Oleh : Naomy
CURUG (BeritaTrans.com) - Indonesia melalui Kementerian Perhubungan dan didukung Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional Indonesia (Indonesian Agency for International Development/Indonesian AID) meluncurkan Program Hibah Pelatihan untuk Republik Guinea.
Baca Juga:
Tingkatkan Layanan Kesehatan, RS PIP Makassar Kerja Sama dengan BPJS Kesehatan
Pelatihan ini dibuka secara langsung Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP), Subagiyo di Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara (PPSDMPU) Jakarta, Senin (11/11/2024).
Subagiyo mengatakan, pelatihan ini tidak hanya berfokus pada transfer keahlian teknis, tetapi juga mencerminkan nilai kolaborasi dan persahabatan yang erat antara Indonesia dan Guinea.
Baca Juga:
Cetak Sejarah Baru! BPSDMP Kukuhkan Guru Besar Pertama Bidang Maritim
“Kami berharap para peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan dan keterampilan berharga, tetapi juga menjalin hubungan harmonis dengan rekan-rekan di Indonesia,” ujarnya.
Program ini menurutnya, merupakan wujud komitmen Indonesia sebagai anggota aktif Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) yang mendukung kampanye “No Country Left Behind.”
Baca Juga:
Gelar Rakornis, BPSDMP Bahas Restrukturisasi Prodi Bersama Stakeholder
“Program ini menjadi bagian dari komitmen Indonesia yang sejak tahun 2021 telah mendukung program Developing Countries Training Programme (DCTP) dari ICAO, dan telah melatih lebih dari 198 profesional penerbangan dari 74 negara berkembang,” ungkapnya.
Dia menyatakan, program ini diharapkan dapat membuka peluang kolaborasi lain di berbagai bidang kepentingan bersama kedua negara.
“Melalui kerja sama ini, diharapkan Guinea mampu mencapai standar Internasional dalam sektor penerbangan, serta mendorong pembangunan berkelanjutan dan membuka peluang kolaborasi di bidang-bidang lainnya di masa depan,” ulasnya.
Kepala PPSDMPU, Achmad Setiyo Prabowo melaporkan bahwa terdapat 16 peserta dari Guinea akan mengikuti tiga pelatihan khusus di Indonesia, dengan topik Ramp Safety Awareness, Advance Aeronautical Information Management, Safety Management and Human Performance, serta Air Cargo Security.
“Adapun rincian peserta yang mengikuti pelatihan ini yaitu sebanyak lima peserta mengikuti pelatihan Ramp Safety Awareness, empat peserta pada pelatihan Advance Aeronautical Information Management, lima peserta pada pelatihan Safety Management and Human Performance, dan dua peserta mengikuti pelatihan Air Cargo Security," urainya.
Pelatihan ini berlangsung mulai 11 November hingga 22 November 2024, yang akan diselenggarakan di Politeknik Penerbangan Indonesia (PPI) Curug dan Balai Pendidikan dan Pelatihan Penerbangan (BP3) Curug.
Turut hadir pada kegiatan ini Chief Executive Officer (CEO) Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI), Direktur Kerja Sama Internasional Kementerian Luar Negeri, Direktur BP3 Curug, dan berbagai pihak penting dari Ditjen Perhubungan Udara, PPI Curug dan PFKKI. (omy)