Tingkatkan PNBP, DJKA Kerja Sama KAI Commuter Kembangkan Depo KRL Depok

  • Oleh : Fahmi

Jum'at, 13/Sep/2024 17:34 WIB
Penandatanganan kerja sama DJKA dengan KAI Commuter tentang pengembangan Depo KRL Depok pada Jumat (13/9/2024). Penandatanganan kerja sama DJKA dengan KAI Commuter tentang pengembangan Depo KRL Depok pada Jumat (13/9/2024).

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Dalam sejarahnya, pembangunan Depo Depok dan fasilitasnya dimaksudkan untuk mempertajam kualitas pelayanan transportasi kereta api kepada masyarakat Jabodetabek yang diawali pada tahun 2004 dan resmi dioperasikan pada tahun 2008 oleh Kementerian Perhubungan.

Potensi pemanfaatan aset BMN pada tahun 2023 diprediksi dapat memberikan PNBP sebesar Rp 36,4 Miliar. Kondisi tersebut berubah pada tahun 2024, dimana terjadi transfer aset BMN dari BTP Kelas I Jakarta dan dilakukan penilaian yang lebih komprehensif, sehingga terjadi peningkatan nilai PNBP sebesar Rp 93,1 Miliar, atau sekitar 300% (tiga ratus persen).

Baca Juga:
KAI Commuter Tingkatkan SPM Stasiun Jurangmangu, Fasilitas Semakin Modern dan Terintegrasi

Direktur Prasarana Perkeretaapian, Hengki Angkasawan yang mewakili Dirjen Perkeretaapian menyampaikan bahwa hasil pemanfaatan dana PNBP ini dapat dipergunakan untuk membantu pengembangan dan modernisasi peralatan yang lebih mutakhir untuk mengantisipasi teknologi baru pada masa depan, serta meningkatkan kapasitas stabling KRL dengan tambahan 6 jalur stabling KRL dan 12 trainset dengan 8 SF. Dalam hal ini, PT KAI berupaya memaksimalkan lahan Depo Depok, yang mempunyai panjang 400 meter di setiap jalurnya, agar dapat termanfaatkan secara optimal.

“Jalur eksisting yang semula ada 16 Jalur menjadi 20 Jalur. Selain itu, hasil PNBP dapat digunakan untuk mengembangkan sistem otomatisasi pencucian KRL, serta upgrading fasilitas bangunan dan menjadi smart building menjadi lebih efisien, dan perbaikan infrastruktur lainnya”, urai Hengki.  

Baca Juga:
Menhub Apresiasi Kerjasama KAI-KCI dan Swasta Kembangkan Prasarana Transportasi Massal

Peningkatan nilai PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) di Ditjen Perkeretaapian (DKJA) merupakan kontribusi dari hasil sinergi antara Balai Perawatan Perkeretaapian dan PT Kereta Commuter Indonesia (PT KCI). 

Selain itu, dilakukan kerja sama kedua belah pihak yang bertujuan untuk meningkatkan keselamatan transportasi yang ramah lingkungan, pada kereta api listrik perkotaan Jabodetabek. Keberadaan Depo KRL Depok memiliki peran penting dalam perawatan sarana untuk menunjang operasional layanan transportasi publik.  

Baca Juga:
KCI Lakukan Rekayasa Operasi KRL terkait Peningkatan Layanan di Jalur Stasiun Kampung Bandan, Perhatikan Jadwal Ini!

Agenda penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dilaksanakan di Jakarta, Jumat (13/9/2024). 

Penandatanganan PKS dilakukan oleh Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia Asdo Artriviyanto dan Kepala Balai Perawatan Perkeretaapian DJKA Prayudi di lokasi penandatanganan Stasiun KRL Sudirman Baru BNI City. 

Menurut Prayudi, pada tahun 2024 terjadi peningkatan signifikan nilai aset Depo KRL Depok, ketika dilakukan penilaian secara komprehensif oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL). Hal tersebut merupakan upaya optimalisasi PNBP di DJKA, sehingga nilainya meningkat tiga kali lipat dibanding tahun sebelumnya.  

