Relawan Ndaru Dorong Soeharto dan Gus Dur Diberi Gelar Pahlawan Nasional

  • Oleh : Naomy

Minggu, 10/Nov/2024 16:49 WIB
Pelatihan Membatik di Kec Tayan & Entikong Kalimantan Barat perbatasan Indonesia & Malaysia bersama PT Antam Pelatihan Membatik di Kec Tayan & Entikong Kalimantan Barat perbatasan Indonesia & Malaysia bersama PT Antam


JAKARTA (BeritaTrans.com) -  Memperingati hari Pahlawan Nasional 10 November dan menyambut Hari Guru Nasional, Ketua Umum Ndaru Nderek Guru/Relawan Ndaru salah satu relawan Terbesar Prabowo Gibran pada pilpres 2024 mendorong Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto - Wapres Gibran Rakabumi Raka untuk memberikan gelar pahlawan nasional bagi Presiden RI ke-2 Soeharto dan Presiden RI ke-4 K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), serta .
Perjuangan untuk undang undang perlindungan guru.

Seperti diketahui UU tersebut itu tidak akan menimbulkan dampak keuangan bagi negara, tapi lebih kepada memberikan penghormatan bahwa di sekolah tidak boleh ada kekerasan guru dan siswa, untuk masa depan bangsa.

Baca Juga:
Kementan Targetkan Cetak Sawah 500.000 Hektare di Kalsel

Mengenai Pemberian gelar Pahlawan Nasional sangat pantas untuk diberikan kepada dua tokoh Bangsa di atas, bukan hanya sekadar pengakuan atas jasa jasa para beliau untuk Bangsa Indonesia namun agar menjadi tauladan & tuntunan bagi generasi penerus bangsa.

Ditemui di pekalongan saat persiapan menghadiri acara Kirab kebangsaan dalam rangka momentum Peringatan Hari Pahlawan Nasional serta Tasyakuran Hari Ulang Tahun/Milad ketua dewan Kehormatan relawan Ndaru Maulana Abah habib Lutfi Bin Yahya, tahun ini harus menjadi tonggak sejarah bersatunya seluruh tokoh tokoh bangsa.

Baca Juga:
Program Percepatan Swasembada Pangan untuk Kesejahteraan Masyarakat Papua

"Bersama-sama mengakui kontribusi yang telah dilakukan oleh Para beliau untuk bangsa dan negara," ujar Aditya Yusma, Sabtu (9/11/2024).

Presiden RI ke 2 dan ke 4 adalah Tokoh & Guru Bangsa. Gagasan, pemikiran  dan jasa serta kontribusi beliau terhadap Bangsa Indonesia yang memiliki beragam Bahasa, Suku, budaya adat istiadat, lintas agama sudah sangat layak untuk di berikan gelar Pahlawan Nasional dan Guru Bangsa.

Baca Juga:
Kunjungan Perdana ke Lahan Pertanian Merauke, Presiden Prabowo Didampingi Mentan

"Kita harus mampu mentauladani pesan pesan Moral kebangsaan para beliau. dengan cara kepemimpinan para beliau yang transformasional, telah terbukti berkontribusi nyata untuk tumbuh dan berkembangnya  Indonesia yang multi etnis dan budaya," tuturnya.

Pegiat Seni Budaya & produser film ini memaparkan mengapa mengadakan Polling untuk pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto & Gus Dur, hal itu agar publik dapat melihat bahwa  masyarakat Indonesia yang mengikuti poling tersebut baik dari internal Ndaru maupun dari luar bahwa mereka merasakan mengetahui peran penting Soeharto selama 32 tahun menjabat sebagai presiden baik dalam segi pertumbuhan ekonomi, infrastruktur, pendidikan, menjaga keutuhan wilayah dari berbagai ancaman perpecahan.

Sementara untuk Ulama Besar & sekaligus Presiden RI ke-4 Gus Dur dikenal sebagai tokoh pluralisme Dunia menjunjung tinggi demokrasi namun sangat menghargai persamaan dalam keberagaman. 

Tatanan demokrasi dalam keberagaman di Indonesia telah ia bangun dengan toleransi berkeadilan sosial, sehingga Gus Dur bukan hanya dikenal sebagai tokoh Pluralisme Indonesia namun juga Dunia.

Staf Ahli/TA BNPT RI ini juga menyampaikan, Perjuangan Soeharto & Gus Dur untuk mencegah tumbuhnya paham radikalisme, intoleransi dan terorisme sangat besar, sehingga menjadikannya sosok yang patut dihormati dan diapresiasi.

"Pemberian gelar pahlawan nasional kepada Gus Dur & Soeharto adalah wujud pengakuan terhadap nilai-nilai kebangsaan, pembangunan keberlanjutan , ekonomi kerakyatan serta mimpi, harapan dan cita cita seluruh Rakyat Indonesia yang diperjuangkan," pungkas Aditya.

Serta untuk menyambut hari Guru Nasional pada November 2024, atas nama para Guru pendidik pengajar se Indonesia, aditya menambahkan selama ini dia melihat bahwa para Guru merasa sangat terpojok tidak bisa berbuat apa apa, sedikit sedikit salah, jadi ini saatnya untuk menyuarakan, menyentuh kehidupan guru  didorong dibantu, khususnya perjuangan para guru bersama PB PGRI mengenai undang undang perlindungan guru.

"Sepertinya UU tersebut tidak akan menimbulkan dampak keuangan bagi negara, tapi lebih kepada memberikan penghormatan bahwa disekolah tidak boleh ada kekerasan guru dan siswa, untuk masa depan bangsa," kata dia. 

Karena menurut Aditya, bila guru tidak mau mendidik itu susah, karena hanya mengajar siapapun bisa, bahkan dengan AI dan teknologi lainnya saat ini, karena tugas utama guru itu lebih kepada mendidik.

Lanjutnya, “Menyambut hari Guru Nasional 2024,  Gerakan memuliakan Guru dan membantu para siswa siswi yang kurang mampu harus di dukung penuh sesuai Perintah Presiden Prabowo dalam Deklarasi GSN Gerakan Solidaritas Nasional

"Satu anak sekolah membutuhkan pakaian sekolah, kalau kita hitung nilainya kurang lebih Rp1,2 juta satu tahun. Itu sudah pakaian seragam sekolah, sepatu, kaos kaki, pakaian olahraga. Jadi kalau di antara kita bisa menyisihkan Rp1,2 juta satu tahun saja berarti 100 ribu rupiah per bulan, itu sudah bisa menyekolahkan satu anak," tegas Presiden.

Karena bagaimanapun Pendidikan adalah soko Guru Bangsa yang utama, sehingga Ndaru berharap dalam Hari Guru Nasional 2024 ini, Presiden Prabowo memerhatikan Guru guru se Indonesia, dan berkenan hadir dalam kegiatan memperingati hari Guru Nasional 2024 yang insyaAllah akan diadakan pada Desember 2024 bersama Ndaru.

"Pendidikan harus dimulai sejak dini, bahkan dari ayunan, bukan hanya Guru di sekolah saja, tapi juga guru Kehidupan, Laulal Murrobi ma araftu Robbi, jika tanpa guru kita tidak akan mengenal Tuhan," pungkasnya. (omy)