Bahas Sustainability dalam Transportasi Perkeretaapian, Dirut KAI Didiek Jadi Narasumber Kuliah Umum di FEB UI

  • Oleh : Redaksi

Rabu, 12/Mar/2025 18:44 WIB
Dirut KAI Didiek Hartantyo saat menjadi narasumber dalam Kuliah Umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Depok, Rabu (12/3/2025).  Dirut KAI Didiek Hartantyo saat menjadi narasumber dalam Kuliah Umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Depok, Rabu (12/3/2025).

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Direktur Utama (Dirut)  PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo menjadi narasumber dalam Kuliah Umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) di Kampus UI Depok, Rabu (12/3/2025). 

Acara dengan tema "Memahami Konsumen Indonesia dan Strategi Pemasaran KAI" dibuka oleh Dekan FEB UI Teguh Dartanto.

Baca Juga:
Kunjungi Depo, Dirut KAI Tinjau Kesiapan LRT Jabodebek Menjelang Angkutan Lebaran 2025

Didiek menjelaskan tren positif kinerja KAI Group dari 2023 ke 2024 di berbagai aspek, seperti peningkatan jumlah pelanggan, efisiensi operasional, dan inovasi layanan berbasis teknologi.

“KAI terus beradaptasi dengan perubahan perilaku konsumen dan menerapkan strategi pemasaran digital untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Selain itu, kami juga berkomitmen memperkuat aspek keberlanjutan dan menghadirkan transportasi yang lebih ramah lingkungan,” ujar Didiek.

Baca Juga:
KAI Luncurkan Jadwal Baru KA Parahyangan Sesuai Gapeka 2025, Dirut Didiek Tinjau Langsung Operasionalnya

Salah satu indikator keberhasilan KAI dalam meningkatkan layanan adalah peningkatan On Time Performance (OTP). Keberangkatan dan kedatangan kereta api penumpang kini semakin tepat waktu, didukung oleh sistem pemeliharaan sarana dan prasarana yang lebih efisien serta penggunaan teknologi berbasis data.

“Untuk mempercepat pemulihan pasca pandemi, KAI telah menerapkan strategi efisiensi biaya, pengelolaan likuiditas yang optimal, serta diversifikasi layanan, termasuk perluasan angkutan barang guna meningkatkan pendapatan perusahaan,” tukas Didiek. 

Baca Juga:
Pastikan Layanan Optimal Selama Libur Panjang, Dirut KAI Sapa Pelanggan di KA Joglosemarkerto

Didiek juga memaparkan keberhasilan KAI dalam menyelesaikan proyek-proyek strategis nasional, seperti LRT Jabodebek yang diresmikan pada 28 Agustus 2023 dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang mulai beroperasi pada 2 Oktober 2023. Kedua proyek ini merupakan bukti komitmen KAI dalam menghadirkan transportasi modern, efisien, dan berkelanjutan.

Lebih lanjut, Didiek menyoroti perubahan perilaku konsumen yang semakin mengandalkan teknologi dalam perjalanan mereka, mulai dari pemesanan tiket hingga layanan pasca perjalanan. Oleh karena itu, KAI terus menghadirkan inovasi digital, seperti Access by KAI, Face Recognition Boarding, serta Entertainment on Board, guna meningkatkan pengalaman pelanggan.

“Teknologi telah menjadi elemen kunci dalam industri transportasi. Melalui digitalisasi, KAI dapat menghadirkan layanan yang lebih cepat, akurat, dan nyaman bagi pelanggan,” tambahnya.

Sebagai perusahaan transportasi yang peduli terhadap lingkungan, KAI berkomitmen mengurangi emisi karbon melalui berbagai inisiatif, seperti penerapan Biodiesel B35, penggunaan lokomotif listrik, pemasangan panel surya, serta integrasi sistem transportasi publik yang lebih efisien.

Selain itu, KAI telah mencantumkan informasi Carbon Footprint pada tiket penumpang dan aplikasi Access by KAI untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap jejak karbon yang dihasilkan dari perjalanan mereka.

Dalam menghadapi era digital, KAI mengedepankan strategi pemasaran berbasis pengalaman pelanggan (customer experience), dengan inovasi layanan yang lebih personal dan interaktif. Salah satu inovasi yang sukses diterapkan adalah peluncuran Kereta Panoramic, yang menawarkan pengalaman perjalanan unik dengan jendela besar untuk menikmati panorama sepanjang perjalanan.

“KAI terus melakukan uji coba dan eksperimen terhadap layanan baru untuk memastikan layanan tersebut relevan dengan kebutuhan pelanggan. Dengan pendekatan ini, kami dapat terus menghadirkan inovasi yang berkelanjutan,” jelas Didiek.

Dalam sesi diskusi, mahasiswa FEB UI menunjukkan antusiasme tinggi dengan mengajukan berbagai pertanyaan terkait tantangan dan prospek industri transportasi di masa depan. Didiek menegaskan bahwa masa depan transportasi akan semakin mengarah pada integrasi teknologi, keberlanjutan, serta peningkatan konektivitas antarmoda.

“KAI akan terus berinovasi dan beradaptasi dengan tren global, termasuk dalam pengembangan transportasi berbasis energi terbarukan serta peningkatan efisiensi operasional melalui digitalisasi,” tutup Didiek.(Fhm)