Kunker ke Lampung, Mentan Amran Bereskan 5 Keluhan Petani dan Peternak

  • Oleh : Naomy

Minggu, 17/Nov/2024 11:36 WIB
Mentan sapa petani dan peternak Lampung Tengah Mentan sapa petani dan peternak Lampung Tengah


LAMPUNG TENGAH (BeritaTrans.com) – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha pertanian. 

Dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Lampung, Mentan merespons langsung keluhan petani dan peternak.

Baca Juga:
Mentan Terima Curhatan 2 Peternak Madiun Sebelum Rapat Rutin Dimulai

“Bapak Presiden Prabowo telah memerintahkan untuk swasembada pangan secepat-cepatnya. Ini tidak bisa terwujud hanya dari Kementan tetapi kerja sama semua pihak, termasuk dari bapak ibu petani, peternak. Oleh karena itu aku datang ke sini, gak usah ragu keluhannya disampaikan, kami beresin,” kata Mentan di sela kunker ke Lampung Tengah, Sabtu (16/11/2024).

Dia menggarisbawahi lima permasalahan yang diungkapkan petani dan peternak di Provinsi Lampung.

Baca Juga:
Pangkas 145 Regulasi, Kebijakan Distribusi Pupuk Langsung ke Petani Dinilai Tepat

Pertama keluhan terkait harga daging sapi yang dinilai rendah oleh peternak Lampung. Secara cepat, Mentan langsung memerintahkan jajarannya untuk menindaklanjuti laporan tersebut.

“Ini perkembangan sapi di Lampung sangat baik dan kita harus terus support. Kita harus jaga jangan sampai jatuh terlalu jauh, tetapi juga seimbang, konsumennya bahagia tapi produsennya juga tersenyum,” ucap Mentan.

Baca Juga:
Pastikan Ketersediaan Air, Mentan Kolaborasi Program Swasembada Pangan Bersama Kemen PU

Kedua, adanya keinginan peternak rakyat terkait impor bakalan sapi. “Kami peternak dengan basisnya pembesar dan penggemukkan, saat ini kalah bersaingnya di sumber bakalan. Ketika kami peternak rakyat bisa mengakses bakalan impor yang harganya murah, bersaing dengan perusahaan besar pun kami siap,” ungkap Diwang, peternak dari Lampung.

Menanggapi hal tersebut, Mentan meminta Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan (Ditjen PKH) untuk menyikapi aspirasi peternak. 

“Siapa saja berani impor (bakalan), Pak Dirjen kasih izin. Bakalan (sapi) mau diimpor supaya peternak bisa berproduksi dengan baik. Tetapi nanti tolong dijaga neracanya,” ungkapnya. 

Ketiga, Mentan menyikapi persoalan terkait irigasi di Provinsi Lampung. Untuk rehab irigasi, Kementan akan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU).

“Nanti irigasi aku tanggung jawab langsung. Tolong Pak Gubernur kirim surat ke Menteri PU atau saya, kita beresin, mudah-mudahan bisa selesai satu tahun. Karena harapan kita dengan irigasi maka produksi dapat meningkat,” tegas Mentan.

Keempat, dia menanyakan apakah ada masalah pupuk di Provinsi Lampung dan dijawab tidak oleh petani. Akan tetapi, Mentan tetap menekankan agar penyaluran pupuk bersubsidi ke petani berjalan dengan baik. 

“Distributor jangan macam-macam, kalau tidak, izinnya kami cabut. Jangan persulit petani karena kesulitan petani adalah kesulitannya Menteri Pertanian,” imbuhnya.

Kelima, Mentan mendengarkan keluhan petani terkait harga ubi kayu yang rendah. Menanggapi hal itu, Mentan Amran meminta jajaran pemerintah daerah. 

“Masalah pupuk, itu aku yang tanggung. Pupuk sudah kami selesaikan, udah enggak ada masalah. Pak Gubernur, Pak Bupati, kita bagi tugas ya. Ini aspirasi dari petani saya,” ujarnya.

Kementan di bawah komando Mentan dan Wamentan Sudaryono terus bergerak dan memastikan pemerintah hadir di tengah petani. 

Dengan semangat dan sinergitas, cita-cita swasembada pangan dan Indonesia menjadi lumbung pangan diharapkan dapat terwujud. (omy)