Oleh : Naomy
THAILAND (BeritaTrans.com) - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Indonesia (Perum LPPNPI) atau BUMN yang lebih dikenal dengan AirNav Indonesia, gelar penandatangan Nota Kesepahaman dengan Badan Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat bertempat di Bangkok, Thailand, Selasa (26/11/2024).
Penandatanganan ini dilakukan Direktur Utama AirNav Indonesia Polana Banguningsih Pramesti, dan Direktur Operasi FAA Air Traffic Organization, Timothy Arel, di sela-sela acara ICAO Thirty-Fifth Meeting of the Asia/Pacific Air Navigation Planning and Implementation Regional Group (APANPIRG/35).
Baca Juga:
Setelah FIR Dikeloa Airnav, Terjadi Peningkatan Penerbangan Lintas Negara hingga 81,8%
"MoU ini bertujuan memperkuat kerja sama bilateral di bidang navigasi penerbangan antara Indonesia dan Amerika Serikat, dengan fokus pada pengembangan teknologi dan peningkatan keselamatan penerbangan," jelas Polana.
Hal ini juga selaras dengan komitmen Kementerian BUMN untuk menciptakan masa depan navigasi penerbangan yang lebih aman dan berkelanjutan.
Baca Juga:
Airnav Lakukan Uji Coba Prosedur Tol Udara Lintas Negara
Kedua belah pihak menurutnya, akan bekerjasama dalam beberapa topik strategis, di antaranya; Pengembangan infrastruktur CNS (komunikasi, navigasi, surveilans) dan otomatisasi, Desain dan pengembangan ruang udara serta prosedurnya, Pengembangan metodologi pengolahan data penerbangan, Perencanaan keteraturan flow traffic penerbangan (ATFM), dan Operasional penerbangan tanpa awak (termasuk Drone), serta beberapa kerjasama lainnya.
“Kerja sama ini menandai langkah maju yang signifikan dalam memperkuat hubungan Indonesia dan AS di bidang navigasi penerbangan. Dengan berbagi pengetahuan dan pengalaman, kita dapat bersama-sama mendorong pengembangan teknologi, meningkatkan efisiensi operasional, dan memastikan keselamatan penerbangan yang lebih baik di ruang udara Indonesia serta kawasan Asia Pasifik,” urai Polana.
Dengan penandatanganan MoU ini, AirNav dan FAA berkomitmen terus mempererat kolaborasi dan mendorong inovasi dalam mendukung kemajuan industri penerbangan global.
“Penandatanganan ini bukan hanya tentang membangun kemitraan, tetapi juga mempertegas komitmen kedua belah pihak dalam mendukung perkembangan industri penerbangan dunia. Semoga kolaborasi ini membawa manfaat besar, tidak hanya bagi kedua institusi, tetapi juga bagi masyarakat Indonesia sehingga mendapatkan layanan penerbangan yang aman dan efisien,” pungkas Polana. (omy)