Pentingnya Aksi Mitigasi Kecelakaan pada Angkutan Orang

  • Oleh : Naomy

Selasa, 29/Okt/2024 19:20 WIB
Paparan dalam sosialisasi Keselamatan Bertransportasi Paparan dalam sosialisasi Keselamatan Bertransportasi

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan menyampaikan pentingnya meningkatkan aspek keselamatan pada angkutan orang agar tidak terjadinya kecelakaan berulang.

Baca Juga:
Hendak Liburan Nataru Naik Angkutan Umum? Perhatikan Stiker Ini di Bus yang Ditumpangi!

Untuknya langkah aksi mitigasi terhadap kecelakaan angkutan orang dipaparkan pada Kegiatan Sosialisasi Peraturan Angkutan Orang Berkeselamatan. 

Direktur Lalu Lintas Jalan Ahmad Yani mengungkapkan, masih banyak angkutan pariwisata atau travel yang berplat hitam atau tidak berizin. 

Baca Juga:
Kemenhub-Korlantas Polri-Kemen PU Terbitkan SKB Pengaturan Operasional Angkutan Barang Selama Libur Nataru

"Beberapa bulan terakhir, kami melakukan aksi pengawasan dan penegakkan hukum angkutan pariwisata dengan titik lokasi 24 provinsi di Indonesia bekerjasama dengan pihak kepolisian, Dinas Perhubungan setempat dan Balai Pengelola Transportasi Darat," urai Yani di Jakarta, Selasa (29/10/2024).

Ke depan, pihaknya akan terus melakukan penertiban Perusahaan Oto (PO) Bus dan perbaikan sistem pengawasan melalui konsep digitalisasi sehingga dapat mencegah hal - hal yang tidak diinginkan.

Baca Juga:
Kemenhub, Korlantas Polri, dan KemenPU Sepakati Atur Lalu Lintas Saat Libur Nataru

Pada kesempatan yang sama, Direktur Sarana Transportasi Jalan Amirulloh menyampaikan berbagai upaya yang tengah dilakukan Ditjen Perhubungan Darat untuk menertibkan angkutan orang dari sisi kelaikan armada bus.

"Langkah yang dilakukan di antaranya optimalisasi penyelenggaraan uji berkala kendaraan bermotor karena saat ini juga sudah tidak dipungut biaya, pengawasan implementasi Sistem Manajemen Keselamatan Perusahaan Angkutan Umum, serta pelaksanaan rampcheck guna persiapan menuju periode Angkutan Natal dan Tahun Baru 2024/2025," tegasnya.

Dia berharap adanya peran seluruh pengguna jasa agar dapat terlebih dulu memeriksakan kondisi kelaikan armada bus yang akan digunakan melalui aplikasi Mitra Darat atau mitradarat.dephub.go.id untuk menghindari risiko terjadinya kecelakaan.

Dari sisi perizinan angkutan umum, Direktur Angkutan Jalan, Ernita Titis Sari mengungkapkan pentingnya registrasi dan perizinan kendaraan angkutan umum sesuai amanah UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

"Ke depan, perizinan angkutan umum serta pengembangan teknologi ETA berbasis GPS akan terintegrasi dengan aplikasi atau web based Mitra Darat sehingga diharapkan dapat memberikan kemudahan penyelenggaraan angkutan umum," katanya.

Di sisi lain, pihaknya pun terus melakukan pembinaan perusahaan angkutan umum agar tercipta standar pelayanan minimal dengan kriteria ideal, sehat dan dinamis serta melakukan pengawasan perizinan angkutan orang yang dilakukan di terminal tipe A, ruas-ruas jalan dan juga lokasi wisata.

"Kami juga telah mencabut sebanyak 178 perusahaan dengan status Kartu Pengawasan (KPS) yang mati dengan total kendaraan lebih dari 3.000 kendaraan. Kami berharap nantinya keselamatan angkutan umum dapat lebih ditingkatkan," tutupnya. (omy)