Oleh : Fahmi
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa kondisi cuaca pada malam pergantian tahun 2024-2025 akan relatif kondusif, tanpa indikasi potensi kejadian cuaca ekstrim yang berarti. Hal itu disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada konferensi persnya, Ahad (29/12/2024) malam.
"Menjelang periode pergantian tahun 2024 ke tahun 2025, potensi cuaca ekstrem menunjukkan tren penurunan. Sekali lagi, menunjukkan tren penurunan dibandingkan minggu-minggu sejak awal bulan Desember, hingga 10 hari kedua di bulan Desember," ujar Dwikorita.
Dijelaskan Dwikorita, penurunan potensi cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adanya bibit-bibit siklon dan pola tekanan rendah di Laut Cina Selatan yang mempengaruhi aliran awan konvektif dan aliran udara dingin dari Asia serta menghalangi aliran udara dingin lintas ekuator masuk ke wilayah Indonesia.
Selain itu, fenomena pergerakan arak-arakan awan hujan dari Samudera Hindia ke arah barat Indonesia, telah berdampak positif dengan mengurangi pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia. Anomali suhu muka laut yang mulai mendingin berdampak pada pembentukan awan hujan juga berkontribusi pada kondisi cuaca yang lebih stabil.
"Kemudian juga adanya anomali suhu muka laut di wilayah Indonesia, yang mulai mendingin dibandingkan sebelumnya," lanjutnya.
"Dan trend saat ini sudah mulai mendingin dibandingkan sebelumnya, dan tentunya hal ini mengurangi laju pembentukan awan hujan secara lokal di lautan di Indonesia," jelas Dwikorita.
Meskipun BMKG memperkirakan kondisi cuaca yang kondusif, masyarakat tetap diimbau untuk waspada dan memonitor perkembangan cuaca lokal melalui aplikasi mobile BMKG. Disebutkan Dwikorita, BMKG siap memberikan peringatan dini secara real-time hingga 3 jam sebelumnya apabila terjadi kondisi ekstrem, sehingga masyarakat dapat mengambil langkah antisipasi yang tepat.
"Kami juga merekomendasikan masyarakat dapat menjalankan aktivitas malam pergantian tahun baru Insyaallah, Lebih kondusif, namun tetap memperhatikan terus atau memonitor," ujarnya.
Sedangkan, untuk daerah yang memiliki sejarah rawan bencana hidrometeorologi, BMKG mendorong pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk tetap waspada dan berkoordinasi dengan instansi terkait dalam menghadapi potensi perubahan cuaca yang dapat terjadi.
"Untuk daerah yang memiliki sejarah rawan bencana hidrometeorologi, disarankan pemerintah daerah dan masyarakat tetap waspada terhadap potensi perubahan cuaca dan berkoordinasi dengan instansi terkait," kata Dwikorita.
Meskipun kondisi cuaca diperkirakan kondusif, masyarakat tetap diingatkan untuk waspada terhadap perkembangan dinamika atmosfer terutama setelah pergantian tahun, khususnya di awal pekan bulan Januari.(fhm)
Baca Juga:
BMKG: Awan Cumulonimbus Berpotensi Ganggu Penerbangan hingga 2 Januari 2023