Komunikasi Algooth Poetranto dan Manajer Humas UPJ Bakti Abdillah Putra.
Rektor UPJ Yudi menuturkan, kerja sama ini merupakan wujud cita-cita pendidikan yang mempersiapkan mahasiswa untuk mendukung nilai-nilai yang diperjuangkan profesi wartawan.
Baca Juga:
UMB-PWI Pusat Tekankan Pentingnya Verifikasi dalam Karya Akademik dan Jurnalistik
“Kolaborasi hari ini menjadi wujud pertemuan antara dunia kampus dan dunia kewartawanan yang kami sebut sebagai laboratorium hidup, karena mahasiswa harus memiliki kemampuan untuk menghadapi hidup,” tuturnya.
Menurut Yudi, sebagai institusi pendidikan tinggi seharusnya tidak dipandang sebagai institusi pendidikan tinggi semata tetapi juga sebagai sebuah laboratorium kehidupan nyata. Kampus adalah wadah bagi mahasiswa untuk eksperimentasi, inovasi, dan pengembangan potensinya.
Lingkungan kampus yang dinamis dan beragam memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengeksplorasi berbagai bidang ilmu, mengasah keterampilan, dan membangun karakter mahasiswa.
“Dengan demikian, kerja sama dengan organisasi profesi kewartawanan tertua dan terbesar di Indonesia ini mendukung dunia pendidikan untuk mahasiswa mempersiapkan diri mendukung nilai-nilai demokrasi yang diperjuangkan oleh profesi wartawan,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Ketua Umum PWI Pusat Hendry menyambut gembira kerja qsama yang disepakati kedua belah pihak, karena akan menjadi wujud pertemuan antara dunia kampus dan dunia kewartawanan.
“Kita sepakat menyebutnya sebagai laboratorium hidup karena mahasiswa harus memiliki kemampuan mempraktikan teori yang telah dipelajari sementara organisasi profesi dapat membagikan ilmu yang sifatnya praktis. Kerja sama ini saling memberi,” tuturnya.
Dia mengakui, wartawan sebagai profesi yang sifatnya praktis dan dinamis tetap membutuhkan masukan dari kampus yang menekuni dan mengembangkan keilmuan.
Jika tidak dilakukan maka, profesi wartawan akan statis dan tertinggal oleh perkembangan di masyarakat.
Hendry juga menawarkan sejumlah kegiatan yang bisa langsung dimanfaatkan oleh UPJ a.l sertifikasi profesi wartawan yang dapat disetarakan dengan Sertifikat Pendamping Ijazah ISPI), sekolah jurnalistik hingga safari jurnalistik maupun magang di sejumlah Satgas yang telah berjalan.
Dia meyakini kolaborasi PWI Pusat dan UPJ sangat penting dalam membentuk masa depan bangsa.
"Melalui kolaborasi hidup ini maka mahasiswa sebagai agen perubahan pembangunan bangsa memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai bidang ilmu, mengembangkan keterampilan, dan membangun karakter," imbuhnya.
Kampus dan organisasi profesi menjadi tempat pergumulan sekaligus tempat menguji pengetahuan saja, tetapi lebih dari itu lobarotium hidup juga menjadi tempat di mana ide-ide inovatif dapat diuji, dieksplorasi, dan dikembangkan untuk kepentingan masyarakat. (omy)