Dua dokumen kerja sama yang ditandatangani bersama itu meliputi pemanfaatan tanah dan bangunan Depo KRL Depok, dan penggunaan peralatan serta mesin yang melekat di dalamnya. 

“Kita berupaya melakukan pemutakhiran data nilai aset Depo KRL Depok sesuai ketentuan perundangan yang berlaku yang dilakukan oleh KPKNL, sehingga terjadi kenaikan nilai aset, selain itu memang adanya tambahan obyek yang dikerjasamakan dengan KCI tahun 2024”, jelas Prayudi.

Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan optimalisasi aset negara oleh PT KCI selaku operator kereta perkotaan, dalam rangka peningkatan perawatan sarana perkeretaapian agar selalu laik operasional, aman dan nyaman, sehingga keselamatan menjadi prioritas pada layanan transportasi KRL di kawasan metro Jabodekabek. 

Selain berkontribusi pada pemasukan PNBP, kolaborasi ini menjadi kunci penting untuk memitigasi hadirnya teknologi baru sarana KRL mendatang. 

“Ini merupakan pengembangan layanan transportasi KRL Jabodetabek yang berkelanjutan antara operator dan regulator perkeretaapian”, terang Prayudi.

Keselamatan, keamanan dan kenyamanan merupakan faktor penting dalam pelayanan transportasi massal. Prayudi melihat kolaborasi ini merupakan langkah strategis guna meningkatkan kualitas layanan sarana Kereta Metropolitan. Hal ini diwujudkan dalam bentuk dukungan fasilitas perawatan Depo KRL Depok yang terus dioperasikan melalui skema kerja sama antara PT KCI dengan Balai Perawatan Perkeretaapian DJKA. 

Hal senada juga disampaikan Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia Asdo Artriviyanto, bahwa Depo KRL Depok ini merupakan tempat perawatan KRL terbesar yang dioperasikan KAI Commuter. 

“Depo KRL Depok merupakan bagian penting dari proses bisnis KAI Commuter hal dalam perawatan sarana Commuter Line di wilayah Jabodetabek,” jelas Asdo. 

Seperti yang diketahui bersama, animo masyarakat dalam Commuter Line Jabodetabek sangat tinggi. Dengan volume pengguna tertinggi sebanyak hampir 1,2 juta orang perhari mengharuskan sarana Commuter Line harus selalu andal dalam melayani seluruh penggunanya.  

Diharapkan dengan kerja sama ini dapat meningkatkan keandalan Sarana Commuter Line Jabodetabek yang dioperasikan setiap harinya.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Balai Perawatan Perkeretaapian DJKA dan semua Pihak yang telah mendukung dalam proses kerjasama serta kolaborasi ini.” tutup Asdo.  

MENGENAL WORKSHOP KRL TERBESAR DI ASEAN : DEPO DEPOK 

Depo KRL Depok Depo menempati lahan seluas lebih kurang 26 hektar dan bangunan tak kurang seluas 16.605 meter persegi. Berada di Ratu Jaya, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat, aset negara yang dikelola Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) tersebut dikerjasamakan melalui Balai Perawatan Perkeretaapian DJKA dengan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI). 

Ketika berkunjung ke emplasement Depo KRL Depok, kita akan disuguhi dengan hamparan jalur rel KA yang terbentang layaknya hamparan tanah lapangan sepak bola. Sepanjang mata memandang dari pangkal jalur rel ujung pintu masuk Depo, terlihat tak mampu menjangkau ujung gedung Workshop Depo Perawatan KRL yang berjarak sejauh 1,3 km ke arah belakang area. 

Tanah dan fasilitas Depo KRL Depok tersebut terhubung dengan jalur rel Stasiun Depok. Depo dilengkapi dengan fasilitas gedung kantor tiga lantai untuk operasional menajemen operator KRL, kemudian disamping gedung utama, terdapat kantor operasional meliputi ruang operasi sarana (Opsar), ruang staf Pemeliharaan Harian, ruang staf Quality Control dan gedung mess. Selain itu ada bangunan Rumah Sinyal untuk pengaturan lalu lintas kereta di dalam Depo. 

