Oleh : Naomy
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Hadapi angkutan Lebaran (angleb), Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan memprediksi terjadi peningkatan penumpang pesawat udara 12% dengan total penumpang sebanyak 6.186.298 dibanding Angleb Tahun 2024 sebanyak 5.529.659 penumpang.
Baca Juga:
Bandara Djalaluddin Gorontalo Bakal jadi Embarkasi Haji 2025
Ditjen Hubud memastikan kebutuhan kapasitas angkutan udara pada periode Angkutan Lebaran (Angleb) 2025 telah tercukupi, di mana dari proyeksi jumlah penumpang yang ada dibutuhkan 325 armada pesawat udara, sementara saat ini tersedia 404 armada yang siap beroperasi.
Dengan demikian, layanan penerbangan reguler dinilai mampu mengakomodasi lonjakan penumpang dengan optimal.
Seperti tahun sebelumnya, akan digelar Posko Terpadu Angleb 2025 di Ruang Mataram Kantor Pusat Kementerian Perhubungan mulai H-10 yaitu tanggal 21 Maret 2025 sampai H+10 atau 11 April 2025.
“Ditjen Hubud akan melakukan pemantauan di 60 bandara, terdiri dari 25 yang dikelola oleh Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU, satu bandara dikelola Pemda, dan 34 bandara yang dikelola PT Angkasa Pura Indonesia,” urai Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa di Jakarta, Selasa (18/3/2025).
Baca Juga:
Kepulan Asap di Sisi Udara Utara Bandara Soekarno-Hatta Imbas Kebakaran Pabrik Plastik
Selain posko, para inspektur penerbangan di bidang angkutan udara, bandara udara, navigasi penerbangan, keamanan penerbangan dan kelaikudaraan dan operasi pesawat udara juga melakukan pengawasan dan ramp check sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Adapun perkiraan jumlah penumpang pesawat udara selama posko terpadu Angleb 2025 untuk penumpang domestik sebanyak 4.951.391 dan internasional sebanyak 1.234.907 penumpang.
“Puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada 28 Maret 2025 dan puncak arus balik pada 6 April 2025,” ujarnya.
Untuk memastikan kelancaran arus mudik hingga arus balik nanti, maka dibutuhkan kolaborasi lintas Kementerian dan Lembaga sehingga masyarakat terlayani dengan baik, memberikan rasa aman dan nyaman ketika melakukan perjalanan.
”Kami telah menginstruksikan kepada para Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I hingga X, penyelenggara navigasi penerbangan, Badan Usaha Angkutan Udara dan penyelenggara bandara untuk dapat bekerja secara optimal sesuai tugas masing-masing dalam memastikan seluruh aspek keselamatan, keamanan, kenyamanan dan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku terpenuhi. Bersama-sama kita sukseskan Angkutan Lebaran Tahun 2025,” ucap dia.
Selain itu Lukman juga mengingatkan selain persiapan fasilitas sarana, prasarana dan personel, hal lain yang perlu diantisipasi yaitu cuaca ekstrem dengan mempersiapkan Contingency Plan jika terjadi Accident dan Force Majeure (bencana alam), ancaman keamanan dan ketertiban. Begitupun dengan pelayanan delay management.
"Ini perlu dipersiapkan untuk memastikan pelayanan kepada pengguna jasa transportasi udara berjalan dengan baik sesuai aturan yang berlaku," tutupnya. (omy)