Oleh : Naomy
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Angkutan udara merupakan salah satu titik krusial pada penyelenggaraan mudik Lebaran.
Baca Juga:
InJourney Airports Raih 10 Penghargaan Pelayanan Prima dari Kemenhub Berkat Transformasi
InJourney melakukan persiapan dengan sebaik-baiknya untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.
Pada Lebaran tahun ini, PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) membuka posko sejak 21 Maret (H-10 Lebaran), serta akan beroperasi hingga 11 April (H+10 Lebaran).
Baca Juga:
Ketepatan Waktu Keberangkatan Penerbangan Haji di InJourney Airports Capai 94%
"Pembukaan posko lebih awal ini untuk mengantisipasi kenaikan penumpang sejalan dengan kebijakan Work From Anywhere yang diberlakukan pemerintah," jelas Direktur Utama InJourney Maya Watono, Rabu (9/4/2025).
Berdasarkan pantauan InJourney Airports, selama periode 19 hari operasional posko, telah terjadi kenaikan pergerakan penumpang.
InJourney Airports mencatat, selama 19 hari masa angkutan Lebaran pada periode 21 Maret hingga 8 April 2025, jumlah penumpang mencapai 9,16 juta.
Jumlah ini meningkat 2,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sedangkan pergerakan pesawat mencapai 64.732 pergerakan pesawat.
Selama periode tersebut, lima bandara tersibuk adalah Bandara Soekarno-Hatta (CGK) dengan 3,05 juta pergerakan penumpang dan 20.126 pergerakan pesawat, Bandara I Gusti Ngurah Rai (DPS) dengan 1,18 juta pergerakan penumpang dan 7.050 pergerakan pesawat
Bandara Juanda (SUB) dengan 801 ribu pergerakan penumpang dan 5.165 pergerakan pesawat, Bandara Sultan Hasanuddin (UPG) dengan 542 ribu pergerakan penumpang dan 3.946 pergerakan pesawat, dan Bandara Kualanamu (KNO) dengan 448 ribu pergerakan penumpang dan 2.983 pergerakan pesawat.
"Pada periode tersebut, tercatat sebanyak 2.913 extra flight yang terdiri dari 2.783 extra flight penerbangan domestik dan 130 extra flight untuk penerbangan rute internasional," tuturnya.
Trafik tertinggi pada periode sebelum Lebaran terjadi pada H-3 yakni Jumat, 28 Maret 2025 dengan jumlah penumpang sebanyak 565.000 penumpang, dengan pergerakan pesawat mencapai 3.905 pesawat.
Sementara trafik tertinggi pada periode setelah Lebaran terjadi pada H+5 atau Ahad(6/4/2025) dengan catatan 597.000 penumpang dan 3.652 pergerakan pesawat.
Pada musim mudik Lebaran 2025, sebanyak 37 bandara di bawah pengelolaan InJourney Airports melakukan stand by operasi 24 jam selama 19 hari mulai 24 Maret hingga 11 April 2025.
"Pengecualian di Bandara I Gustii Ngurah Rai yang menghentikan operasional kebandarudaraan selama 24 jam sehubungan dengan Hari Raya Nyepi, terhitung mulai 29 Maret pukul 06.00 WITA hingga 30 Maret pukul 06.00 WITA," ujar dia.
InJourney Airports juga menambah sekitar 16.295 personel untuk mengoptimalkan pelayanan di bandara.
Ditambahkan Maya, untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat, InJourney menghadirkan posko angkutan lebaran pada 21 Maret hingga 11 April 2025 di 37 bandara yang dikelola InJourney Airports.
Sementara InJourney Aviation Services (IAS) berkolaborasi dengan InJourney Airport membagikan special gift berupa boneka Hi Dudu pada momen #SatuKejutanBerjutaSenyuman.
Boneka yang dibagikan merupakan kolaborasi dengan kekayaan intelektual (IP) Lokal “Hi Dudu”.
Special Gift boneka Hi Dudu dibagikan di bandara-bandara yang diprediksi menjadi teramai selama angkutan lebaran (Angleb) 2025 ini.
Seperti di Bandara Soekarno Hatta (CGK), Balikpapan (BPN), Padang (PDG), Makassar (UPG), Denpasar (DPS), dan Surabaya (SUB), selama periode 26 hingga 28 Maret 2025.
"Pembagian boneka dilakukan di beberapa area bandara seperti Boarding Gate Keberangkatan melalui Tim Joumpa & Robot “Bella”, di kedatangan melalui Conveyor Belt, Robot “Sofi” dan juga di Lounge Concordia serta Cordia Hotel," kata Maya.
InJourney melalui InJourney Airports telah melakukan serangkaian program transformasi bandara khususnya pada Bandara Internasional Soekarno-Hatta, baik di Terminal 1, 2 dan 3. Program rezoning terminal dilakukan untuk mengatasi penumpukan penumpang.
Sementara pada Terminal 2F dilakukan revitalisasi untuk penanganan penumpang umrah.
Kehadiran umrah lounge diharapkan mampu menampung jemaah umrah dan haji yang jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun.
Lounge ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti musala, ruang tunggu khusus, layanan kesehatan, hingga area penanganan bagasi.
Infrastruktur dan teknologi terbaru juga diterapkan untuk memperlancar pelayanan, sehingga tidak terjadi kepadatan dan antrean dari jemaah umrah.
“Program transformasi bandara yang telah dilakukan merupakan upaya dan komitmen kami untuk menghadirkan layanan yang berkualitas sehingga para pengunjung merasa nyaman menggunakan angkutan udara, termasuk pada musim mudik Lebaran tahun ini yang berjalan dengan baik dan lancar. Kami juga berterima kasih kepada para stakeholders dan masyarakat atas dukungannya dan kolaborasinya dalam memastikan kesiapan layanan dalam mendukung pengalaman perjalanan bagi wisatawan dan para pemudik lebih nyaman,” tutup Maya. (omy)