Oleh : Naomy
JAMBI (BeritaTrans.com) - PT Pelabuhan Tanjung Priok atau PTP Nonpetikemas berkomitmen terus meningkatkan kualitas pelayanan sebagai operator non petikemas di Pelabuhan.
Salah satunya dalam pelayanan operasional melalui pipanisasi. PTP Nonpetikemas Cabang Jambi menjalin kerja sama bisnis menangani bongkar muat LPG (Liquefied Petroleum Gas) di Kawasan Pelabuhan Muara Sabak sejak November 2024 dengan PT Kimia Yasa.
Baca Juga:
PTP Nonpetikemas Gelar Awareness K3 dan Bagikan APD Kepada TKBM di Pelabuhan Jambi
Proses bongkar muat LPG ini dilakukan dengan pola operasi pipanisasi langsung ke tangki untuk memudahkan distribusi dan penyimpanan.
"Kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat infrastruktur logistik di Jambi, khususnya untuk sektor LPG," jelas Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PTP Nonpetikemas, Dwi Rahmad Toto S, Rabu (12/3/2025).
PTP Nonpetikemas cabang Jambi di Talang Duku, Hilir Sungai Batanghari, Provinsi Jambi, memiliki dua lokasi operasional, yaitu di Talang Duku dan Muara Sabak. Pelabuhan Muara Sabak merupakan pelabuhan yang paling efisien di Jambi untuk pelaksanaan distribusi barang.
Kedua pelabuhan ini melayani berbagai macam komoditas, termasuk curah kering, curah cair, dan general cargo. Komoditi curah kering yang ditanganinya antara lain batubara dan palm kernel. Komoditi curah cairnya antara lain CPO dan CFAO.
Baca Juga:
PTP Nonpetikemas Berbagi 500 Paket Takjil di Pelabuhan Tanjung Priok
Sedangkan untuk general cargo, komoditasnya antara lain tiang pancang, polywood, dan heavy equipment.
"Kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk mendukung kelancaran distribusi LPG di wilayah Jambi. Kami berkomitmen mendukung kebutuhan logistik yang terus berkembang di Jambi, dan kerja sama ini diharapkan dapat memperkuat infrastruktur logistik di wilayah tersebut, khususnya untuk sektor LPG," urainya.
Pelabuhan Muara Sabak menawarkan potensi pengembangan bisnis yang menjanjikan.
Salah satu faktor yang mendukung adalah jarak tempuh kapal dari perairan luar ke Pelabuhan Muara Sabak yang hanya memerlukan waktu sekitar dua jam.
Sementara itu, untuk mencapai Pelabuhan Talang Duku, kapal membutuhkan waktu tempuh 15-20 jam. Potensi geografis wilayah hinterland bisnis, terutama untuk sektor perkebunan, juga cukup mendukung karena letaknya yang dekat dengan Tanjung Jabung Timur, di sekitar Pelabuhan Muara Sabak di mana terdapat beberapa Pabrik Kelapa Sawit untuk mengolah komoditi Kelapa Sawit menjadi CPO yang selama ini melalui Pelabuhan Talang Duku.
Branch Manager PTP Nonpetikemas Cabang Jambi, Romi Hasbeni menambahkan, penanganan curah cair LPG ini berpotensi menghasilkan produksi throughput sebesar 36.000 ton per tahun.
"Di mana sebelumnya belum terdapat layanan pipanisasi di Pelabuhan Muara Sabak," ungkap Romi.
Dengan pola operasi pipanisasi langsung ke tangki, proses kegiatan bongkar muat menjadi lebih mudah dan cepat.
Dari seluruh total area Pelabuhan Muara Sabak 189Ha, sekitar 10Ha digunakan untuk pelayanan kegiatan ini.
“Sejak Januari 2025, total throughput dari kegiatan ini telah mencapai 5.870 ton, dengan rata-rata per bulan sekitar 1.468 ton,” ungkap dia.
PT Kimia Yasa, sebagai perusahaan yang bergerak di bidang niaga Petrochemical dan LPG, memiliki peran dalam memanfaatkan lahan dan memberikan pelayanan bongkar muat di Pelabuhan Muara Sabak, khususnya untuk kegiatan tangki timbun curah cair LPG.
Kerja sama ini diyakini akan membantu memenuhi kebutuhan distribusi yang semakin meningkat di wilayah Jambi.
PTP Nonpetikemas berkomitmen meningkatkan produktivitas bongkar muat melalui berbagai inovasi yang berkelanjutan.
PTP Nonpetikemas terus mendukung kelancaran arus logistik dengan menyediakan fasilitas, layanan berkualitas serta berfokus pada aspek HSSE (Health, Safety, Security, & Environment) untuk memastikan setiap inovasi yang diterapkan selalu memperhatikan kelestarian lingkungan. (omy)