Perkuat Tol Laut dengan Aktifkan Hub dan Spoke

  • Oleh : Naomy

Rabu, 02/Okt/2024 10:20 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi Menhub Budi Karya Sumadi


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan progres pembangunan Tol Laut selama 10 tahun masa Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dari semula hanya tiga kapal pada 2015 bertambah menjadi 39 kapal pada 2024.

"Capaiannya luar biasa, yang tadinya hanya tiga kapal, lalu sampai saat ini ada 39 kapal. Kemudian hari ini kalau dari sisi muatan, yang tadinya cuma 30 ton sekarang sampai 989,75 ton," tutur  Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta, Selasa (1/10/2024).

Baca Juga:
Dorong Pengembangan KTI, Wamenhub Kunjungi Makassar New Port

Diketahui tol laut adalah satu di antara program nasional yang diterapkan sejak pemerintahan Presiden Jokowi. Program ini dilatarbelakangi masih adanya disparitas harga yang cukup tinggi antara daerah di timur dengan barat.

Menurutnya, tol laut dioperasikan untuk mendukung pembangunan wilayah-wilayah tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan (3TP) demi menghindari kelangkaan barang dan menurunkan disparitas harga.

Baca Juga:
Menhub Pastikan Progres Pembangunan Car dan Container Terminal Pelabuhan Patimban Lancar

Dia menganalogikan bila barang keperluan pokok habis terjual dan tidak dengan cepat direstok maka warung akan kosong dan otomatis sepi konsumen.

"Tol Laut memberikan peluang ekonomi baru dan memudahkan masyarakat di daerah terbatas," ucapnya.

Baca Juga:
Pelni Sukses Selenggarakan Tiket Gratis Kemenhub dan Mudik Gratis BUMN di Libur Lebaran

Untuk terus mengoptimalisasi dan memperkuat layanan Tol Laut, dilakukan upaya dan sudah ditemukan satu format yang lebih baik agar barang dapat sampai ke masyarakat sesuai target waktu.

"Ada hub and spoke, kita jadikan karena hub itu ada, misalnya di Kupang ada Ambon, Ternate, ada, dan  IKN," katanya.

Dirjen Perhubungan Laut Capt. Antoni Arif Priadi menambahkan, dengan adanya tol laut ini 3TP yang terdampak betul mendapatkan manfaat, tidak hanya masalah disparitas harga tapi dari 3TP yang jarang dikunjungi itu mendapatkan manfaat.

"Baik itu dari sisi ideologi, sosial, politik, ekonomi, pertahanan, dan keamanan, dan transportasi itu menjadikan kita tak berjarak lagi," ucapnya.

Dia optimistis layanan Tol Laut dapat terus dilanjutkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat luas di daerah yang tidak mudah terjangkau. (omy)