JAKARTA (BeritaTrans.com) - Jalur kereta api, terdiri dari rel, bantalan, dan batu kecil yang biasanya kita sebut sebagai batu ballast atau Kricak.

Pemandangan seperti ini sudah menjadi hal yang biasa. Terlihat rel baja yang membentang di atas lapisan batu tersebut. 

Baca Juga:
KAI Daop 1 Jakarta Gelar Mini Fair 2025 di Stasiun Gambir, Hadirkan Hiburan dan Layanan Gratis untuk Pelanggan

Namun, pernahkah terlintas dalam benak Anda mengenai alasan mengapa jalur kereta tidak langsung diletakkan di atas tanah tanpa lapisan batu ballast?

Batu-batu yang tampak sederhana ini sebenarnya memiliki peran yang sangat vital dalam kekokohan serta kestabilan jalur kereta. 

Baca Juga:
Daop 1 Jakarta dan Pemkab Karawang Tertibkan Bangunan Liar di Atas Aset KAI

Batu ballast ini tidak hanya sekadar sebagai pengganjal, namun juga merupakan kunci utama di balik kekokohan jalur kereta, bahkan saat kereta terberat melintas dengan kecepatan tinggi. 

Rahasianya terletak pada kemampuan batu ballast untuk meredam getaran dan mendistribusikan beban secara merata.

Baca Juga:
Tanggapi Aksi Penumpang Lompat Pagar di Stasiun Cikini, KAI Daop 1 Imbau Masyarakat Tertib Gunakan Fasilitas Publik

"Batu ballast bukan hanya sekadar tumpukan batu, ballast punya peran penting dalam menjamin keselamatan dan kelancaran perjalanan kereta api," ujar PLH Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Tohari pada Ahad (6/10/2024).

Tohari menjelaskan beberapa alasan kenapa rel kereta api menggunakan batu. Fungsinya yaitu menjaga stabilitas, keawetan, dan keamanan jalur kereta api.

“Dengan kata lain, penggunaan kerikil membantu menjaga stabilitas, keawetan, dan keamanan jalur kereta api,” kata Tohari.

Fungsi Batu Ballast

Batu kerikil yang ditempatkan di bawah rel kereta api, yang sering disebut sebagai balast, memiliki beberapa fungsi penting:

1. Stabilitas dan Distribusi Beban
Kerikil membantu mendistribusikan beban dari rel dan bantalan rel secara merata ke tanah di bawahnya, mencegah deformasi dan pergeseran rel yang bisa membahayakan keselamatan.

2. Drainase
Batu kerikil membantu mengalirkan air hujan agar tidak menggenang di sekitar rel, sehingga mengurangi risiko korosi dan menjaga fondasi tetap kering dan stabil.

3. Pengendalian Vegetasi
Balast mencegah pertumbuhan vegetasi yang dapat mengganggu rel dan sistem penyangga.

4. Peredam getaran
Kerikil berfungsi sebagai peredam getaran ketika kereta melintas, yang membantu mengurangi tekanan pada bantalan rel dan memperpanjang masa pakai infrastruktur rel.
(fhm)