Kemenhub Dukung Swasembada Daging Nasional Melalui Angkutan Ternak

  • Oleh : Naomy

Sabtu, 09/Nov/2024 11:27 WIB
Rakornis Angkutan Ternak Rakornis Angkutan Ternak


BANDUNG (BeritaTrans.com) - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik untuk Kapal Khusus Angkutan Ternak di Bandung 7-9 November 2024.

Acara ini bertujuan memperkuat konektivitas antarpulau guna mendukung program swasembada daging nasional untuk Indonesia Maju.

Baca Juga:
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Siap Layani Penumpang di Periode Nataru

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Hartanto  mewakili Direktur Jenderal Perhubungan Laut mengatakan, Rakornis ini diharapkan dapat menghasilkan kebijakan yang optimal untuk mendukung distribusi ternak secara efektif dan efisien.

“Kegiatan ini bertujuan mengevaluasi dan menyerap masukan dari berbagai pemangku kepentingan terkait. Dengan dukungan dari Kementerian dan Lembaga terkait, kami ingin memastikan kapal khusus angkutan ternak dapat berjalan sesuai dengan jaringan trayek yang ditetapkan dan memberikan pelayanan publik yang optimal,” ungkap Hartanto.

Baca Juga:
Indonesia Gelar Workshop Maritime Single Window di Bali, Hadir Perwakilan 12 Negara

Dia menyampaikan pentingnya peran angkutan laut khusus ternak dalam menjaga kestabilan pasokan daging di seluruh Indonesia. 

Dia juga menjelaskan bagaimana angkutan ternak ini telah berkembang dari satu kapal di tahun 2015 menjadi enam kapal pada tahun 2023.

Baca Juga:
Ditjen Hubla Siapkan Perumusan Kebijakan Kapal Ternak 2025

"Program ini dimulai dengan KM. Camara Nusantara 1 yang pada tahun 2015 hanya mengangkut 353 hewan ternak. Namun, berkat kerja keras dan komitmen kita semua, pada tahun 2023 angkutan ternak meningkat signifikan hingga mencapai 31.321 hewan. Bahkan, hingga Oktober 2024, jumlah ternak yang telah diangkut mencapai 36.740 hewan," urainya.

Namun diakuinya, masih ada kendala yang perlu diatasi, seperti waktu tunggu yang lama di pelabuhan, yang berdampak pada produktivitas kapal. 

“Saat ini, masa tunggu muatan di pelabuhan mencapai 8 hingga 10 hari, karena penetapan muatan yang tidak sesuai dengan jadwal pelayaran yang ditetapkan, sehingga menyebabkan tidak tercapainya target voyage kapal dalam satu tahun. Ke depan, kami berharap seluruh instansi terkait dan operator dapat berkomitmen mematuhi jadwal keberangkatan untuk meningkatkan produktivitas,” ulas Hartanto.

Dalam Rakornis ini, pihaknya juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, operator, dan pihak terkait lainnya untuk meningkatkan layanan angkutan laut khusus ternak. 

“Kemenhub berkomitmen terus berinovasi dan meningkatkan layanan angkutan ternak ini. Kami berharap dukungan dari semua pihak agar memberikan kemudahan di pelabuhan dan mendukung pelayanan yang tepat waktu," imbuhnya.

Lebih lanjut Hartanto berharap, melalui rapat koordinasi ini, berbagai masukan dan solusi inovatif dapat dihasilkan untuk mengatasi kendala yang ada. 

“Mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk berbagi ide, solusi, dan strategi yang akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas angkutan laut khusus ternak. Dengan komitmen bersama, kita dapat menciptakan sistem angkutan yang lebih optimal, yang manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat luas,” tutupnya.

Acara ini dihadiri perwakilan dari berbagai Kementerian, Pemerintah Daerah, serta para operator dan konsultan angkutan laut khusus ternak. 

Dengan diadakannya Rakornis ini, Kemenhub berharap dapat terus mendukung program swasembada daging nasional dan mewujudkan konektivitas antar pulau yang lebih baik. (omy)