Oleh : Naomy
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi kinerja kementerian dan lembaga yang selama ini membidangi urusan pangan.
Pasalnya, pemerintah berhasil menjaga stabilitas dan juga cadangan pangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah cuaca ekstrem hingga geopolitik dunia yang terus berkecamuk.
Baca Juga:
Bapanas, Kementan, dan Bulog Siap Jalankan Visi Presiden Perkuat Swasembada Pangan
“Apresiasi saya kepada Bapanas (Badan Pangan Nasional) dan semua unsur menteri BUMN dan BUMN yang ada dibawahnya. Terimaksih karena langkah-langkah kita di akhir tahun 2024 juga karena dukungan Presiden Joko Widodo, kita mampu mengatasi tahun yang tidak ringan karena kita menghadapi el nino sekaligus la Nina kita mampu mengatasi musim kering dan geopolitik dunia,” tutur Presiden dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (2/12/2024).
Seperti diketahui, Badan Pangan Nasional/Natipnal Food Agency (NFA) dan juga lembaga kementerian lainnya terus memperkuat kolaborasi untuk menjaga stabilitas harga, sehingga kondisi pangan dalam beberapa tahun terakhir mampu terjaga dengan sangat baik.
Baca Juga:
Cadangan Beras Aman, Bapanas: Swasembada Segera Tercapai, Siap Tekan Impor
Menurut Kepala Negara, langkah-langkah tersebut berhasil membawa Indonesia menjadi salah satu negara terkuat di dunia serta mampu melewati masa sulit akibat krisis yang berkembang.
“Terima kasih kepada tim Menko Pangan dan semuanya karena dalam rapat terakhir beberapa hari lalu saya mendapat paparan yang sangat menggembirakan, di mana cadangan pangan kita mungkin terbesar dalam beberapa tahun ini, mendekati 2 juta ton,” ungkapnya.
Baca Juga:
Bapanas dan Bulog Berkomitmen Serap Hasil Panen Petani dengan Harga Tinggi
Mengenai hal ini, Kepala Bapanas/NFA Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa pihaknya terus menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga.
GPM yang digelar merupakan kolaborasi nyata yang dilakukan Bapanas dengan BUMN Pangan dan pemerintah daerah melalui dinas yang menangani urusan pangan provinsi dan kabupaten/kota.
“Menjelang Nataru ini, kita terus gencarkan GPM di berbagai daerah, khusus untuk bulan Desember ini Badan Pangan Nasional bersama Pemerintah daerah dan BUMN pangan serta stakeholder lainnya menargetkan GPM sebanyak 134 kali di 25 Kab/Kota enam Provinsi,” katanya.
Sebagai informasi, masyarakat dapat memantau langsung pergerakan harga pangan secara harian melalui panelharga.badanpangan.go.id, yang menghimpun data secara real-time dari seluruh daerah.
“Berdasarkan pemantauan harga yang kita lakukan, secara umum pergerakan harga pangan stabil, namun beberapa daerah ada yang mengalami kenaikan harga di atas harga acuan, sehingga intervensi stabilisasi pangan terus digencarkan, khususnya terkait dengan meningkatnya permintaan di beberapa daerah karena menjelang Natal dan tahun baru,” jelas Arief.
Program GPM dilakukan sejak Januari hingga November 2024 dan telah dilaksanakan lebih dari 8.750 kali di 514 Kab/Kota dan 38 Provinsi. (omy)