Oleh : Redaksi
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Sebanyak 17 Duta Besar dari negara-negara Afrika melakukan perjalanan dari Jakarta ke Bandung menggunakan Kereta Cepat Whoosh pada Rabu (23/4/2025) untuk menghadiri peringatan 70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA).
Perjalanan ini tidak hanya menjadi bagian dari rangkaian kunjungan resmi, tetapi juga sebagai bentuk pengenalan terhadap kemajuan teknologi transportasi di Indonesia.
General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Eva Chairunisa, menyatakan bahwa kunjungan para duta besar ini merupakan momentum penting untuk memperkenalkan teknologi transportasi termodern di Indonesia dan Asia Tenggara kepada dunia internasional.
"Whoosh menjadi kepercayaan masyarakat baik di dalam dan luar negeri untuk bertransportasi antara Jakarta dan Bandung. Whoosh bukan hanya berperan sebagai sarana transportasi, melainkan juga sebagai bagian dari pengalaman wisata dan mempermudah bisnis bagi penumpang mancanegara," ujar Eva, dikutip Kamis (24/4/2025).
Para duta besar yang turut serta dalam perjalanan ini berasal dari Maroko, Mozambik, Tanzania, Kenya, Sudan, Etiopia, Rwanda, Mauritania, Mesir, Tunisia, Zimbabwe, Aljazair, Seychelles, Angola, Afrika Selatan, Somalia, dan Nigeria.
Mereka menyampaikan kekagumannya atas kemajuan yang dicapai Indonesia dalam sektor transportasi, mengingat Indonesia dan Afrika sama-sama merupakan negara berkembang dengan banyak kesamaan tantangan.
Kereta Cepat Whoosh, yang mulai beroperasi pada Oktober 2023, telah menarik perhatian internasional. Hingga saat ini, Whoosh telah melayani lebih dari 361 ribu penumpang asing, dimana pada tahun 2024, penumpang WNA Whoosh tercatat mencapai 237 ribu orang, sementara pada tahun 2025 ini telah mencapai 97 ribu penumpang.
Penumpang internasional Whoosh didominasi oleh wisatawan asal Malaysia dengan jumlah sekitar 157 ribu penumpang, disusul oleh Singapura 40 ribu penumpang, China 35 ribu penumpang, Jepang 19 ribu penumpang, Australia 13 ribu penumpang, dan Amerika Serikat 13 ribu penumpang. Data ini menunjukkan bahwa Whoosh menjadi salah satu moda transportasi favorit wisatawan asing, khususnya dari kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur.
Menurut Eva, banyaknya penumpang asing yang menggunakan layanan Whoosh memberikan dampak positif yang signifikan, terutama dalam meningkatkan kepercayaan internasional terhadap kemajuan infrastruktur dan pelayanan transportasi Indonesia.
Dia menyambungkan, kedatangnya penumpang internasional turut mendorong peningkatan jumlah wisatawan asing, menjadikan Whoosh bukan hanya sebagai moda transportasi, tetapi juga salah satu destinasi utama yang ingin mereka coba saat berkunjung ke Indonesia.
Whoosh sebagai moda transportasi modern dan andal di mata dunia, sekaligus membangun ketertarikan baru terhadap potensi pariwisata dan investasi di Indonesia.
“Kehadiran Whoosh tidak hanya menjadi moda transportasi baru di Indonesia, tetapi juga telah menjadi lambang kemajuan dan daya saing Indonesia di mata dunia internasional. Hadirnya para diplomat Afrika di atas Whoosh menjadi simbol eratnya hubungan Asia-Afrika yang dibangun dengan semangat modernitas dan persahabatan," pungkas Eva.(fhm)
Baca Juga:
Whoosh Catat Rekor Baru: 25.316 Penumpang dalam Sehari, Tertinggi Sejak Operasional