Depo memiliki setidaknya 14 jalur stabling KRL yang terhubung dengan 11 jalur inspeksi di dalam fasilitas gedung workshop perawatan KRL. Sebagaimana  disebut diatas, jalur tersebut memiliki panjang hingga 1,3 km terbentang dari ujung gedung workshop hingga mulut jalur penghubung dengan spoor raya Stasiun Depok. Semua jalur tersambung dengan LAA (Listrik Aliran Atas).  

Jalur tersebut mampu menampung total hingga 448 kereta.  

Terdapat dua jenis jalur KA. Jalur stabling dan jalur inspeksi. Pada jalur stabling dapat menampung total 28 trainset dengan stamformasi 12 kereta per trainset, artinya mampu menampung 336 kereta.  

Sementara pada jalur inspeksi dapat menampung 11 trainset, masing-masing 2 trainset dengan stamformasi 8 kereta, 6 trainset dengan stamformasi 10 kereta dan 3 trainset dengan stamformasi 12 kereta, artinya jalur inspeksi mampu menampung total 112 kereta. 

Depo Depok memiliki fasilitas perawatan KRL berupa gedung workshop untuk perawatan KRL yang terhubung pada 11 jalur inspeksi. Meliputi 2 jalur rel terhubung ke fasilitas pencucian sarana, 4 jalur rel terhubung ke gedung workshop perawatan bulanan (Monthly Check), 2 jalur rel terhubung ke gedung perawatan overhaul, 1 jalur terhubung ke fasilitas bengkel bubut roda kereta, dan 2 jalur lain sebagai tempat stabling. 

Di gedung workshop perawatan bulanan dan overhaul dilengkapi ruang kerja staf Monthly Check, Annual Check, hingga ruang staf perawatan Overhaul, selain itu ada ruang Logistik, Alat, serta Gudang Sparepart Bekas dan Sparepart Baru. 

Dengan berbagai dukungan fasilitas tersebut, Depo KRL Depok memiliki kemampuan perawatan 2 trainset atau 24 Unit KRL per hari, atau setidaknya dalam satu bulan rata-rata dilakukan perawatan sebanyak 33 trainset, dengan maksimal 342 Kereta per bulan.  

Perawatan yang dilakukan bervariasi baik perawatan bulanan (P1), tiga bulanan (P3), enam bulanan (P6), tahunan (P12), dua tahunan (P24) hingga perawatan empat tahunan (P48), diluar perawatan harian (daily check) yang dilakukan secara rutin sesuai kebutuhan di lapangan. Performa perawatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang KRL Jabodetabek. 

Selain itu, Depo KRL Depok juga dilengkapi dengan berbagai peralatan pendukung seperti overhead crane dengan kapasitas 7,5 ton dan 20 ton. dan alat angkat lain, lifting jack, forklift, alat pengukur diameter roda, perkakas hidrolik, serta terhubungan dengan gardu listrik sebesar 1.000 Kva dan dilengkapi genset dengan kapasitas 50 Kva untuk mengantisipasi padamnya listrik. Untuk supply air bersih terpasang instalasi hydrant, dan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) sehingga tidak mengganggu lingkungan. 

Selain itu, ada perlengkapan pengecekan kereta KRL tidak kurang dari 50 peralatan dan mesin aset Balai Perawatan Perkeretaapian yang digunakan di Depo KRL Depok. 

Depo dirancang untuk memastikan sarana KRL selalu dalam kondisi laik operasional, dengan berbagai fasilitas unggulan untuk menyimpan, memeriksa, merawat, dan memperbaiki sarana KRL beserta komponen pendukungnya. 

Fasilitas ini bertujuan untuk menunjang perawatan sarana KRL sehingga dapat meningkatkan keselamatan, keamanan dan kenyamanan dalam layanan operasional KRL. 

Melalui kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat sinergi dan kolaborasi antara regulator dan operator perkeretaapian, guna memajukan transportasi perkeretaapian di Indonesia, khususnya layanan transportasi kereta api perkotaan. (fhm)

?>
https://svps17huda.com/