Transformasi Pelabuhan Nonpetikemas Pelindo, Perkuat Logistik Nasional

  • Oleh : Naomy

Rabu, 12/Mar/2025 22:36 WIB
Dirop SPMT saat paparan Dirop SPMT saat paparan

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Transformasi yang dilakukan Pelabuhan Petikemas PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, mampu memperkuat logistik nasional.

Ya, melalui Subholding PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) yang bergerak di bidang pelayanan operasional terminal nonpetikemas di Indonesia, Pelindo  berkomitmen memperkuat kinerja operasional di seluruh terminal yang dikelolanya. 

Baca Juga:
Pelindo Regional 2 Cabang Tanjung Priok Gelar Buka Puasa Bersama dengan Anak Yatim dan Media

Salah satu upayanya dengan melakukan proses transformasi pelabuhan yang mengacu pada enam prinsip, yakni proses bisnis, sumber daya manusia (SDM), teknologi, peralatan, infrastruktur, serta health, safety, security, and environment (HSSE).

“Proses transformasi pelabuhan yang dilakukan sejak akhir tahun 2022 dan akan terlus dilakukan secara berkelanjutan dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas pelabuhan dan memperpendek waktu singgah kapal (port stay),” jelas Direktur Operasi Pelindo Multi Terminal, Arif Rusman Yulianto di Jakarta, Rabu (12/3/2025). 

Baca Juga:
Hendak Ikut Mudik Gratis Bersama Pelindo Group? Cek Cara Pesan dan Ketentuan di Sini!

Sebagai contoh, produktivitas bongkar muat komoditas curah kering di Branch Jamrud Nilam Mirah Surabaya naik 51% dari sebelumnya 1.499 Ton/Ship/Day (T/S/D) menjadi 2.266 T/S/D. 

Produktivitas pelabuhan yang meningkat tersebut sejalan dengan menurunnya port stay di Branch Jamrud Nilam Mirah yang saat ini mencapai 50 jam, turun 8 jam dari yang sebelumnya mencapai 58 jam.

Baca Juga:
Dukung Kesejahteraan Sosial, Pelindo Regional 4 Berbagi Ramadan 2025

Selain itu, standarisasi dan sistemisasi pelabuhan yang merupakan bagian dari proses transformasi yang dilakukan Pelindo Multi terminal juga berdampak pada pertumbuhan arus bongkar muat. 

"Tahun 2024, tercatat arus bongkar muat komoditas general & bag cargo mencapai 30,25 juta Ton/M3, tumbuh 19,55% secara year on year (yoy). Arus muatan barang curah kering seperti batu bara, bijih besi, gula, kedelai, dan lainnya mencapai 59,08 juta ton, naik 7,15% (yoy)," kata dia.

Senada dengan arus barang berupa kendaraan naik 21,63% dibandingkan capaian tahun 2023 menjadi 1,84 juta unit. Sementara untuk komoditas gas tahun 2024 mencapai 13,97 MMBTU (Metric Million British Thermal Unit), naik 5,86% (yoy).

Pertumbuhan arus barang juga menunjukkan efektivitas dari pengelolaan operasional yang tersentralisasi dan terstandarisasi di setiap pelabuhan serta didukung dengan transformasi teknologi dengan menerapkan PTOS-M (Pelindo Terminal Operating System Multipurpose), sehingga operasi terminal dilakukan dengan berbasis planning and control.

“Pelindo Multi Terminal berkomitmen untuk meningkatkan kualitas layanan pelabuhan untuk menciptakan rantai logistik yang lebih efisien. Saat ini kami berfokus pada modernisasi fasilitas terminal, penguatan kemitraan, serta penerapan teknologi canggih yang akan menjadi kunci untuk membentuk masa depan perusahaan,” urai Arif didampingi Manager Humas Pelindo Fajar Setiyono dan Sekper SPMT Finan Syaifullah.

Ditambahkan Arif, SPMT juga membuka luas peluang untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam melakukan modernisasi pelabuhan sebagai komitmen untuk meningkatkan daya saing logistik nasional. 

Dengan kemitraan tersebut, akan mempercepat transformasi pelabuhan dan memberikan manfaat yang signifikan bagi perekonomian nasional.

Saat ini SPMT mengelola 20 branch/cabang yang tersebar di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, juga Bali dan Nusa Tenggara, serta tiga anak perusahaan yakni PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) yang mengelola 11 cabang, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IKT/IPCC) yang mengelola enam terminal, dan PT Terminal Curah Utama. (omy)